Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah.

TANGGUNGJAWAB BERSAMA MENDIDIK ANAK

Sesungguhnya, keberhasilan dalam memilih pasangan yg soleh/solehah dan 
keberhasilan dalam pernikahan sesuai dgn Islam akan banyak menolong 
dalam usaha-usaha mendidik anak dgn tarbiyah Islamiyah yg diharapkan. 
Kegagalan dalam membina rumah tangga menurut cara yg Islami dan 
kesalahan memilih pasangan hidup boleh menyebabkan keruntuhan dan 
berlakunya keburukan yg menguasai keluarga secara keseluruhan. 
Pertengkaran yg terjadi dalam kehidupan suami isteri secara langsung 
mempengaruhi pendidikan dan kejiwaan anak. Karena itu, tanggung jawab 
kita yg pertama dalam pendidikan anak-anak kita adalah membangunkan 
pernikahan yg Islami (seperti yg ditunjukkan oleh Islam).

Pada hakikatnya hasil yg diharapkan dari terbinanya sebuah rumah tangga 
Islam adalah terwujudnya satu generasi yg soleh, sebagaimana dinyatakan 
dalam firman Allah yg bermaksud:

"Dan orang-orang yg berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami 
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan 
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yg bertakwa." (QS 25:74)

Anak-anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tak berdosa). Bila anak kita 
mendapatkan tarbiyah yg baik dia akan menjadi anak yg soleh. Namun bila 
anak dibesarkan di tengah-tengah ibu bapa yg sering bertengkar atau ibu 
bapa yg keluar dari landasan Islam, anak itu akan demikian juga. 
Rasulullah SAW telah bersabda:

"Anak-anak itu lahir dalam keadaan fitrah, adalah ibu bapaknya yg 
menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, Islam sangat menekankan (dgn sangat serius) tentang 
pendidikan atau tarbiyah anak sehingga anak-anak kita memperolehi 
pendidikan yg baik. Islam mengharapkan agar segala norma dan suasana 
diciptakan utk melaksanakan tarbiyah yg baik itu. Rasulullah s.a.w. 
telah bersabda:

"Mendidik anak itu lebih baik daripada bersedekah secupak." (HR 
Thirmidzy).

Dalam sabda-sabda beliau yg lain:

"Tiada pemberian seorang bapak terhadap anak-anaknya yg lebih baik 
daripada (pendidikan) yg baik dan adab yg mulia." (HR At-Tirmidzy)

"Berlaku baiklah terhadap anak-anakmu dan ajarkanlah mereka adab yg 
baik" (HR Ibn Majah)

"Bila seorang meninggal, terputuslah semua amalannya kecuali tiga 
perkara: amal jariah, ilmu yg bermanfaat, dan anak yg soleh yg berdoa 
untuknya." (HR Muslim)

[Utz Fathi Yakan]