MATERI TARBIYAH
SURAT AL MULK Ayat 3-5



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/1619; Att: is-mod, is-lam, mus-lim

Nomor: tarbiyah/16jul94/285
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

O=======================================================================O
|  [Allah] Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu     |
|  sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah       |
|  seuatu yang tidak seimbang. Maka liha|tlah berulang-ulang, adakah    |
|  kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?                              |
|                                                                       |
|  Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan           |
|  kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan            |
|  penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.                            |
|                                                                       |
|  Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan           |
|  bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat      |
|  pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang    |
|  menyala-nyala."                             [Al-Mulk 3-5]            |
O=======================================================================O
        (Maha benar Allah dengan segala firman-Nya)

Setelah kedua ayat pertama Surat Al-Mulk ini, Allah Ta'ala
menghubungkan hakikat ini dengan seluruh alam dalam bidang yang
seluas-luasnya dan setinggi-tingginya. Segala pembicaraan yang disebut
dalam ayat-ayat ini merupakan kesan-kesan dari tujuan ayat yang pertama
dan merupakan gejala-gejala kekuasaan Allah pentadbiran kerajaan alam,
juga gejala-gejala dari qudrat Allah yang tidak terikat dengan ikatan
apapun. Di samping itu ayat-ayat ini juga memberikan penjelasan pada
ayat kedua yang menerangkan penciptaan mati dan hidup untuk menguji
manusia dan kemudian memberi balasan kepada mereka.

Al-Qur'an menarik pandangan manusia kepada ciptaan-ciptaan
Allah, khususnya penciptaan langit dan umumnya penciptaan seluruh
makhluq yang lain. Allah mengajak manusia memikirkan ciptaan-ciptaan-
Nya dan mengajarkan kepada kita tentang kesempurnaan penciptaan
itu. Dalam hal ini Allah menantang kita untuk mengamati dengan seksama
langit yang begitu kokoh; dan meyakinkan kita bahwa nggak bakal kita
menemukan kecacatan sedikitpun dalam ciptaan Allah; semuanya teratur
dengan seimbang dan rapi.
  ===================================================================
  ...Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
  Pemurah  sesuatu yang tidak seimbang.....[ayat 3]
  ===================================================================
Di sana tidak ada kecacatan ataupun cela, tidak ada kekurangan dan
tidak ada yang kacau balau.

Kemudian Allah Ta'ala menantang kita sekali lagi untuk meng-
amati dengan lebih teliti dan seksama terhadap ciptaan-Nya, berulang-
ulang.
  ====================================================================
  ....Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat  sesuatu yang
  tidak seimbang? kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu
  akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan pengli-
  hatanmu itupun dalam keadaan payah.      [ayat 3-4]
  ====================================================================

Cara Allah mengajarkan tanda-tanda kekuasaan-Nya sangatlah
merangsang perhatian dan kesungguhan kita untuk mengamati penciptaan
langit dan seluruh kejadian Allah yang lain. Pandangan yang tajam dan
teliti inilah yang mau dirangsang oelh Allah. Pandangan bodoh yang biasa
adalah menghilangkan keindahan alam yang cantik permai, halus, seni
dan menakjubkan. Mata tidak pernah puas memandang keindahan. Hati tidak
pernah puas menerima ilham-ilham Allah dan sarana-sarana dariNya.
Aqal tidak pernah puas meneliti peratuan dan hukum yang berlaku di
alam serta kehalusan dan kecanggihan peraturan alam itu. Orang yang
memandang dengan mata yang tajam ini senantiasa hidup dalam tamasya
(picnic) Ilahi yang gilang gemilang. Keindahannya tidak pernah buruk
dan lusuh karena senantiasa menjadi baru pada pandangan mata, hati dan
aqal.

Menghayati keindahan alam tidak semestinya memerlukan Science
dan Technology, karena di antara nikmat yang dianugerahkan Allah kepada
manusia ialah nikmat berharmoni dan bermesra dengan alam dengan hanya
melalui telek pandang saja. Apabila hati terbuka akan menerima ilham-
ilham secara langsung dari alam buana yang besar dan indah itu.
Kemudian hati akan bermesra dan berharmoni pula dengan ilham-ilham
itu sebagaimana orang yang hidup bermesra dengan orang lain
sebelum ia mengetahui sesuatu kejadian alam yang agung dan menak-
jubkan ini melalui fikiran dan hasil renungannya.

Karena itu di banyak ayat-ayat Al-Qur'an Allah ta'ala menugaskan
manusia untuk meneliti alam buana ini dan supaya menikmati pemandangan-
pemandangan dan keajaibannya. Al-Qur'an berbicara dengan semua peringkat
manusia di setiap jaman. Ia berbicara dengan penduduk hutan rimba dan
penduduk padang gurun. Ia berbicara dengan penduduk-penduduk kota dan
para penjelajah lautan. Ia berbicara dengan orang orang buta huruf.
Begitu pula Al-Qur'an berbicara dengan ahli astrologi, ahli ilmu fisika
dan ahli ilmu teori. Setiap orang dari kita masing-masing mendapati dalam
Al-Qur'an keterangan-keterangan yang menghubungkannya dengan alam buana
ini dan keterangan-keterangan yang merangsang dalam hatinya keinginan
untuk meneliti, menyahuti dan menikmati keindahannya.

Keindahan dalam bentuk alam buana ini memang dimaksudkan Allah
seperti kesempurnaan juga. Malah keindahan dan kesempurnaan merupakan dua
sudut pandangan bagi  hakikat yang satu, karena kesempurnaan mencapai
derajat keindahan. Oleh karena itu Al-Qur'an menarik pandangan manusia
kepada keindahan langit setelah ia menarik pandangan mereka kepada
kesempurnaanNya.
   ====================================================================
   Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-
   bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar
   syaithon, dan Kami sediakan bagi mereka siksaan neraka yang menyala-
   nyala.                            [ayat 5]
   ====================================================================

.bersambung insya Allah....

Rujukan:
1. Terjemah AL-Qur'an dari Dept. Agama RI.
2. Fii Dhilaalil-Qur'an oelh Sayyid Quthb
3. Materi Tarbiyah MISG vol.1.

Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Saudaramu se-Islam
Agus Widodo <arw2706@zeus.tamu.edu>



------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.