MATERI TARBIYAH
KEWARGA-NEGARAAN DAN AQIDAH SEORANG MUSLIM Bag.ke-7



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/2206; Att: is-mod, is-lam, mus-lim

Nomor: tarbiyah/08jan96/1210
Bismillaahirrahmaanirrahiim

         KEWARGA-NEGARAAN DAN AQIDAH SEORANG MUSLIM Bag.ke-7

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Alhamdu lillahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu,
wa na'udzu hillahi min syuruuri anfusinaa
Asyhaadu allaa ilaaha illallahu,
wa asyhaadu anna muhammdaan 'abduhu wa rasuluh
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalihii wa ashhabihi aj'main
Ammaa ba'du, uushiikum wa nafsii bitaquwallahi faqad faazalmuttaquun

        Islam telah melepaskan manusia dari ikatan tanah, agar ia dapat
meninggi ke langit.  Islam telah membebaskan manusia dari ikatan darah,
ikatan hewani, agar ia dapat menjulang ke alam maha tinggi.

        TANAH AIR SEORANG ISLAM yang dirindukannya dan yang dipertahankan
nya, bukanlah sepotong bumi.  KEWARGA NEGARAAN SEORANG ISLAM yang menjadi
pengenalnya bukanlah kewarga negaraan dari segi hukum.  KAUM KERABAT SEO-
RANG ISLAM yang menjadi tempat ia berlindung dan yang dipertahankannya,
bukanlah karib-kerabat berdasarkan hubungan darah.  BENDERA SEORANG ISLAM
yang menjadi kebanggaannya yang ia meninggal sebagai syahid di bawah kibar
annya bukanlah bendera kaum.  Kemenangan yang didambakannya dan yang di
syukurinya kepada Allah bukanlah kemenangan militer.  Tetapi sebagaimana
yang telah diceritakan Allah:

        "Kalau pertolongan Allah dan kemenangan telah tiba.  Dan engkau
        lihat manusia masuk ke dalam agama Allah berbondong-bondong.  Ma-
        ka bertasbihlah memuji nama Rabbmu dan minta ampunlah kepadaNya.
        Ia adalah Maha Menerima Taubat."

                                                [An-Nashar: 1-4]

        Kemenangan itu adalah kemenangan di bawah bendera aqidah keperca-
yaan, bukan di bawah bendera lain.  Perjuangan yang dilakukannya adalah
perjuangan untuk menegakkan agama Alah dan syari'at-syari'atNya, bukan un
tuk suatu tujuan lain.  Memepertahankan Darul Islam adalah dengan syarat-
syarat yang telah disebutkan tadi, bukan Dar sembarang Dar saja.  Setelah
itu ia membulatkan dirinya hanya untuk Allah saja bukan untuk suatu keun-
tungan atau keharuman nama, bukan untuk mempertahankan keluarga atau anak,
selain kalau untuk kepentingan menjaga mereka dari fitnah terhadap agama
Allah.

        Dari Abu Musa Ra. katanya: Rasulullah SAW ditanya orang tentang
seorang laki-laki yang berjuan untuk memperlihatkan keberaniannya, seorang
laki-laki yang berjuang dengan semangat jahiliah dan laki-laki yang berju-
ang untuk dipuji orang.  Manakah dari mereka yang berjuang fisabilillah?
Rasul menjawab: Siapa yang berjuang untuk ketinggian kalimat Allah, maka
itulah orang yang berjuang fisabilillah.

        Dalam keadaan seperti ini sajalah terdapatnya mati syahid.  Bukan
dalam suatu peperangan untuk suatu tujuan yang satu ini, yaitu untuk Allah.

        Setiap tumpak bumi yang memerang orang Islam dalam soal aqidahnya,
melarang orang Islam dari agamanya, tidak mau melaksanakan syari'atnya, ma
ka inilah D A R  H A R B, walaupun di sana terdapat kaum keluarganya, karib
kerabatnya, bangsanya, harta bendanya dan perdagangannya.  Setiap tumpak
bumi di mana tegak aqidah kepercayaannya dan dilaksanakan syari'at agamanya,
maka itulah D A R U L  I S L A M, walaupun karib kerabatnya dan kaum keluar-
ganya tidak terdapat di sana, juga tidak ada di sana bangsa dan perdagangan-
nya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.