![]() |
MATERI TARBIYAH MUSLIM DARI SEGI AKHLAQ BAGIAN II |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/79; Att: is-mod, is-lam Nomor: tarbiyah/24oct95/1042 Bismillaahirrahmaanirrahiim MUSLIM DARI SEGI AKHLAQ BAGIAN II Assalamualaikum Wr. Wb... SIFAT TIGA: MEMELIHARA LIDAH Kita hendaklah memelihara lidah dari ucapan2 yg tidak memberi faedah, ucapan2 yg kotor, kalimat dan perumpamaan2 yg keji dan omong kosong, mengumpat serta mengadu domba. Imam Nawawi telah mengatakan: "Ketahuilah bahwa setiap mukallaf harus memelihara lidahnya dari semua perkataan kecuali yg mengandung maslahat. Apabila seseorang tdk tahu apakah harus diam atau berbicara, menurut sunnah lebih baik dia diam karena ucapan2 yg diperbolehkan itu mungkin bisa mendorong kepada hal2 yg haram ataupun yg makruh." Banyak hadits2 Rasulullah s.a.w. yg menyatakan bahwa lidah bisa membawa keburukan dan malapetaka kepada seseorang. Sabda beliau: "Tidakkah hasil tuaian lidah manusia itu yg telah menjerumuskan muka mereka ke dalam neraka?" (HR Tirmidhi) Sabdanya lagi: "Orang yg beriman itu bukanlah orang yg suka menuduh, melaknat, berbicara kotor dan keji." (HR Tirmidhi). Sabdanya yg lain lagi: "Barangsiapa yg banyak cakapnya maka banyaklah salahnya, barang siapa yg banyak salahnya banyaklah dosanya, dan barangsiapa yg banyak dosanya maka neraka lah tempat yg utama baginya." (al-Baihaqi). SIFAT EMPAT: MALU Kita harus memiliki sifat malu dalam semua keadaan namun tanpa menghalangi kita menyampaikan kebenaran. Termasuk dalam pengertian malu adalah: -tidak mau turut campur dalam urusan orang lain -menahan pandangan -lebih banyak memberi daripada meminta -tidak meninggikan suara -bersyukur dg apa yg telah diusahakan -dan masih banyak lagi Telah diriwayatkan bahwa Rasulullah lebih pemalu dari seorang gadis remaja dan beliau bersabda: "Iman itu lebih dari tujuh puluh atau lebih dari enam puluh cabang. Yg paling tinggi adalah kalimah Lailahaillallah dan yg paling rendah adalah membuang duri dari jalan dan malu adalah salah satu cabang iman itu" (HR Bukhari dan Muslim). Orang yg betul2 memiliki sifat malu akan selalu menghindari perbuatan yg buruk dan sangat berhati2 terhadap hak2 org lain. SIFAT LIMA: LEMAH LEMBUT DAN SABAR Diantara sifat menonjol yg seharusnya ada dalam diri setiap muslim adalah sifat sabar dan lembah lembut. Perbuatan2 baik yg islami sering sekali dibenci oleh banyak orang. Mengajarkan kebenaran penuh dg kesukaran, penyiksaan, penindasan, tuduhan2, penghinaan, dan pandangan rendah. Semuanya ini merupakan batu penghalang yg harus dihadapi oleh mereka yg menyeru kepada Islam sehingga semangat dan komitmen mereka thd dakwah menjadi pudar dan gerakan mereka menjadi lemah. Seterusnya mereka [Bakan berpaling dari medan dakwah. Naudzubillahi min dzaliik.. Dengan demikian, jelas sekali bahwa tugas yg dilakukan oleh seorang da'i adalah tugas yg amat berat. Dia bertugas menyampaikan dakwah ke segenap ummat manusia. Dalam melakukan tugas tsb, para da'i harus berhadapan dg orang2 dari berbagai latarbelakang: orang2 yg berpengetahuan namun suka ngeyel, orang2 yg berpendidikan namun sensitif, orang2 yg lembut dan menu- rut, orang2 yg tenang, orang2 yg mudah tersinggung, dll. Oleh karena itu, seorang da'i harus mengkomunikasikan pesannya dg cara yg sesuai sehingga bisa masuk ke hati mereka. Ini memerlukan kesabaran yg luar biasa, kesanggupan utk menanggung resiko, dan kelemahlembutan. Banyak ayat dalam Al-Quran dan hadits dari Rasulullah SAW mengajarkan kita utk memiliki sifat sabar, lemah lembut, dan hati2 Tetapi orang yg bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yg demikian itu termasuk hal2 yg diutamakan (QS 42:43) Dan tidaklah Kami ciptakan langit dn bumi dan apa yg ada diantara keduanya, melainkan dg benar. Dan sesungguhnya saat kiamat itu pasti akan datang, maka maafkanlah mereka dg cara yg baik (QS. 15:85) Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yg beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang2 yg berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya orang2 yg bersabarlah yg dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. 39:10) Dan janganlah orang2 yg mempunyai kelebihan dan kelapangan diantaramu bersum- pah bahwa mereka tdk akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabatnya, orang2 yg miskin dan orang2 yg berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka me- maafkan dan berlapang dada. Apakahkamu tidak ingin bahwa ALlah menggampuni- mu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. 24:22) Dan hamba2 Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang2 yg berjalan di atas bumi dg rendah hati dan apabila orang2 jahil menyapa mereka, mereka mengu- capkan kata2 yg baik. (QS. 25:63) Beberapa sabda Rasulullah diantaranya: "Sesungguhnya seseorang itu akan mencapai tingkat orang yg senantiasa berpuasa dan melakukan shalat melalui sifat lemah lembut" (HR Thirmidzy) dalam hadits lain: "Maukah kamu kuberitahukan perkara yg menyebabkan Allah menjamin masa depan- mu? Mereka menjawab: "Sesungguhnya ia , yaa Rasulullah!" Rasulullah bersab- da: " Kamu bersikap lemah lembut kepada orang yg tdk mengetahuimu, memaaf- kan mereka yg menjahilimu, memberi kepada org yg tak pernah memberimu, dan menghubungkan silaturahmi dg orang yg memutuskan silaturahmi dg mu" (HR at-Tabarani dan al-Bazaar) dalam hadits yg lain pula: Apabila makhluk dihimpunkan, seorang penyeru pun mengumumkan: "Dimanakah org2 yg memiliki keistimewaan?". Rasulullah s.a.w. bersabda:"Maka bangunlah sekumpulan manusia dalam jumlah yg kecil, mereka pun segera bergerak menuju syurga. Kemudian para malaikat datang menemui mereka dan berkata:"Apakah keistimewaan kalian?" Mereka menjawab: Di masa lalu (di dunia) apabila kami dizalimi kami bersabar, apabila diperlakukan jahat, kami bersikap lemah lembut. Lantas malaikat pun berkata: Masuklah kalian ke dalam surga, dan dapatkan pahala yg kalian berhak" (HR Al-Baihaqi dalam "Shuab al-Iman" dan beliau berkata: "terdapat kele- mahan dalam sanadnya") Berbagai ilustrasi yg melukiskan kelemah lembutan Rasulullah s.a.w. bisa diberikan di sini: 1). dalam perang Hunain, seorang lelaki berkata: "Wallahi, sesungguhnya pembagian ini tdk adil dan bukan dg tujuan utk mendapat ridha Allah." Perkataan ini disampaikan kepada Rasulullah dan beliau bersabda: "Mudah2an Allah memberi rahmat kepada Musa a.s. Sesungguhnya beliau tlh disakiti lebih dari ini namun beliau tetap bersabar". (HR Bukhari & Muslim) 2). Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. telah masuk ke masjid dan pada badan beliau terdapat sehelai kain selendang buatan Najran yg kasar buatannya. Kemudian seorang bedouin (badwi) datang dan menarik ujung selendang Rasul sehingga meninggalkan bekas pada leher Rasulullah. Orang bedouin tsb berkata: "Hey Muhammad, berikanlah kami harta milik Allah yg ada padamu." Rasulullah pun berpaling, tersenyum dan bersabda: "Berilah apa yg dia minta" (HR Bukhari & Muslim) wassalaamu'alaikum wr.wb ---Dodi ------------ tarbiyah@isnet.org