Saya coba koreksi untuk BAB I, bu, sebagai berikut: 1. Kalo' bisa istilah "signal" dalam Bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "isyarat", jangan "sinyal" (cuma barangkali musti di-find and replace seluruh naskah .......hehehe, repot juga yah). 2. Untuk isyarat eksponensial, itu yang digambarkan pada Gambar 1.2.(a) dan (b) untuk C = 1 (Real) dan a < 0 dan a > 0 (Real)......... bukan bilangan kompleks, .... walau pun bilangan Real ya termasuk kompleks juga. 3. Untuk isyarat undak satuan (unit step), ada kesalahan, mustinya u(t) = 0 untuk t < 0 dan u(t) = 1 untuk t LEBIH BESAR dan SAMA DENGAN 0 4. Isyarat denyut satuan (unit impulse) memang differensial dari u(t) pada t = 0, tapi sebelomnya dibilang isyarat u(t) itu diskontinyu pada t = 0, bagaimana bisa di-differensial kalo' diskontinyu? Mungkin lebih baik dikatakan isyarat denyut satuan punya 2 (dua) sifat: (1) hanya ada pada t = 0: delta(t) = 0 untuk t tidak sama dengan 0 dan delta(t) tidak sama dengan 0 untuk t sama dengan 0 (2) luas bidang antara delta(t) dan sumbu t = 1, atau integral delta(t)dt untuk t dari minus tak hingga sampe' plus tak hingga sama dengan 1 5. Huruf "s" untuk peubah Laplace sebaiknya konsisten pake' huruf kecil, jangan ada yang pake' huruf besar. Saya usul materi yang pake' transformasi Laplace jangan dulu disajikan di Bab I, nanti saja pada pemodelan Nisbah Alih (Transfer Function). Saya usul pembagian BAB-nya: BAB I PENDAHULUAN sampe' Representasi Sistem (Bagan Kotak) BAB II MACAM-MACAM SISTEM sampe' Linierisasi BAB III PEMODELAN SISTEM sampe' Model Nisbah Alih saja BAB IV PEMODELAN Ruang Keadaan Terimakasih bu, ....... insya Allah nanti untuk edisi-edisi Ini ada tambahan koreksi, tentang stabil dan tidak stabil: Tertulis: "Sistem disebut stabil jika sistem itu tahan gangguan. Jika sistem diberi gangguan dan sistem mampu mengembalikan kondisinya seperti semula setelah gangguan hilang adalah sistem yang stabil. Sistem yang mengalami gangguan kecil lalu tidak dapat mengembalikan kondisinya seperti semula adalah sistem yang tidak stabil". Sebenarnya ada banyak definisi kestabilan. Bisa saja sistem yang tidak stabil lalu diberi gangguan tertentu masih bisa mengembalikan kondisinya seperti semula. Tapi kalo' tidak bisa mengembalikan kondisinya seperti semula karena diberi gangguan tertentu, pastilah sistem itu tidak stabil. Jadi tepatnya harus diberi tambahan kata "sembarang", menjadi: "Sistem disebut stabil jika sistem itu tahan gangguan. Jika sistem diberi SEMBARANG gangguan dan sistem SELALU mampu mengembalikan kondisinya seperti semula setelah gangguan hilang adalah sistem yang stabil. Sistem yang mengalami gangguan TERTENTU lalu tidak dapat mengembalikan kondisinya seperti semula adalah sistem yang tidak stabil". Jadi ke-stabil-an, seperti juga ke-linier-an, harus dibuktikan untuk setiap gangguan/masukan, tidak boleh pilih-pilih. Sebaliknya, ke-tidak-stabil-an, seperti ke-tidak-linier-an, bisa dibuktikan dengan gangguan/masukan yang dipilih-pilih. Salah satu definisi yang baku dari kestabilan adalah yang menggunakan isyarat denyut satuan [delta(t), unit impulse] sebagai isyarat uji (test signal): "Suatu sistem dikatakan stabil jika dan hanya jika tanggapan denyutnya menuju nol" Berikut sedikit koreksian Bab III: 1. Tertulis (hal. 13): "Model nisbah alih berkembang bersamaan dengan berkembangnya teori-teori kendali kalsik (classical control theory) sesuai perang dunia kedua." ===>>> "klasik" dan "seusai" (hehehe, terlalu cepat mengetik...) 2. Kemudian: "Model nisbah alih tanggapan denyut (impulse response) artinya suatu sistem yang nisbah alihnya g(t), jika suatu sistem diberi isyarat masukan berupa isyarat denyut satuan [delta(t)], maka isyarat keluarannya adalah isyarat fungsi waktu g(t)." Mustinya begini: "Model nisbah alih ADALAH tanggapan denyut (the impulse response), artinya suatu sistem yang nisbah alihnya g(t), jika diberi isyarat masukan berupa isyarat denyut satuan [delta(t), maka isyarat keluarannya adalah isyarat fungsi waktu g(t)." 3. Peubah Laplace itu "s" bukan "S" ............ 4. Untuk contoh pemodelan Nisbah Alih bisa ditambahkan contoh mekanik (spring-mass-damper) dan contoh penerapan konsep impedansi untuk analisis transien dan keadaan tunak (steady state) dari materi Rangkaian Listrik.