![]() |
MATERI TARBIYAH T A K L I F (1) |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/163; Att: is-mod, is-lam Nomor: tarbiyah/08jul94/214 Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu'alaikum wr.wb. 79 baris T A K L I F (1) Alif Laam Mim. Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, " Kami telah beriman ", Sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (Al-Ankabut: 1-3) Diantara manusia, yang imannya ada di pinggiran, dengan mudahnya berkata, bahwa mereka telah beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal belum pernah datang kepada mereka cobaan. Mereka mengira dirinya telah cukup ilmu dan pemahaman akan dien ini. Mereka menduga kehidupan dan hari-hari yang mereka jalani sudah sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, meski mereka tak pernah berbuat apa-apa untuk dien Allah. Manusia-manusia ini menganggap, bahwa pekerjaan mereka, diskusi-diskusi yang mereka lakukan, ilmu pengetahuan yang mereka tekuni sudah cukup sebagai pengabdian mereka kepada Zat Pencipta dirinya, meski apa yang mereka kerjakan, apa yang mereka diskusikan, dan apa yang mereka tekuni tak pernah diacukan dalam standar ilahi. Mereka mengira bahwa mereka turut membuat kemaslahatan di Bumi dan turut menegakkan kalimat ilahi. Manakala dikatakan kepada mereka, bahwa mereka belum beriman, maka beranglah mereka. Mereka mengira iman adalah sesuatu yang dapat dengan mudah diperkatakan, sesuatu yang cukup untuk didiskusi- kan. Mereka mengira iman dapat tumbuh tanpa pembuktian, iman dapat kokoh dalam dada tanpa ujian. Sungguh, kelirulah mereka. Sejak manusia berikrar, bahwa tiada ilah selain Allah, maka pada detik itu dia berpredikat mukallaf yang dituntut Allah untuk menanggung beban da'wah (taklif). Ikrar menyatakan tiada yang diikuti selain Allah, tiada yang ditakuti selain Allah, tiada yang dicintai selain Allah berarti menyatakan kebulatan tekad untuk siap menapaki jalan da'wah dan menanggung konsekuensi berdiri di atasnya. Karena di balik ikrar adalah konsekuensi, dan ikrar itu sendiri adalah bukti kesiapan menanggung konsekuensi. Dengan menyatakan secara sadar, tiada ilah selain Allah, maka seorang mukallaf siap menanggung beban untuk tunduk-patuh terhadap hukum Allah dan membuang semua hukum yang tidak bersumber kepada hukumNya. Dengan menyatakan sumpah ini, berarti seorang manusia siap secara mental dan fisik untuk berjuang menegakkan hukum Allah itu dan membangun masyarakat yang sesuai dan siap diatur dengan hukum itu. Dengan menyatakan tiada ilah selain Allah, maka seorang mukallaf berdiri di ujung permulaan jalan da'wah. Dia tidak dapat lagi mundur berbalik atau sekedar menoleh masa lalunya. Di hadapannya terbentang jalan panjang, sukar lagi mendaki. Maka menyatakan keimanan kepada Allah dan RasulNya, tanpa pernah menapaki jalan da'wah itu, menyatakan siap menerima peraturan Allah sementara tetap asyik berharmoni dengan hukum-hukum taghut, adalah sikap kepura-puraan yang keji, kedustaan besar. Islam tidak memerlukan para pendusta. Jalan da'wah itu sendiri adalah taklif yang akan menguji kualitas, yang akan memisahkan mana orang-orang yang siddiq, yang benar persaksiannya, yang benar sumpahnya, dengan para pendusta besar. Dien yang mulia ini, agama yang Allah hanya ridha kepada- nya, mensyaratkan kesiapan menanggung beban. Karena bukan saja karakter jalan bersamanya penuh dengan onak dan duri, penderitaan dan kesulitan, yang bahkan semua itu merupakan sunah ilahiyah yang mewarnai sejarah awal perkembangan agama ini, tapi juga sifat taklif itu sendiri bersumber pada sifat ubudiyah manusia kepada Allah serta standar pembuktian keimanan. Inilah watak agama Allah, dien yang Rasulullah Muhammad sampaikan kepada kita, jalan yang lurus, jalan orang-orang yang diberi ni'mat, jalan para shalihin, shiddiqiin dan para syuhada, jalan yang bermuara pada satu titik pasti, mardhotillah. Wallahu 'alam bishawab Wassalam, abu zahra ------------ tarbiyah@isnet.org