![]() |
MATERI TARBIYAH SHIFAT SHOLAT RASULULLOOH MUHAMMAD S.A.W. (15) |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/2032; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/04aug95/925 Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu 'alaikum wr.wb. Shifat sholat 15 (Lafal arabic ditulis berdasarkan CARA MEMBACA/BUNYI BACAAN mengikuti aturan /Tajwid dalam METODA IQRO-Indonesia: MOHON DIKOREKSI KESALAHAN-KESALAHANNYA) ....[.....]....--> keterangan dalam [..] menunjukkan dalam riwayat/hadiest lain. KEWAJIBAN THUMA'NINAH DI DALAM I'TIDAL Dari Ibnu Umar, bahwasanya Nabi s.a.w. mengangkat kedua tangannya berbetulan dengan dua bahunya apabila memulai sholat dan apabila bertakbir buat keruku' dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku'. (Bukhori dan Muslim). Rosulullooh s.a.w. menjadikan lama berdirinya disini hampir mendekati lama ruku'nya, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Adakalanya beliau s.a.w. berdiri hingga seseorang mengatakan, beliau telah lupa, disebabkan lamanya beliau berdiri. (Bukhori, Muslim dan Ahmad). Rosulullooh s.a.w. memerintahkan untuk ber-thuma'ninah di dalam i'tidal itu. Beliau s.a.w. berkata kepada orang yang sholatnya belum betul : Kemudian angkatlah kepalamu hingga engkau berdiri lurus, dan setiap tulang (ruas) dapat mengambil tempatnya. [Dan didalam riwayat lain dikatakan: Dan apabila engkau melakukan i'tidal, maka luruskanlah punggungmu dan angkatlah kepalamu hingga tulang-tulang kembali kepada sendi-sendinya]. (Bukhori, Muslim, Darimi, Hakim, Syafi'i dan Ahmad). [dalam riwayat lain lagi:...maka tegakkanlah tulang belakangmu hingga kembali tulang-tulang= Ahmad]; [dalam riwayat lain lagi:...kemudian bangkitlah hingga tetap engkau berdiri= Ahmad dan Ibnu Hibban]. Kemudian Rosulullooh s.a.w. mengingatkan kepada orang itu: Sesungguhnya tidaklah sempurna sholat seseorang di antara manusia, apabila ia belum mengerjakan hal itu. Dalam hadiest lain Rosulullooh s.a.w. bersabda: Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung tidak akan memperhatikan sholat seorang hamba yang TIDAK MENEGAKKAN (MELURUSKAN) PUNGGUNGNYA DI ANTARA RUKU' DAN SUJUDNYA. (Ahmad dan Thobroni ---> sahih). Hadiest-hadiest ini tidak ada yang menerangkan dimana posisi tangan berada ketika i'tidal. Sehingga setahu SAYA posisi tangan ketika i'tidal semuanya adalah pendapat yang tidak perlu dipertentangkan satu sama lainnya, sampai ada hadiest yang menerangkan tentang hal itu. Toh hadiest-hadiest di atas jelas mengatakan bahwa yang penting sudah berdiri tegak/lurus sampai posisi tulang-tulang (belakang) kembali ketempatnya, dengan thuma'ninah. Walloohu a'lamu bish-showaab. Contoh pendapat (posisi tangan) tersebut adalah yang diterangkan Al-Albani mengenai tulisan Asy-Syaikh At-Tuwajiri, bahwasanya Imam Ahmad mengatakan: Jika mau, maka ia meluruskan kedua tangannya setelah berdiri dari ruku', dan jika mau maka ia meletakkan keduanya (di atas dada). SUJUD Rosulullooh s.a.w. mengucapkan takbir, [kadangkala beliau s.a.w. mengangkat kedua tangannya apabila hendak sujud (Nasa'i. Daruquthni dan Mukhlish--->sahih)], lalu turun untuk sujud (Bukhori dan Muslim). Kepada orang yang sholatnya belum betul, beliau s.a.w. bersabda : Tidaklah sempurna sholat salah seorang di antara manusia, sehingga ia mengucapkan, sami'alloohuliman hamidah, sampai ia berdiri tegak lurus, kemudian mengucapkan Alloohu akbar, lalu sujud, sehingga tulang sendi-sendinya menjadi tenang. (Abu Dawud Hakim disahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi). Dilain riwayat dikatakan apabila beliau s.a.w. hendak sujud, maka beliau mengucapkan takbir, dan MERENGGANGKAN KEDUA TANGANNYA dari KEDUA SISI TUBUHNYA, kemudian sujud. (Abu Ya'la; Ibnu Khuzaimah --->sahih). Apakah hadiest ini bisa digunakan untuk menunjukkan posisi tangan ketika i'tidal ??? yakni beliau s.a.w. meRENGGANGkan kedua tangannya dari KEDUA SISI TUBUHNYA kemudian sujud??? Walloohu a'lamu bish-showaab. SUJUD DENGAN BERTELEKAN PADA KEDUA TANGAN Beliau s.a.w. meletakkan kedua tangannya di atas tanah sebelum kedua lututnya. (Ibnu Khuzaimah; Daruquthni dan Hakim, disahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi). Nabi s.a.w. bersabda: Apabila seorang di antara kamu sujud, maka janganlah ia berlutut seperti berlututnya unta [yang berlari], dan hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya. (Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad yang sahih). Sesungguhnya kedua tangan itu bersujud sebagaimana bersujudnya wajah. Oleh karena itu apabila salah seorang di antara kamu meletakkan wajahnya, maka hendaklah ia meletakkan kedua tangannya (juga), dan apabila ia mengangkatnya, maka hendaklah iapun mengangkatnya keduanya. (Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan As-Siraj disahihkan oleh Hakim dan disepakati oleh Adz-dzahabi). Dari Baro' bin 'Azib, ia berkata: telah bersabda Rosulullooh s.a.w.: Apabila engkau sujud maka letakkanlah dua tapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu. (Muslim). Beliau bertelekan kepada kedua tangannya sambil melebarkannya (Abu Dawud dan Hakim -->sahih), merapatkan jari-jari kedua telapak tangannya. (Ibnu Khuzaimah, Baihaqi dan Hakim --->sahih) dan mengarahkannya kehadapan kiblat. (Baihaqi --->sahih). Beliau s.a.w. meletakkan (kedua telapak tangannya) setentang (sejajar) dengan kedua bahunya. (Abu Dawud dan Tirmidzi --->sahih). Beliau s.a.w. meletakkannya setentang dengan kedua telinganya. (Abu Dawud dan An-Nasa'i --->sahih). Dari Ibnu Abbas, ia berkata: telah bersabda Rosulullooh s.a.w.: Aku diperintah bersujud atas tujuh tulang, atas dahi; dan ia isyarat dengan tangannya kepada hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung-ujung kedua tapak kaki. (Bukhori dan Muslim). Rosulullooh s.a.w. berkata kepada orang yang sholatnya belum betul: Apabila kamu sujud, maka tetaplah pada sujudmu itu. (Abu Dawud dan Ahmad --->sahih)[tetapkanlah wajah dan kedua tanganmu, sehingga setiap tulangmu menjadi tenang pada tempatnya. (Daruquthni dan Thobroni; Abu Na'im)]. Nabi s.a.w. menetapkan juga kedua lututnya dan ujung-ujung jari kedua kakinya. (Baihaqi --->sahih); menghadapkan ujung-ujung jari-jemarinya kearah kiblat (Bukhori dan Abu Dawud), dengan menegakkannya (Baihaqi --->sahih) dan merapatkan kedua tumitnya (Thohawi dan Ibnu Khuzaimah;Hakim --->sahih). Beliau memerintahkan untuk melakukan pekerjaan itu. (Tirmidzi dan As-Siraj --->sahih). Kepada orang (berambut gondrong) yang sujud lalu tangannya digunakan untuk menahan rambutnya (sehingga tidak ikut menempel di lantai), Rosulullooh s.a.w. bersabda : Sesungguhnya, perumpamaan orang ini seperti orang yang sholat, sedangkan kedua tangannya diikat ke belakang. (Muslim, Abu 'Uwanah dan Ibnu Hiban). Nabi s.a.w. mengangkat kedua (siku)nya dari lantai dan menjauhkannya dari kedua sisi tubuhnya, sehingga putih kedua ketiaknya terlihat dari belakangnya. (Bukhori dan Muslim). Luruslah kamu sekalian di dalam bersujud dan janganlah salah seorang di antara kamu menghamparkan kedua sikunya seperti anjing menghamparkannya. (Bukhori, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad). Janganlah engkau bentangkan kedua sikumu seperti binatang buas, dan bertelekanlah kepada kedua telapak tanganmu serta renggangkanlah kedua tanganmu (tangan dari siku kebahu). Karena sesungguhnya apabila engkau melakukannya, maka seluruh anggota tubuhmu ikut bersujud bersamamu. (Ibnu Khuzaimah dan Al-Maqdisi --->sahih). DOA-DOA DAN DZIKIR DALAM SUJUD Walloohu a'lamu bish-showaab. Insya Allah bersambung. Billaahi taufiq wal hidaya Wassalamu 'alaikum wr.wb.. chalid thalib From: Chalid Talib <ctalib@metz.une.edu.au> Subject: database-log Shifat_Sholat_Rosulullooh_saw_(15) silent-mode To: tarbiyah@budi.ee.umanitoba.ca Date: Fri, 4 Aug 1995 17:14:26 +1000 (EST) Nomor: tarbiyah/04aug95/926 Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu 'alaikum wr.wb. Shifat sholat 15 (Lafal arabic ditulis berdasarkan CARA MEMBACA/BUNYI BACAAN mengikuti aturan /Tajwid dalam METODA IQRO-Indonesia: MOHON DIKOREKSI KESALAHAN-KESALAHANNYA) ....[.....]....--> keterangan dalam [..] menunjukkan dalam riwayat/hadiest lain. KEWAJIBAN THUMA'NINAH DI DALAM I'TIDAL Dari Ibnu Umar, bahwasanya Nabi s.a.w. mengangkat kedua tangannya berbetulan dengan dua bahunya apabila memulai sholat dan apabila bertakbir buat keruku' dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku'. (Bukhori dan Muslim). Rosulullooh s.a.w. menjadikan lama berdirinya disini hampir mendekati lama ruku'nya, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Adakalanya beliau s.a.w. berdiri hingga seseorang mengatakan, beliau telah lupa, disebabkan lamanya beliau berdiri. (Bukhori, Muslim dan Ahmad). Rosulullooh s.a.w. memerintahkan untuk ber-thuma'ninah di dalam i'tidal itu. Beliau s.a.w. berkata kepada orang yang sholatnya belum betul : Kemudian angkatlah kepalamu hingga engkau berdiri lurus, dan setiap tulang (ruas) dapat mengambil tempatnya. [Dan didalam riwayat lain dikatakan: Dan apabila engkau melakukan i'tidal, maka luruskanlah punggungmu dan angkatlah kepalamu hingga tulang-tulang kembali kepada sendi-sendinya]. (Bukhori, Muslim, Darimi, Hakim, Syafi'i dan Ahmad). [dalam riwayat lain lagi:...maka tegakkanlah tulang belakangmu hingga kembali tulang-tulang= Ahmad]; [dalam riwayat lain lagi:...kemudian bangkitlah hingga tetap engkau berdiri= Ahmad dan Ibnu Hibban]. Kemudian Rosulullooh s.a.w. mengingatkan kepada orang itu: Sesungguhnya tidaklah sempurna sholat seseorang di antara manusia, apabila ia belum mengerjakan hal itu. Dalam hadiest lain Rosulullooh s.a.w. bersabda: Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung tidak akan memperhatikan sholat seorang hamba yang TIDAK MENEGAKKAN (MELURUSKAN) PUNGGUNGNYA DI ANTARA RUKU' DAN SUJUDNYA. (Ahmad dan Thobroni ---> sahih). Hadiest-hadiest ini tidak ada yang menerangkan dimana posisi tangan berada ketika i'tidal. Sehingga setahu SAYA posisi tangan ketika i'tidal semuanya adalah pendapat yang tidak perlu dipertentangkan satu sama lainnya, sampai ada hadiest yang menerangkan tentang hal itu. Toh hadiest-hadiest di atas jelas mengatakan bahwa yang penting sudah berdiri tegak/lurus sampai posisi tulang-tulang (belakang) kembali ketempatnya, dengan thuma'ninah. Walloohu a'lamu bish-showaab. Contoh pendapat (posisi tangan) tersebut adalah yang diterangkan Al-Albani mengenai tulisan Asy-Syaikh At-Tuwajiri, bahwasanya Imam Ahmad mengatakan: Jika mau, maka ia meluruskan kedua tangannya setelah berdiri dari ruku', dan jika mau maka ia meletakkan keduanya (di atas dada). SUJUD Rosulullooh s.a.w. mengucapkan takbir, [kadangkala beliau s.a.w. mengangkat kedua tangannya apabila hendak sujud (Nasa'i. Daruquthni dan Mukhlish--->sahih)], lalu turun untuk sujud (Bukhori dan Muslim). Kepada orang yang sholatnya belum betul, beliau s.a.w. bersabda : Tidaklah sempurna sholat salah seorang di antara manusia, sehingga ia mengucapkan, sami'alloohuliman hamidah, sampai ia berdiri tegak lurus, kemudian mengucapkan Alloohu akbar, lalu sujud, sehingga tulang sendi-sendinya menjadi tenang. (Abu Dawud Hakim disahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi). Dilain riwayat dikatakan apabila beliau s.a.w. hendak sujud, maka beliau mengucapkan takbir, dan MERENGGANGKAN KEDUA TANGANNYA dari KEDUA SISI TUBUHNYA, kemudian sujud. (Abu Ya'la; Ibnu Khuzaimah --->sahih). Apakah hadiest ini bisa digunakan untuk menunjukkan posisi tangan ketika i'tidal ??? yakni beliau s.a.w. meRENGGANGkan kedua tangannya dari KEDUA SISI TUBUHNYA kemudian sujud??? Walloohu a'lamu bish-showaab. SUJUD DENGAN BERTELEKAN PADA KEDUA TANGAN Beliau s.a.w. meletakkan kedua tangannya di atas tanah sebelum kedua lututnya. (Ibnu Khuzaimah; Daruquthni dan Hakim, disahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi). Nabi s.a.w. bersabda: Apabila seorang di antara kamu sujud, maka janganlah ia berlutut seperti berlututnya unta [yang berlari], dan hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya. (Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad yang sahih). Sesungguhnya kedua tangan itu bersujud sebagaimana bersujudnya wajah. Oleh karena itu apabila salah seorang di antara kamu meletakkan wajahnya, maka hendaklah ia meletakkan kedua tangannya (juga), dan apabila ia mengangkatnya, maka hendaklah iapun mengangkatnya keduanya. (Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan As-Siraj disahihkan oleh Hakim dan disepakati oleh Adz-dzahabi). Dari Baro' bin 'Azib, ia berkata: telah bersabda Rosulullooh s.a.w.: Apabila engkau sujud maka letakkanlah dua tapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu. (Muslim). Beliau bertelekan kepada kedua tangannya sambil melebarkannya (Abu Dawud dan Hakim -->sahih), merapatkan jari-jari kedua telapak tangannya. (Ibnu Khuzaimah, Baihaqi dan Hakim --->sahih) dan mengarahkannya kehadapan kiblat. (Baihaqi --->sahih). Beliau s.a.w. meletakkan (kedua telapak tangannya) setentang (sejajar) dengan kedua bahunya. (Abu Dawud dan Tirmidzi --->sahih). Beliau s.a.w. meletakkannya setentang dengan kedua telinganya. (Abu Dawud dan An-Nasa'i --->sahih). Dari Ibnu Abbas, ia berkata: telah bersabda Rosulullooh s.a.w.: Aku diperintah bersujud atas tujuh tulang, atas dahi; dan ia isyarat dengan tangannya kepada hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung-ujung kedua tapak kaki. (Bukhori dan Muslim). Rosulullooh s.a.w. berkata kepada orang yang sholatnya belum betul: Apabila kamu sujud, maka tetaplah pada sujudmu itu. (Abu Dawud dan Ahmad --->sahih)[tetapkanlah wajah dan kedua tanganmu, sehingga setiap tulangmu menjadi tenang pada tempatnya. (Daruquthni dan Thobroni; Abu Na'im)]. Nabi s.a.w. menetapkan juga kedua lututnya dan ujung-ujung jari kedua kakinya. (Baihaqi --->sahih); menghadapkan ujung-ujung jari-jemarinya kearah kiblat (Bukhori dan Abu Dawud), dengan menegakkannya (Baihaqi --->sahih) dan merapatkan kedua tumitnya (Thohawi dan Ibnu Khuzaimah;Hakim --->sahih). Beliau memerintahkan untuk melakukan pekerjaan itu. (Tirmidzi dan As-Siraj --->sahih). Kepada orang (berambut gondrong) yang sujud lalu tangannya digunakan untuk menahan rambutnya (sehingga tidak ikut menempel di lantai), Rosulullooh s.a.w. bersabda : Sesungguhnya, perumpamaan orang ini seperti orang yang sholat, sedangkan kedua tangannya diikat ke belakang. (Muslim, Abu 'Uwanah dan Ibnu Hiban). Nabi s.a.w. mengangkat kedua (siku)nya dari lantai dan menjauhkannya dari kedua sisi tubuhnya, sehingga putih kedua ketiaknya terlihat dari belakangnya. (Bukhori dan Muslim). Luruslah kamu sekalian di dalam bersujud dan janganlah salah seorang di antara kamu menghamparkan kedua sikunya seperti anjing menghamparkannya. (Bukhori, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad). Janganlah engkau bentangkan kedua sikumu seperti binatang buas, dan bertelekanlah kepada kedua telapak tanganmu serta renggangkanlah kedua tanganmu (tangan dari siku kebahu). Karena sesungguhnya apabila engkau melakukannya, maka seluruh anggota tubuhmu ikut bersujud bersamamu. (Ibnu Khuzaimah dan Al-Maqdisi --->sahih). DOA-DOA DAN DZIKIR DALAM SUJUD Walloohu a'lamu bish-showaab. Insya Allah bersambung. Billaahi taufiq wal hidayah Wassalamu 'alaikum wr.wb.. chalid thalib ------------ tarbiyah@isnet.org