MATERI TARBIYAH
KEBANGKITAN ISLAM (2)



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/115; Att: is-mod, is-lam

Nomor: tarbiyah/10jul94/268
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Assalamu'alaikum wr.wb.


                       KEBANGKITAN ISLAM (2)


   Dalam penggal pertama tulisan ini telah ditulis, bahwa ke-
bangkitan Islam adalah project ummat, sasaran dan pelakunya
adalah ummat. Dengan demikian, maka kebangkitan Islam bukan
saja akan dibumikan di Timur Tengah atau Indonesia, tapi juga
di Bosnia atau Somalia. Kebangkitan Islam menembus dimensi
bangsa dan ruang--global.

   Ciri lain kebangkitan Islam adaah sifat progresif, maju ke-
depan. Kalau kebangkitan Islam diidealkan sebagai bangkitnya
masyarakat Madinah, maka tidak berarti bahwa peradaban manusia
yang ada sekarang sama sekali dinihilkan, ditinggalkan, lalu
kita kembali pada tingkat material masa-masa awal tahun Hijriah.
Bukan demikian. Kemampuan material yang ada sekarang, yang
dimiliki peradaban masa kini, tetap merupakan modal, namun tu-
juan-tujuan dibalik penguasaan dan pengembangan kemampuan
material/sarana ini mesti diresapi dengan nilai-nilai Islami.
Dengan kata lain, penguasaan material mendapat porsinya yang
tepat dalam kerangka dan visi Islam. Lalu dengan modal utama
jati diri yang utuh, gerak progresif di segala lapangan dija-
lankan.

   Kebangkitan Islam pekat dengan sifat harokah (gerakan) dan
bukan melulu konsep di atas kertas yang tak berkait dengan
tindakan-tindakan real. Dia merupakan suatu harokah yang tera-
rah dan ummat berkuasa untuk mengarahkannya, dilandasi konsep
yang benar dan dicontohkan rasulullah. Bersifat aktiv dan kon-
tinu. Suatu gerakan total masyarakat Islam dunia.

   Konsep kebangkitan Islam yang dirumuskan para pemimpin Is-
lam, pemimpin yang bukan saja mempunyai kemampuan ilmiah yang
tinggi namun juga bahu membahu dalam gerakan Islam, melingkupi
beberapa aspek yang menyangkut start awal, pendekatan  dan visi
ke muka. Pertama adalah menyangkut pembangkitan semangat.

KEBANGKITAN SEMANGAT

   Adalah dapat difahami, bahwa langkah pertama yang mesti di-
laksanakan sehubungan dengan kondisi ummat sekarang ini adalah
pembangkitan semangat. Sebagaimana telah ditulis sebelumnya,
bahwa ummat di hari ini telah kalah hampir pada setiap lapang-
an. Ummat di hari ini memiliki rasa minder terhadap kemajuan
Material dan hegemoni Barat. Belum lagi ditambah penghinaan,
pengrusakan, serta pembantaian, maka lengkaplah pemburaman wa-
jah ummat. Dalam level dunia, ummat masuk dalam warga kelas
dua, bahkan mungkin lebih rendah lagi. Ummat yang digariskan
Allah sebagai khalifah fil ardh, sebagai pemimpin dunia, telah
jatuh dan terhinakan. Dengan bangga Thatcher, Bush dll merumus-
kan Tatanan Dunia Baru (The New World Order), dunia baru yang
nyaman untuk mereka dan menyesakkan dada ummat. Tatanan Dunia
yang berdasarkan kehendak mereka, demokrasi ala mereka, dan
hukum-hukum buatan mereka. Dalam level dunia ummat Islam telah
demikian tersudut. Saking tersudutya hampir-hampir ummat frus-
trasi. Ketika The Satanic Verse karya Salman Rusdhie (semoga
Allah melaknatnya) muncul, memang ingin melawan 'book by book',
'article by article', namun kondisi ketidakadilan yang ada di
dunia penerbitan Barat membuat ummat tak dapat memilih cara
selain demonstrasi dan kekerasan. Kalau saja media informasi
dan penerbitan Barat bisa netral, fair dan berlaku adil diyaki-
ni jalan keluar kekerasan tak akan terjadi. Ummat punya banyak
penulis, ummat memiliki banyak sastrawan, journalis dlsb.

   Rekan-rekan di Jepang mungkin dapat merasakan betapa ummat
Islam dan pelajar-pelajar dari negara Islam mendapat perlakuan
yang berbeda dengan rekannya dari Amerika atau Eropa. Belum lagi
budaya minum sake di Jepang yang membuat mahasiswa-mahasiswa
Islam menjadi kurang disenangi. Sebagaimana diketahui, bahwa
untuk membina keakraban dan kekompakkan dalam lab, prof bersama-
sama mahasiswa kerap mengadakan acara minum bersama. Maka tak
pelak mahasiswa muslim tersisihkan, menempati kelas dua.

   Ringkasnya, adalah dapat difahami bahwa langkah pertama yang
mesti dilaksanakan sehubungan dengan kebangkitan Islam adalah
pembangkitan semangat ummat. Pembangkitan dari rasa minder,
pembangkitan sehingga ummat memiliki lagi harga diri, izzah,
kebanggaan akan Islam. Sebagaimana yang dimiliki Rubaya di hada-
pan Panglima Rustum dari Parsia.

   Untuk pembangkitan semangat ini, paling tidak jalur yang
ditempuh melalui 4 jalan, alaqotul;

1. iztimaiyah
2. ta'lifah
3. ilamiah
4. tarbawiyah

   Pembangkitan semangat melalui jalur iztimaiyah muncul dalam
bentuk komunikasi sosial. Dalam bentuk khutbah-khutbah jum'at,
dalam bentuk diskusi-diskusi panel, dalam bentuk tableq akbar,
seminar dlsb. Gemuruh kebangkitan semangat dalam cara ini sam-
pai dan ramai di Indonesia. Thema kebangkitan Islam mengisi pem-
bicaraan-pembicaarn baik di masjid-masjid kampung, ruang kelas,
maupun parkir timur Senayan. Gegap gempitanya, beberapa waktu
lalu terasakan.

   Alaqotul ta'lifiah, berupa pembangkitan semangat melalui
jalur percetakan, buku-buku, majalh. Buku-buku Islam, baik
Merjemahan maupun karangan muslimin Indonesia, meramaikan pasar-
an buku Indonesia. Majalah-majalah Islam pun bermunculan meski
dengan variasi penampilan dan kedalaman isi seperti Estafet,
Media Da'wah, Umi, Sabili, Amanah, Ulumul Qur'an dlsb.

   Pembangkitan semangat melalui jalur ilamiah, media iklan,
elektronik adalah salah satu cara. Di Indonesia sendiri media
ini cukup menggembirakan mesti kedalamannya bervariasi. Jakarta
misalnya melalui radio Assafiiah, Attahiriah, atau radio Cendra-
wasih mengisi siaran-siarannya dengan mimbar Islam. TVRI pun mu-
lai menampilkan pelajaran Bahasa Arab disamping mimbar jum'at.
Berita harian seperti Pelita atau Terbit pada hari Jum'at mengi-
si kolom-kolomnya dengan mimbar Jum'at.

   Pembangkitan semangat melalui jalur tarbawiyah, pendidikan dan
pembinaan integral merupakan salah cara. Di banyak negara,
konsep tarbawiyah ini kadang terlupakan. Padahal konsep ini dan
pelaksanaannya dicontohkan oleh rasulullah. Dimulai terhadap
istri Beliau, rasulullah menempa para sahabat, mentarbiah mereka
dalam rumah Arqom bin Abil Arqom.

bersambung ...

Wallahu'alam bissawab
abu zahra



------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.