MATERI TARBIYAH
M A A G

Indeks KTPDI | Kumpulan Materi Tarbiyah | Konsultasi Islam | Arsip Konsultasi Islam



M A A G
Oleh : Dr.H.K.Suheimi


Maag saya kambuh kata pasien saya mengeluh sambil memegang perut dan
mengusap peluhnya. Mampukah saya berpuasa? Ulasnya lagi.

Lalu saya buka lembaran-lembaran pelajaran tentang penyakit Maag. Penyakit
Maag kambuh oleh karena meningkatnya produksi asam lambung. Asam lambung
banyaak tercurah disebabkan oleh fikiran, emossi dan stress.

Pendapat ini di buktikan oleh Pavlov dengan percobaannya yang terkenal yaitu
anjing pavlov.
Pavlov setiap kali memberi makan anjing dia membunyikan lonceng, setiap
kali lonceng berbunyi sang anjing tahu bahwa dia akan dapat dapat makanan.

Pada atu kali lonceng saja yang di bunyikan, tapi makanan tak di beri. Lau
di periksa, ternyata aair liur anjing itu meleleh, dan lambungnyapun
dibanjiri oleh cairan yang asam. Ini jelas membuktikan bahwa produksi asam
lambung berkaitan dengan otaknya.

Pada hari biasa jam 7 pagi asaam lambung ini meningkat karena terbiasas dia
dapat sarapan. Jam 10 pagi asam lambung ini banyak lagi karena dia akan
dapat snack. Jam 13.00 asam lambung banjir kembali karena akan makan siang.
Jam 16.00 kembali lambung diguyur asam, karena snack akan datang. Jam 20.00
asam lambung meningkat lagi karena makan malam. Sebelum tidur sambil nonton
TV asam lambung banyak lagi karena lagi ngemil, mengunyah makanan ringan.

Tambahan lagi dihari biasa beban fikiran dan stress aagak sukar
mengatasinya. Nafsu amarah dan Nafsu Lawwamah mudah muncul kepermukaan.
Emosi jadi lebih tinggi. Hal kecil bisa jadi masalah, dan setiap masalah
sering produksi asam lambungnya meningkat. Terungkap dari kata sehari-hari
"Marumeh paruik melihat perangainya". Ada-ada saja yang akan membuat "Paruk
marumeh". Soal dollar naiklah, soal PHK, soal harga membubung tinggi, dan
soal rumah tangga. Maka manusia dihadapkan pada tinginya resiko menderita
sakit maag.

Lalu Ramdhan datang. Setiap kedatangan Ramadhan saya teringat pesan Rasul.
Berpuasalah agar kamu sehat". Di bulan Ramadhan orang akan merasa dan
menjadi sehat. Nabi Muhammad di bulan Ramadhan berada dalam kesegaran dan
kebugaran yang luar biasa. Sehingga banyak peristiwa besar justru
terjadinya di bulan Ramadhan.

Beliau diangkat dan di nobatkan jadi Rasul di Bulaan Ramadhan. Al-Qur'an di
turunkan di bulan Ramadhan. Perang Badar yang terkenal dan di menangkan oleh
Rasul, walaupun dengan tentara yang sedikit dapat mengalahkan lawan yang
banyak, terjadi dalam bulan Ramadhan. Takluknya kembali kota Mekah juga
dalam bulan Ramadhan. Dan Nenek kita dulu merebut kemerdekaan juga dalam
bulan Ramadhan.

Artinya di bulan Ramadhan manusia dapt mengerjakan hal-hal besar, karena di
bulan itu menusia mencapai puncak kesehatannya.

Di Bulan Ramadhan asam lambung sangat sedikit di produksi. Ketika makan
sahur, manusia bara terbangunatau di bangunkan dari lelap tidurnya, belum
sempat asam lambung berproduksi dia sudagh makan. Asam lambung baru di
produksi ketika akan berbuka, namun sebelum berbuka mereka asyik pula
mendengarkan alunan ayat-ayat Qur'an atau asyik menyimak pengajian meanti
saat-saat berbuka.

Artinya selama bulan Ramadhan, asam lambung sedikit sekali di hasilkan, dan
lambung dapat istihat yang lama, lepas dari beban-dan beban, sehingga
lambung punya kesemptan melakukan regenerasi dari jaribgan dan mukosanya
yang rusak. Dan ini sangat di butuhkan untuk kesembuhan penyakit maag.

Tambahan lagi nafsu amarah dan nafsu lawwamah yang sering menyebabkan
peningkatan asam lambung. Mmaka kedua nafsu itu di bulan Ramadhan di tekan
dan di kendalaikan serta di robah menjadi nafsu Mutmainnah.

Etiap kali dia akan marah, dari lidah orang berpuasa ini terucap kata-kata
"Anna Syaim" saya sedang berpuasa. Kata ini merupakan rem yang pakam
membendung emosi dan melenyapkan stress. Berganti dengan Nafsu Mutmainnah,
jiwa yang tentram. Pada manusia berpuasa ini akan melahirkan; Hati yang
penuh kedamaian, Fikiran yang penuh ketentraman dan peasaan yang penuh
ketenangan. Bukankah untuk sehat jasmanai dan rohani yang kita kenal dengan
ungkapan sehat wal afiat, dibutuhkan hati yang damai, fikiran yang tentram
dan perasaan yang tenang?

Maka di penghujung kehidupan Nafsu mutmainnah ini di panggil dengan
panggilan kesayangan, sebagi Firman Suci_Nya dalam A;l-Qur'an;

Hai jiwa yang tenang. (QS. 89:27)





Salam teriring Do'a
Dr.K.Suheimi
Anggota BPMT-KTPDI
http://www.geocities.com/SoHo/Gallery/3479/



Indeks KTPDI | Kumpulan Materi Tarbiyah | Konsultasi Islam | Arsip Konsultasi Islam

Rancangan KTPDI Hak cipta © dicadangkan.