KEFAHAMAN TERHADAP DAKWAH ISLAMIYYAH
          (Dari Madrasah Al-Imam Asy-Syahid Hassan Al Banna)

Kalau kita perhatikan lebih jauh, dakwah Islam hari ini memiliki beberapa 
permasalahan yang tidak dapat kita ingkari.  Yang sangat nyata adalah masalah 
perselisihan di antara kelompok-kelompok dakwah.  Seandainya permasalahan ini 
dibiarkan berlarut-larut maka akan merugilah ummat Islam. Bila kita telusuri 
lebih jauh, bebarapa pertanyaan mungkin akan muncul: adakah jalan yang jelas ke 
arah mencapai tujuan?  Apakah dakwah Islamiyah ini akan mampu bertahan dan 
menghadapi berbagai tantangan dan penyelewengan yang telah dan akan terjadi?
 
APA TITIK TOLAK DAKWAH?

Kita memulai dengan menanyakan satu pertanyaan yang amat mendasar: Apakah titik 
tolak dakwah itu?  Seringkali kelalaian kita di dalam meresapkan arti titik 
tolak dakwah ke dalam hati membawa kebinasaan terhadap dakwah.  Banyak kejadian 
dimana kefahaman terhadap titik awal dakwah telah pupus menyebabkan pupusnya 
pula makna dakwah.  Dan ini sering memberikan kesan negatif kepada du'at maupun 
dakwah itu sendiri.

Dakwah seharusnya bermula pada jalan DAKWAH para NABI a.s.  Mereka menyeru 
manusia kepada subul-as-Salam (jalan kebahagiaan), menunjukkan manusia kepada 
jalan yang lurus (sirat-al-Mustaqim), sehingga manusia menerima seruan Allah dan 
Rasul-Nya.  Dakwah Islamiyah berawal dari hati yang sadar bahwa inilah jalan 
kita, yaitu untuk menyeru manusia kepada Allah sehingga mereka mengikuti jejak 
langkah Rasulullah SAW.

Yang menjadi pemisah antara dakwah Islamiyah dengan jalan lain adalah petunjuk 
Allah yang disampaikan melalui wahyu dan jalan (contoh) yang ditunjukkan oleh 
Rasulullah SAW.  Musuh kita yang sebenarnya adalah syaithan dan konco-konconya 
yang menjelma melalui al-hawa' (hawa nafsu) yang ada di dalam diri kita serta 
yang lebih nyata lagi adalah dalam bentuk jahiliyah yang zahir. Jahiliyah yang 
sekecil-kecilnya dari dosa-dosa yang berupa keingkaran hingga kepada al-kabair 
(dosa-dosa besar), bid'ah-bid'ah yang menyesatkan, nifaq (kemunafikan), serta 
kekufuran kepada Allah.  Jahiliyah inilah yang seterusnya lahir dan menjelma di 
dalam bentuk keingkaran kepada Allah baik di dalam
bentuk undang-undang, negara, masyarakat, dan segala bentuk sistem yang bukan 
berasaskan Islam.

Dakwah bukanlah semata-mata penentangan terhadap satu golongan, atau parti, 
ataupun individu, dsb.  Namun merupakan pertarungan yang telah lama ada, yaitu 
semenjak penciptaan Adam a.s. dan keengganan Iblis untuk mematuhi perintah Allah 
agar sujud kepada Adam.  Pertarungan di dalam dakwah adalah pertarungan antara 
yang haq dengan yang bathil.  Inilah pertarungan para Anbiya a.s. semenjak nabi 
Adam hingga Rasulullah saw.  Inilah dia hakikat dawah yang perlu kita dukung.