MATERI TARBIYAH
Cara Wudhu' Rasulullooh Muhammad saw. (6)



Assalamu 'alaikum wr.wb..

MULAI DARI YANG KANAN

Dari 'Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Rasulullooh s.a.w.
menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sandalnya, menyisir,
bersuci dan dalam semua urusannya (Bukhory, Fathul Baary, 1:235;
Muslim no. 268).

Dari Abi Hurairoh r.a., bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:
Apabila kamu mengenakan pakaian dan bila kamu berwudhu', maka
mulailah dari anggota-angota kananmu (Sahih Abu Dawud, no. 3488;
dan Ibnu Majah no.323).

JUMLAH AIR YANG DIGUNAKAN

Dari Anas r.a., ia berkata:"Nabi biasa berwudhu' dengan
memakai satu mud dan mandi dengan satu sha' sampai lima mud (Muslim,
1: 156).
*** 1 sha' = 4 mud; 1 mud = ...liter (saya tidak tahu/lupa bertanya).

*** Saya bertanya kepada Pak Guru, kalau pakai kran bagaimana ?
1. Jangan membuka terlalu besar (sedang-sedang saja).
2. Selesai wudhu' krannya dimatiin baru berdo'a.
3. Kalau ngobrol dengan teman krannya dimatiin.
**** prinsipnya jangan boros.

DO'A SELESAI WUDHU'

'Umar bin Khoththob, ia berkata: telah bersabda Rasulullooh
s.a.w. : Tidak seorangpun di antara kamu yang berwudhu', lalu 
menyempurnakan wudhu'nya, kemudian membaca:
Asy-hadu alla ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii-kalahu wa asy-hadu 
anna Muhammdan 'abduhu wa roosuuluhu;
kecuali mesti dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan,
yang ia akan masuk dari manapun yang ia kehendaki (Muslim 1:144-145;
dll buku hadiest).

Dengan tambahan bacaan : ....

Alloo-hummaj'alnii minat-tawwaa-biina waj'alnii minal-mutath-
thoh-hiriina
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat
dan dijadikan aku termasuk orang-orang yang membersihkan diri.

Katanya tambahan ini ada keraguan, tetapi disahihkan oleh
Syaikh Al-Albany dalam Jami'us Shoghiir, no. 6043.

Dari Abu Sa'ad al-Khudriy, ia berkata: Telah bersabda Rasulullooh
s.a.w.: Siapa yang berwudhu', kemudian sesudah selesai berwudhu' ia 
membaca:
Sub-haanakalloohumma wa bihamdika asy-hadu allaa ilaaha illaa
an-ta as-tagh-firuka alloohumma wa atuu-bu ilaik.
Maha suci Engkau Ya Allah, dengan memuji Engkau aku mengakui
bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon ampun Ya Allah
dan bertaubat kepadaMU),
akan ditulis dikertas putih, kemudian dialihkan pada stempel yang tidak
akan pecah sampai hari kiamat (HR. Ibnus-Sunny)
Disahihkan dalam Shohih Jami'us-Shoghiir, no.6046.

YANG MEMBATALKAN WUDHU'

1. Apa-apa yang keluar dari salah satu dari kedua jalan
(vulva dan anus/dubur).

Dari Abu Hurairoh, ia berkata: Rasulullooh s.a.w. bersabda:
Allah tidak menerima sholat salah seorang diantara kamu, apabila
ia berhadats, sampai ia berwudhu' (Bukhory, 2:43 dan Muslim 1:140-141;
Fathul Baary, 1:234 dll buku hadiest Tirmidzi, no.76 dan Ahmad 2:318).

QS. An-Nisa'(4):43
..atau salah seorang di antara kamu datang dari tempat buang air.

Dari Abu Hurairoh r.a., ia berkata: telah bersabda Rasulullooh
s.a.w.: Apabila salah seorang di antara kamu merasakan sesuatu di dalam 
perutnya, kemudian ia ragu-ragu apakah telah keluar atau tidak, maka
janganlah keluar dari masjid (janganlah membatalkan sholatnya) sampai
benar-benar ia mendengar suara atau menemukan bau (Syarah Muslim 4:51).

2. Tidur nyenak.

Dari Ali bin Abi Thalib r.a., ia berkata: Rasulullooh s.a.w.
bersabda: Mata itu pengikat dubur, maka siapa saja yang tidur (nyenyak)
hendaknya ia berwudhu' (Shahih Abu Dawud no.188; Ibnu Majah no.386)
berderajat hasan.

3. Menyentuh kemaluan tanpa ada batas. Ada pertentangan didalamnya.

Dari Abu Hurairoh r.a. ia berkata: Rasulullooh s.a.w. bersabda:
Jika salah seorang dari kamu menyentuh tangannya pada kemaluannya dengan
tanpa alas dan tutupan, maka ia wajib wudhu' (Hakim, 1:13).

Dari Qais bin Thalq bin Ali dari ayahnya, ia berkata:
Rasulullooh s.a.w. ditanya tentang seseorang yang menyentuh kemaluannya
sesudah berwudhu' (apakah harus wudhu'lagi)? Lalu Nabi s.a.w. menjawab:
Sebenarnya kemaluan itu bagian dari tubuhmu sendiri. (Shahih Abu Dawud
no.167; Sh.Ibnu Majah no.392).

Sehingga ada yang mempertentangkan tentang kedua hadist ini.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menggabungkan kedua hadist ini dan berkata
kalau menyentuh yang dimaksud dengan syahwat (nafsu) maka batal wudhu'.
Harus diingat bahwa ini adalah pendapat.
********
Sebab ada hadiest berikut ini :

Dari Aisyah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. mencium salah seorang
istrinya, kemudian keluar ke (masjid) untuk sholat, dan tidak berwudhu'
lagi (Shahih Tirmidzi no.75; sh. Abu Dawud no.165;Sh.Ibnu Majah no.406).

Apakah ada yang mencium tanpa syahwat ?? (hati-hati kalau keluar cairan
************* 
dari dua jalan maka wudhu' lagi....)

'Aisyah berkata: sesungguhnya Rasulullooh s.a.w. pernah 
melaksanakan sholat malam, sedangkan aku tidur melintang dihadapannya
sebagaimana melintangnya jenazah, sehingga apabila ia mau sujud,
dirabanya kakiku (Muttafaq 'alaihi).

'Aisyah berkata: Pada suatu malam aku kehilangan Rasulullooh
s.a.w. (dari tempat tidurnya), kemudian aku mencarinya sambil tanganku
meraba-raba, tiba-tiba tanganku menyentuh kedua (telapak) kakinya,
sedang kedua kakinya dalam keadaan ditegakkan ketika beliau sujud
(Muslim 3:203).


Walloohu a'lamu bish-showaab.

Alhamdulillaahi Robbal 'Aalamiin.

Ya Allah ampunilah hambamu yang lemah ini bilamana ada
kesalahan didalam usaha menaati perintahMu ya Ghofuur,
bimbinglah hamba ya Nurul-Hadi dan lindungilah hamba
dengan RahmatMU wahai Allah Zat Yang Maha Agung-Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang.
Amiin Ya Allah Ya Robbal 'Aalamiin.

Billaahi taufiq wal hidayah
Wassalamu 'alaikum wr.wb..

chalid talib

Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan HidayahNYA kepadamu
wahai guruku (Bapak Yazid Abdul Qadir Jawas) yang saya hormati.
Amiin Ya Mujieb Ya Robbal 'Aalamiin.






------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.