MATERI TARBIYAH
KETIKA TIRAI TERTUTUP


From      : Nadirsyah Hosen 
Subject   : Ketika Tirai Tertutup

Ketika mendengar sebuah berita "miring" tentang
saudara kita, apa reaksi kita pertama kali?
Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan
berita itu, bahkan ada juga yang dengan semangat
meneruskannya kemana-mana.

Kita ceritakan aib saudara kita, sambil berbisik,
"sst! ini rahasia lho!". Yang dibisiki akan meneruskan
berita tersebut ke yg lainnya, juga sambil
berpesan, "ini rahasia lho!"

Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam
kalimatnya, "jika kau sampaikan rahasiamu pada angin,
jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."

Inilah yang sering terjadi. Saya memiliki seorang rekan 
muslimah yang terpuji akhlaknya. Ketika dia menikah saya
menghadiri acaranya. Beberapa minggu kemudian, seorang
sahabat mengatakan, "saya dengar dari si A tentang "malam
pertamanya" si B." Saya kaget dan saya tanya, "darimana si A
tahu?" Dengan enteng rekan saya menjawab, "ya dari si B sendiri!
Bukankah mereka kawan akrab..."

Masya Allah! rupanya bukan saja "rahasia" orang lain
yang kita umbar kemana-mana, bahkan "rahasia kamar" pun
kita ceritakan pada sahabat kita, yang sayangnya juga
punya sahabat, dan sahabat itu juga punya sahabat.

Saya ngeri mendengar hadis Nabi: "Barang siapa yang
membongkar-bongkar aib saudaranya, Allah akan membongkar 
aibnya. Barangsiapa  yang dibongkar aibnya oleh Allah,
Allah akan mempermalukannya, bahkan di tengah keluarganya."

Fakhr al-Razi dalam tafsirnya menceritakan sebuah riwayat
bahwa para malaikat melihat di lauh al-mahfudz akan kitab
catatan manusia. Mereka membaca amal saleh manusia. 
Ketika sampai pada bagian yang berkenaan dengan kejelekan 
manusia, tiba-tiba sebuah tirai jatuh menutupnya.
Malaikat berkata, "Maha Suci Dia yang menampakkan yang indah 
dan menyembunyikan yang buruk."

Jangan bongkar aib saudara kita, supaya Allah tidak membongkar 
aib kita.

"Ya Allah tutupilah aib dan segala kekurangan kami di mata  
penduduk bumi dan langit dengan rahmat dan kasih sayang-Mu, 
Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah"

Armidale, 25 September 1997



Rancangan KTPDI Hak cipta © dicadangkan.