![]() |
MATERI TARBIYAH SHIFAT SHOLAT RASULULLOOH MUHAMMAD S.A.W. (07) |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/726; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/11jul95/841 Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu 'alaikum wr.wb.. Shifat sholat 7 DO'A-DO'A IFTITAH Rasulullooh s.a.w. memulai bacaan sesudah takbir dengan do'a-do'a yang BERANEKA RAGAM yang didalamnya mengandung puja-puji kepada Allah SWT. Beliau s.a.w. bersabda: Tidaklah sempurna sholat seseorang di antara manusia, sehingga ia bertakbir, memuji Allah dan memujaNya serta membaca apa yang mudah baginya dari ayat-ayat Al-Qur'an.... (Abu Dawud dan Al-Hakim dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi). Diantara macam-macam do'a iftitah yang dibaca Rasulullooh s.a.w. adalah : (Lafal arabic ditulis berdasarkan CARA MEMBACA/BUNYI BACAAN mengikuti aturan /Tajwid dalam METODA IQRO-Indonesia: MOHON DIKOREKSI KESALAHAN-KESALAHANNYA) tanda ini menunjukkan bahwa [...] dibaca dalam riwayat yang lain. 10. ......... Wajjahtu waj-hiya lillaa-dzii fathoros-samaawaati wal-ardho haniifam-muslimaw- wamaa ana minal-musy-rikiin. Innash-sholaatii wanusukii wamah-yaaya wamamaatii lillaahi robbil'aalamiin. Laa syarikalahuu wabi-dzaalika umirtu wa ana awwalul-muslimiin. [minal-muslimiin*]. Alloohumma ang-tal-maliku laa ilaaha illaa ang-ta, sub-haanaka wabihamdika ang-ta robbii, wa ana 'abduka zholamtu nafsi, wa'taroftu bi-dzam-bii fagh-firlii dzam-bii jamii'an innaahuu laa yagh-firudz-dzuunuba illaa ang-ta, wah-dinii li-ahsanil-akh-laaqi laa yahdii li-ahsanihaa illaa ang-ta, wash-rif'annii say-yi-ahaa laa yash-rifuu 'annii say-yi-ahaa illaa ang-ta labbaika wasa'daika, wal-khoiru kulluhu fii yadaika, wal-basyaru laisa ilaika, wal mah-diyyu man hadaita, ana bika wa ilaika, laa mang-jaa walaa mal-ja-aming-ka illaa ilaika tabaarok-ta wata'aalaita astagh-firuka wa-atuubu ilaik. Wakaana yaquulu fil-fardhi wannafl. *) hadiest no.285 Bulughul Marom. (Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang menciptakan langit dan bumi, dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang-orang yang msyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, kuserahkan kepada Allah Robb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah yang diperintahkan kepadaku. Dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri [dari orang-orang yang berserah diri]. Ya Allah Engkau adalah Raja. Tidak ada Robb selain Engkau, Maha Suci Suci Engkau dan aku memujiMu. Engkau Robbku dan Aku hambaMu, aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah seluruh dosaku, karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain daripada Engkau. Tunjukkanlah aku kepada akhlak yang terbaik, karena tidak ada yang menunjukkan kepadanya selain daripada Engkau, dan jauhkanlah aku dari yang buruknya, karena tidak ada yang menjauhkannya daripadaku selain daripada Engkau. Kusambut panggilan Engkau dan kuikuti perintahMu. Seluruh kebaikan itu ada padaMu dan kejahatan itu tidak berasal dariMu, dan orang yang mendapatkan hidayah adalah orang yang Engkau beri hidayah. Aku denganMu dan kepadaMu. Tidak ada keselamatan dan perlindungan dariMu, kecuali kepadaMu. Wahai Robb kami bertambah-tambahlah keberkahaanMu dan bertambah-tambah pulalah keluhuranMu. Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu. Beliau s.a.w. mengucapkan do'a ini di dalam sholat fardhu dan sholat sunat. (Muslim, Abu 'Uwanah, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Hibba, Ahmad, Syafi'i, Thobrani). Didalam riwayat lain dikatakan bahwa bacaan ini dilakukan Rosulullooh s.a.w. dalam sholat malam (Muslim). 11. Wajjahtu waj-hiya lillaa-dzii fathoros-samaawaati wal-ardho haniifam-muslimaw- wamaa ana minal-musy-rikiin. Innash-sholaatii wanusukii wamah-yaaya wamamaatii lillaahi robbil'aalamiin. Laa syarikalahuu wabi-dzaalika umirtu wa ana awwalul-muslimiin . Alloohummah-dinii li-ahsanil-akhlaqi wa ahsanil-a'maali laayahdii li-ahsanihaa illaa ang-ta waqinii say-yi-al-akhlaqi wal-a'maali laa yaqii- sayyi-ahaa illaa ang-ta. (Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang menciptakan langit dan bumi, dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, kuserahkan kepada Allah Robb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah yang diperintahkan kepadaku. Dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri. Ya Allah tunjukkan aku kepada akhlak yang paling baik dan perbuatan yang paling baik, karena tidak ada yang menunjukkan kepadaku selain dari pada Engkau. Dan peliharalah aku dari akhlak-akhlak dan perbuatan-perbuatan yang buruk, karena tidak ada yang memeliharaku daripadanya selain daripada Engkau. (Nasa'i dan Daroqutni ---> sahih). QIRO'AT (BACAAN) Setelah selesai membaca do'a iftitah maka Rosulullooh s.a.w. memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan ucapannya : A'udzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiimi min hamzihi wanaf-khihi wanaf-tsihi. (Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya dan sya'irnya*. (Abu Dawud, Ibnu Majah, Daroqutni dan Hakim, disahihkan oleh Hakim, Ibnu Hiban dan Adz-Dzahabi). * naf-tsun ditafsirkan oleh rawi dengan Asy-Syi'ru yaitu syi'ir. Yang dimaksud dengan syi'ir disini yaitu syi'ir yang tercela dengan dalil bahwa Rosulullooh s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya di antara syi'ir itu ada hikmah. (Bukhori). Kadangkala beliau s.a.w. menambahkan dengan sabdanya : A'udzu billaahis-samii'il-'aliimi minasy-syaithoonir-rojiimi min hamzihi wanaf-khihi wanaf-tsihi. (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya dan sya'irnya. (Abu Dawud dan Turmudzi --->hasan). Allah berfirman dalam surat 16 (An-Nahl): 98-100: Apabila kamu (akan) membaca al-Qur'an, hendaklah kamu (baca: A'udzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiimi) meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. Sebagai catatan tambahan mengenai pengertian "A'udzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim" yakni, aku berlindung dengan kebesaran Allah dari setan yang terkutuk, jangan sampai merusak , mengganggu ummatku, duniaku, jangan sampai menghalangi atau merintangi diriku untuk mengerjakan perintah Allah atau mendorongku mengerjakan larangan Allah, sebab tiada sesuatu yang dapat menghentikan gangguan syaithan kecuali Allah. Syaithon berasal dari kata SYAITHONA yang berarti jauh, jauh tabiatnya dari tabiat manusia, kelakuannya jauh dari kebaikan. Adapula yang menyatakan bahwa asal katanya adalah Syaatho yang artinya terbakar, sebab ia diciptakan dari api yang sifatnya membakar. Sibawaih mengatakan bahwa di arab, apabila seseorang berkelakuan buruk maka ia digelari TASYAITHONA. Oleh karena dapat disimpulkan bahwa syaithon berasal dari kata Syaithona. Dan Allah SWT menyebut setiap makhluk yang menentang dan melanggar tuntunan para NabiNya, setan, sebagaimana firmannya : Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Robmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. 6 (Al-An'aam):112). Dan hadiest Rosulullooh s.a.w. : Rosulullooh s.a.w. memperingatkan Abu Dzar r.a. : Berlindunglah kepada Allah dari setan manusia dan jin. Abu Dzar bertanya : "Apakah ada setan manusia ? Jawab Nabi s.a.w. YA!! (Ahmad). Arti kata ROJIIM ialah terusir dari segala kebaikan, terkutuk. (Demikianlah catatan tambahan ini dari Tafsir Ibnu Katsiir). Walloohu a'lamu bish-showaab. Insya Allah bersambung. Billaahi taufiq wal hidayah Wassalamu 'alaikum wr.wb.. chalid thalib ------------ tarbiyah@isnet.org