MATERI TARBIYAH
Cara Wudhu' Rasulullooh Muhammad saw. (1)



Nomor: tarbiyah/18sep94/457
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Cara Wudhu' Rasulullooh Muhammad saw. (1)

WUDHU'......
Secara bahasa, bila dibaca dhammah artinya melakukan wudhu'.
Dibaca fathah: air wudhu.
Secara syari'at ialah menggunakan air yang suci (memenuhi
syarat) untuk membersihkan anggota-anggota tubuh tertentu
yang sudah diterangkan berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadist.
Dasar-dasar Perintah Wudhu':

1. Al-Maidah (5): 6.
Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata-kaki,...

2. Al-Hadist: HSR (Hadist Sahih Riwayat) Bukhary-Fathul Baary,
I:206; Muslim, no. 225)
Dari Abu Hurairah, Rasulullooh saw bersabda:
Allah tidak menerima shalat salah seorang diantara kamu
apabila ia berhadats, sehingga ia berwudhu'.
3. Al-Hadist: HSR-Muslim, I:160).
Dari Ibnu Umar: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullooh saw
bersabda: Allah tidak akan menerima sholat (orang)yang tidak bersuci
dan tidak menerima shodaqah dari hasil penipuan (khianat).

4. Al-Hadist: HSR Abu Dawud, no. 3760; Tirmidzi, no. 1848 (Hasan-Sahih)
dan Nasa'i I:73).
Dari Ibnu Abbas, telah bersabda Rasulullooh saw: Hanyalah aku
diperintah berwudhu', apabila aku hendak sholat.
(Hadis ini disahihkan oleh Muh.Nashiruddin Al-Albany dalam "Sahih
Jaami'us Shaghiir, no. 2333).
5. Al-Hadist: HSR Abu Dawud, no.60; Tirmidzi, no.3; Ibnu Majah no.275).
Dari Abu Sa'id, telah bersabda Rasulullooh saw: Kunci sholat
adalah bersuci, tahrimnya adalah takbir dan tahlilnya adalah salam.
(Disahihkan oleh MNA-A dam "Sahih Jaami'us Shaghiir, no. 5761).


MANFAAT WUDHU

1. HSR-Muslim, I:1151.dan Mukhtaashar Muslim, no.133.
Dari Abu Hurairah r.a., telah bersabda Rasulullooh saw:
Maukah aku tunjukkan kepada kalian beberapa hal yang dengan itu Allah
akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kalian?
Mau Ya Rasulullooh, ujar mereka. Sabda beliau: yaitu menyempurnakan
wudhu' ketika dalam keadaan sulit, sering melangkah menuju ke Masjid
(untuk sholat berjama'ah), dan menunggu sholat (berikutnya) sesudah selesai 
mengerjakan sholat*), yang demikian itu adalah perjuangan (ribath+),
perjuangan (sekali lagi), perjuangan.
*)Sholat Maghrib-Isya sambil dzikrullooh (pen.)
+)mempertahankan pos jaga digaris terdepan.(Lih.Sahih MuslimI:151).
2. HSR Muslim, I:148 dan Mukht.Muslim no. 121.
Dari Abu Hurairah, Rasulullooh bersabda: Apanila seorang hamba
Muslim(mu'min) berwudhu, lalu ia mencuci wajahnya, maka akan keluar dari
wajahnya setiap dosa yang pernah ia lihat (yang haram) dengan matanya
bersamaan dengan air atau bersama tetesan air yang terakhir;
bila ia mencuci kedua tangannya, keluar dari kedua tangannya setiap dosa
yang pernah dilakukan oleh kedua tangannyabersamaan dengan air atau
tetesan air yang terakhir. Dan bila ia mencuci kedua kakinya, akan 
keluar dosa-dosa yang dilakukan oleh kedua kakinya bersamaan dengan air
atau bersamaan dengan tetesan air yang terakhir, hingga ia keluar
dalam keadaan bersih dari dosa.
3. HSR Ahmad,V:252.
Dari Abu Umamah, telah bersabda Rasulullooh saw: Apabila
seorang muslim berwudhu' maka akan keluar dosa-dosanya dengan sebab
mendengar, melihat, dari tangannya dan dari kedua kakinya. Apabila
ia duduk(menanti sholat), ia masuk dalam keadaan diampuni dosa-dosanya.
***)Hadis ini dihasankan dalam MNA-A "Sahih Jami'us Shaghiir, no.461.
4. HSR Muslim I:140.
Dari Abu Malik Ay'ariy, telah bersabda Rasulullooh saw.:
Bersuci itu sebagian dari iman, alhamdulillah akan memenuhi timbangan,
subhanallooh dan alhamdulillaah keduanya akan memenuhi antara langit
dan bumi, sholat adalah cahaya, shodaqoh adalah bukti, shobar adalah
sinar, dan Al-Qur'an adalah hujjan atasmu atau bagimu. Dan setiap
manusia pergi menjual dirinya, MAKA ADA YANG MEMERDEKAKAN DIRINYA,
dan pula yang MEMBINASAKAN DIRINYA. 

5. HSR Muslim III:133.
Dari Usman ra., telah bersabda Rasulullooh saw: Barangsiapa 
yang berwudhu, lalu ia sempurnakan wudhunya, niscaya akan keluar
dosa-dosanya dari tubuhnya, sampai keluar (dosa-dosa) dari bawah kuku-
kuku jarinya.

Disarikan dari buku SHIFAT WUDHU' NABI SAW
Oleh: Fahd bin Abdur Rahman Asy-Syawib (1408)
Diterjemahkan oleh: Yazid Abdul Qadir Jawas.






Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.