MATERI TARBIYAH
K A R U N

Indeks KTPDI | Kumpulan Materi Tarbiyah | Konsultasi Islam | Arsip Konsultasi Islam


K A R U N

Oleh : dr.H.K.Suheimi


Akhirnya Karun dan hartanya dibenamkan ke dalam tanah ia terkubur
hidup-hidup, setelah Karun sampai pada puncak kejayaan dan kekayaan.
Demikian kaya dan demikian banyak hartanya sehingga dibutuhkan banyak
orang-orang kuat untuk mengangkat kunci-kunci gudangnya. Di pnncak
kejayaannya itu ia menepuk dada dan menyombong bahwa semua yang di
perokehnya itu adalah karena usaha dan kemampuannya sendiri. Lantas di
pamerkannya kekayaannya dengan mengadakan satu Pawai dan karnaval besar,
diiringi oleh banyak pembantu-oembantunya dan iapun semakin sombong dan
pongah. Orang yang menyaksikan pawai itu terheran-heran dan terkagum-kagum
menyaksikan kehebatan, kejayaan dan kekayaan Karun, sehingga banyak di
antara penonton di sepanjang jalan yang di lalui Karun berdecak kagum :"Oh
betapa beruntungnya Karun, betapa hebatnya dia dan betapa banyaknya harta
kekayaannya". Dan banyak diantara mereka yang ingin pula seandainya mereka
bisa bernasib mujur seperti Karun.

Namun di saat seperti itu pulalah Tuhan meperlihatkan kebesaran dan
kekuasaan_Nya dan menghukum Karun yang sombong dan pongah dengan
membenamkan Karun berikut hartanya kedalam Tanah. Dan orang-orang yang
tadinya terkagum-kagum akan kekayaan Karun, kemabali insaf dan sadar ,
ternyata Karun dan Hartanya tidak kekal, kekayaan yang hanya sekejap
berakhir dengan sesuatu yang tragis, kehancuran dan kemusnahan. Namun sampai
hari ini dimana-mana orang tetap mencari dan menggali dimana harta karun
terkuburnya.

Karun sebetulnya adalah anak mamak Nabi Musa dan dia hidup di zaman
Nabi Musa di Mesir di negeri Kan'an. Dia pintar, tapi licik. Semula dia
berjuang bersama nabi musa dan pengikutnya, tapi dalam perjalanan hidupmya
Karung membelot, ia berbalik arah, ia berpihak pada Fir'aun. Dalam
pemerintahan Raja Tir'aun Karun diangkat jadi Gubernur di Mesir selatan.
Disana ada tambang emas, dan Karun memiliki beberapa tambang emas, sehingga
dia menjadi orang yang terkaya, demikian kayanya, untuk mengangkat
kunci-kunci gudangnya saja dibutuhkan banyak tenaga orang-orang kuat.
Kisah tentang Karun ini dapat kita baca dalam Surat 28 Al Qashash ayat
76,78,79,80,81 dan 82. Secara keseluruhan baiklah kita tuliskan arti dari
ayat- ayat yang tersebut diatas:

" Sesusungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi ia berlaku aniaya
terhadap mereka. Dan Kami menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta
yang kunci-kuncinya sungguh berat di pikul oleh sejumlah orang yang
kuat-kuat. (ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya :"Janganlah kamu
terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
membanggakan diri".

Karun berkata :" Sesungguhnya aku hanya di beri harta itu, karena ilmu
yang ada padaku" Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh
telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat dari padanya dan
lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu kepada orang-orang
yang berdosa itu tentang dosa-dosa mereka.

Maka keluarlah Karun kepada Kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah
orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia. "Moga-moga kiranya kita
mempunyai seperti apa yang telah di berikan kepada Karun, sesungguhnya dia
mempunyai peruntungan yang besar".

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu. :"Kecelakaan yang
besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh
orang-orang yang sabar".

Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya kedalam bumi, dan tidak
ada baginya suatu golonganpun yang menolongna terhadap azab Allah. Dan
tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat membela dirinya.
Dan jadilah orang-orang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu,
berkata :"Aduhai benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia
kehendaki dari hamba-hamba_Nya dan menyempitkannya. Kalau Allah tidak
menimpahkan karunia_Nya atas kita tentulah Dia telah membenamkan kita
(pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang -orang yang mengingkari
nikmat Allah".

Namun diantara serentetan ayat yang berbicara mengenai Karun justru
terselip sebuah ayat yaitu ayat 77 yang tidak menyebut soal Karun. Kenapa ?
untuk itu marilah kita baca ayat 77 surat Al Qashash yang merupakan selingan
dari kisah Karun :"Dan carilah pada apa yang telah di anugerahkan Allah
kepadamu Kebaikkan kampung akhirat, dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari (kenilmatan) duniamu dan berbuat baiklah (Kepada orang
lain) sebagimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu
berbuat kerusakkan di muka bumi. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang membuat kerusakkan.

Terungkap dalam ayat ini kita mencari bekal untuk kehidupan akhirat,
tapi jangan melupakan kenikmatan hidup di dunia. Senag di dunia dan senang
di akhirat. Dan inilah doa sapu jagat yang sering
kita panjatkan. Yaitu kiranya Tuhan melimpahkan pada kita kesennagan hidup
di dunia dan kesenangan hidup akhirat, serta di jauhi dari siksaan api
neraka.

Jalan ke akhirat adalah dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah.
Untuk itu saya teringat pesan guru saya sewaktu mengajar saya. Beliau
berkata, dalam sebuah hadis Qudsi Tuhan berfirman :"Aku sakit engkau tak
menjengukKu, Aku lapar engkau tak memberiKu makan. Aku haus engkau tak
memberiKu minum".

Bagaimana Tuhan yang maha perkasa, yang MAha Kaya berfirman bahwa Dia
sakit, Dia lapar dan Dia haus?. LAlu guru saya menerangkan, bahwa Allah itu
bersama orang=orang sakit, orang=orang lapar dan orang-orang haus. DAn siapa
yang mendekat dan menolong oranbg dalam kesakitan, kelaparan dan kehausan
berarti dia sedang mendekat dan menolong Tuhannya.

Benar apa yang di katakan guru saya ini. Memang mendekat kepada Tuhan
dapat melalui Shalat, pusa, Zakat dan NAik HAjji, namun membantu orang yang
dalam kesakitan, kelaparan dan kehausan adalah satu cara yang lebih cepat
sampai dan mendekat kepada_Nya. Ibarat jalan, cara ini merupakan jalaon Tol
yang bebas hambatan dalam mendekatkan kita dengan Allah. Semoga kita
terkelompok pada golongan hamba_Nya yang selalu mendekatkan diri
pada_Nya...amin.


P a d a n g 3 Maret 1994





Salam teriring Do'a
Dr.K.Suheimi
Anggota BPMT-KTPDI
http://www.geocities.com/SoHo/Gallery/3479/




Indeks KTPDI | Kumpulan Materi Tarbiyah | Konsultasi Islam | Arsip Konsultasi Islam

Rancangan KTPDI Hak cipta © dicadangkan.