Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah.

TANGGUNGJAWAB SEMASA BERUMAHTANGGA

Pemilihan isteri yg baik tidaklah melepaskan kita dari tanggungjawab 
terhadapnya setelah kita bernikah. Malahan, tanggung jawab yg utama 
dimulai "right at the first moment" setelah pernikahan. Beberapa 
tanggung jawab itu diantaranya:

SATU: Kita harus selalu bersikap baik terhadap isteri dan bergaul dgn 
nya dgn pergaulan yg mesra. Dgn cara ini diharapkan akan tumbuh rasa 
saling percaya di antara kita dan pasangan hidup kita. Sabda Rasulullah 
SAW:

"Orang yg terbaik diantara kalian adalah orang yg paling berlaku baik 
terhadap isterinya dan akulah yg terbaik (diantara kalian) terhadap 
keluargaku." (HR Tirmidzi)

Kita juga harus melaksanakan sabda Rasulullah SAW:

"Mukmin yg paling sempurna imannya adalah mukmin yg paling baik 
akhlaknya dan mukmin yg paling lemah lembut terhadap isterinya." (HR 
Tirmidzi)

DUA: Hubungan kita dg isteri tidaklah terbatas pada hubungan syahwat 
saja. Hubungan kita dgn isteri seharusnya boleh mewujudkan kesamaan 
pemahaman. Pasangan Muslim seharusnya spend time utk bersama-sama 
membaca, beribadah, mengurusi pekerjaan rumah tangga, dan bercengkrama 
(bersenda gurau). Dalam masalah ibadah Allah telah berfirman yg 
bermaksud:

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan solat dan bersabarlah 
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yg 
memberi rezki kepadamu. Dan akibat yg baik itu adalah orang-orang yg 
bertakwa." (QS 20:132)

"Dan ia menyuruh ahlinya utk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia 
adalah seorang yg diredhai di sisi Tuhannya." (QS 19:55)

Dalam hal hubungan yg mesra dgn isteri, kita tahu bahwa Rasulullah 
s.a.w. biasa mengajak isteri beliau, Aisha r.a, utk berlumba lari. 
Rasulullah s.a.w pun biasa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah 
(membantu meringankan isteri beliau), bahkan dgn menjahit sepatu.

TIGA: Hubungan kita dgn isteri haruslah dalam batas syariah Islam. Kita 
tidak boleh melanggar syariah Islam, menjatuhkan nama Islam, atau 
melanggar hal-hal yg diharamkan oleh Allah. Sabda Rasulullah s.a.w.:
 
"Celakalah lelaki yg menjadi hamba istrinya." (Al-Firdausi)

[Utz Fathi Yakan]