MATERI TARBIYAH
A l 'I L A A N (1)



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/2530; Att: is-mod, is-lam

Nomor: tarbiyah/29oct94/558
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Assalamu'alaikum wr.wr.

                                                    75 baris


                       A l  'I L A A N (1)


  " Katakanlah, "Hai ahli Kitab, marilah kita kepada kalimat
    yang sama antara kami dan kamu yaitu bahwa TIDAK ADA YG
    KITA SEMBAH SELAIN ALLAH, dan tidak kita mempersekutukan-
    Nya dengan sesuatu apapun juga.  Dan tidak pula sebagian
    kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
    dari Allah.  Maka jika, mereka berpaling katakanlah,
    SAKSIKANLAH BAHWA SESUNGGUHNYA KAMI ADALAH MUSLIM"
    (Ali 'Imran: 64)


   Kalau mahasiswa dari universitas madinah tamat, maka ijazah
atau graduasi kadang disebut sebagai syahaadah.  Syahaadah, syahid,
dapat juga bermakna sungguh-sungguh dan kesungguhan atau bersanga-
tan. Namun paling tidak dari kata syahaadah ada 3 kandungan makna
yang dapat difahami;

1. Al 'ilaan ( al ikrar)
2. Al Qosam
3. Al Wa'du

   Al 'ilaan, ikrar, iklan atau pernyataan.  Maka seorang manusia
saat memasuki pintu gerbang Islam mengiklankan, menyatakan diri
TIDAK ADA ILAH SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD ADALAH RASUL ALLAH.
Ini bukan kata-kata kosong, tanpa makna dan konsekuensi, tapi
kata yang konsekuensinya adalah neraka dan syurga, antara azab
yang pedih atau kenikmatan yang panjang.  Kata yang bukan saja
sarat makna namun demikian berat dan tinggi konsekuensi yang
ada di belakangnya.

   Kata-kata perjanjian itu diikrarkan agar secara sosial segera
terbedakan mana pengikut Allah dan mana pengikut taghut (setan),
siapa yang meyakini Muhammad SAW adalah Rasulullah, dan siapa
yang tidak percaya akan kerasulan Muhammad SAW, siapa yang kufar
dan siapa yang beriman, siapa-siapa yang Ilah-nya Allah saja dan
siapa-siapa yang ilah-nya Uzair, Isa AS, berhala dlsb.

   Secara SUBSTANSIAL kalimat syahadah itu adalah pernyataan iman
kepada Allah dan Rasul-Nya sekaligus pengukuhan Allah sebagai ilah
dan Muhammad SAW sebagai tauhidul uswah (satu-satunya contoh/teladan).
Inilah titik kemurnian aqidah dan kemurnian contoh.

1. Hai orang-orang beriman, tetaplah beriman kepada Allah,
   dan Rasul-Nya... (An Nisaa': 136)

2. Muhammad tiadalah bapak salah seorang dari laki-laki diantara
   kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.
   (Al Ahzaab:40)

3. Sungguh pada diri Rasulullah itu uswattun hasanah bagi kamu,
   bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kemudian dan
   banyak mgningat Allah (Al Ahzaab:21)

Adalah jelas keimanan kepada Allah menuntut keimanan kepada Rasul-
Nya, sebagai pembawa risalah dan contoh.  Kejelasan ini nirkaca,
bukan saja secara logika tapi juga bersandar nash qur'an serta
sejarah awal dien ini.  Keimanan kepada Rasulullah adalah perintah
Allah, dan Muhammad SAW sebagai Rasulullah adalah deklarasi Allah
sendiri.  Karenanya dari segi esensi, hakekat kalimat syahaadah
menyertakan keimanan kepada Rasulullah SAW adalah suatu kejelasan.

   Secara TEKSTUAL sendiri kalimat syahaadah dicontohkan Rasulullah
SAW, serta janji setia para sahabat awal, pada saat keislaman mereka.

   Karenanya mengakui Allah sebagai ilah dan menolak Muhammad SAW
sebagai Rasulullah adalah suatu kemustahilan; mengakui Allah seba-
gai ilah tapi juga mengakui Uzair, atau Isa AS sebagai ilah adalah
suatu hal yang janggal bagi kemurnian aqidah; menerima Muhammad
SAW sebagai Rasulullah namun menolak perintahnya (yang dikatakan
hadits), menihilkan contoh-contoh yang diberikan (sunah), hal-hal
yang didiamkan, serta sirahnya, berarti tak mengharap rakhmat dari
Allah.  Rakhmat Allah di dunia adalah kemenangan dalam pentas perada-
ban baik skala pribadi maupun kolektif.  Rakhmat diakhirat adalah
jannah, syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.


Wallahu 'alam bishowwab
abu zahra


key words: syahaadah, al 'ilaan, al ikrar



------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.