Oleh : Eko Budi K
Di Asrama PPSDMS Regional IV Surabaya
Amal Jama’i merupakan salah satu hal terpenting dalam da’wah. Dalam beramal jama’i terada proses yang sering disebut sebagai Amar ma’ruf Nahi Munkar. Disebutkan dalam surat Al-Imron : 104, “dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada kemakrufan, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Kebaikan dalam ayat diatas menurut tafsir Ibnu Katsir adalah mengikuti Al-Quran dan Sunnah Rasulullah.
Maksud ayat di atas lebih lanjut adalah hendaknya ada dari umat ini segolongan orang yang berjuang di bidang terebut. Sebagaimana disampaikan dalam hadist Rasulullah,”barangasiapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan, jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan yang demikian merupakan selemah-lemah iman.” Ini menandakan hal tersebut adalah kewajiban setiap individu.
Di sisi lain, orang-orang kafir pun tidak ingin kalah dengan kita. Ini didsrkan karena mereka juga saling tolong menolong walaupun dlam rangka mengahncurkan Islam. Dalam kalam Iahinya Surat Al-Anfal ayat ke-73, “Adapun orang-orag kafir, sebagian mereka merupakan pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan perintah Allah, niscaya terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” Lebih lanjut maksud ayat ini adalah jika kita tidak menjauhi kaum musyrikin dan berlindung kepada kaum mukmin dan melakukan amal jama’i. maka terjadilah fitnah di tengah-tengah manusia yaitu kekacauan persoalan dan bercampurnya kaum mukminin dengan kaum kafir sehingga terjadilah kerusakan yang menyebar meluas, dan memanjang diantara manusia.
Dari penjabaran diatas, kiranya perlulah sebuah amal jama’i dan bagaimana seharusnya amal jama’i itu dilakukan. Kembali Allah memberikan Taujih RabbaniNya dalam ayat ke 4 surat Ash-Shaff, “sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu banguna yang tersusun kokoh.” Ini adalah berita kemenangan terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang bersaf-saf berhadapan dengan usuh Allah di kancah peperangan. Orang-orang inilah yang memerangi kaum kufar demi tegaknya kalimat Allah di atas agama-agama lain.
Ada tiga hal yang melandasi dibutuhkannya amal jama’i ini. Ketiganya adalah perinth Allah, fitrah manusia, dan kebutuhan organisasi dlam mengaktualisasikan diri dan mencapai tujuan bersama.
Sementara itu, amal jama’i juga memiliki konsekuensi yang harus di tanggung berbagai pihak terutama qiyadah dan jundinya. Konsekuensi dari seorng Qiyadah diantaranya adalah memberikan teladan kerja, mengayomi jundi, memahami permasalahan da’wah para jundi, mengetahui kapasitas dan kecenderunagn jundi. Sementara konsekuensi atau yang lebih tepat dikatakan tugas jundi adlah komitmen terhadap pemimpin, komitmen terhadap tugas, mendahulukan kebutuhan jama’i dibandingkan kepentingan pribadi,selalu mengkonsultasikan dengan pemimpin terkait masalah terkait tugas yang diemban.
Intinya, dalam beramal jama’i kita harus tetap berkomitmen terhadap tugas yang diamanahkan kepada kita.
[...] Sumber : 1. http://yahyaayyash. wordpress. com/2008/05/28/amal- jama‘i/ 2. http://www.wahdah.or.id/wahdah – Wahdah Islamiyah 3. http://harokah. blogspot. com/2005/12/amal-jamai- sebuah-pengantar .html 4. http://www.hudzaifa h.org/Article277 .phtml 5. http://bizesha. wordpress. com/2007/09/24/membangun- amal-jamai- dalam-dakwah/ [...]
syukron