Oleh: Misliah

 

PENENTUAN STANDAR OPTIMUM PEMANFAATAN DERMAGA PELABUHAN DI INDONESIA TIMUR

(FILSAFAT BIDANG ILMU TEKNIK TRANSPORTASI)

 

 

 

 

Ilmu pengetahuan pada dasarnya bersumber pada rasio dan fakta. Mereka yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran mengembangkan faham yang disebut rasionalisme. Sedang mereka yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran mengembangkan paham empirisme.  Kaum rasionalisme menyatakan alam nyata dan gaib adalah ilmu pengetahuan, sedang kaum empirisme menganggap bahwa yang nyata saja yang termasuk ilmu pengetahuan sedang yang gaib bukan ilmu pengetahuan.

 

Ilmu pengetahuan berdasar obyek dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Obyek vertikal (trancendental) menyangkut sang pencipta dan sifat-sifatnya, “kata-kata” sang pencipta, (2) Obyek horisontal menyangkut ciptaan Nya seperti manusia, alam binatang, alam tumbuh-tumbuhan, alam benda materi, dan alam jagad raya, (3) Obyek “alam rekayasa” merupakan buatan manusia. Dari obyek-obyek diatas dibuat kajian sebagai berikut: (1)Religious studies ,(2) Science dan (3) Engineering and Technology.

 

Pengertian teknologi yang tertua, sangat sederhana dan paling umum dikenal orang ialah barang buatan manusia, konsep kedua pengertian teknologi adalah kegiatan manusia yang efisien dan bertujuan. Efisiensi adalah konsep yang menunjukkan perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasilnya. Bertujuan berarti kegiatan manusia itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah atau mengatasi kesulitan tertentu. Konsep ketiga tentang teknologi adalah kumpulan pengetahuan.

 

Sifat dasar teknologi merupakan persoalan filsafati kedua. Harvey Brooks menegaskan tugas pokok teknologi dalam masyarakat manusia ialah perluasan dunia kemungkinan manusia yang bersifat praktis. Jadi teknologi mempunyai peranan memperluas dan memperbesar potensi manusia memenuhi kebutuhan praktisnya.

 

Jack Goodwin sejak tahun 1964 menghimpun bibliografi tahunan dan membaginya dalam 16 rubrik. Enam rubrik yang pertama mengenai informasi-informasi umum dan perpustakaan , sepuluh rubrik berikutnya menyangkut isi substantif dari teknologi yang dapat dianggap sebagai ruang lingkupnya. Rincian 10 rubrik itu meliputi : (1) Civil engineering (keinsinyuran sipil), (2) Transportation (pengangkutan), (3) Energy conversion (perubahan tenaga), (4) Materials and processes (bahan dan proses), (5) Mechanical and Electro-mechanical technology (teknologi mekanis dan elektro mekanis), (6) Communication and records (komunikasi dan rekaman), (7) Agriculture and food technology (pertanian dan teknologi pangan), (8) Industrial Organization (organisasi perindustrian), (9) Military technology (teknologi militer), (10) Industrial Archeology (ilmu purbakala perindustrian).

 

Teknnik Transportasi menurut kamus adalah “Penerapan dari sains dan matematika dimana sifat-sifat zat dan sumber-sumber energi alami ini dipakai untuk mengangkut penumpang dan barang dengan suatu cara yang berguna bagi manusia. Teknik transportasi saat ini dapat digolongkan sebagai suatu bidang tunggal tertentu dengan metode dan pendekatan yang tertentu pula.

 

Teknik transportasi menggabungkan banyak disiplin ilmu yang mempunyai karakteristik dan pendekatan yang berlainan, walaupun keseluruhannya tergabung menjadi satu dengan pemakaian metode ilmiah dan aturan-aturan dasar tertentu. Para insinyur yang berkecimpung dalam aktifitas berbeda dapat menggolongkan dirinya sebagai insinyur transportasi, insinyur perkerasan jalan, pelabuhan udara, dan jembatan merasa bertanggung jawab atas desain yang ditujukan untuk transportasi itu, begitu pula para insinyur yang mendesain saluran/terusan, jalan kereta api, pelabuhan laut, mesin kendaraan, lokomotif dan kereta penumpang.

 

Walaupun banyak cara untuk mengatur dan menghubungkan bidang-bidang yang tercakup dalam teknik transportasi suatu cara terbaik adalah membagi ruang lingkup teknik transportasi dalam dua kategori, kategori pertama adalah insinyur system transportasi yang biasa disebut perencana system,umumnya mereka tidak berhubungan langsung dengan desain spesifik ataupun data operasi dari system transportasi tapi memfokuskan perhatian pada hubungan antara system. Kategori kedua adalah mereka yang disebut insinyur komponen system yang mencurahkan perhatian pada rincian spesifik dari system transportasi. Hubungan antara kedua kategori dapat dilihat pada gambar 1 berikut.

 

Tujuan utama teknik system transportasi adalah untuk menemukan dan menentukan kombinasi yang optimum dari sarana transportasi dan metode untuk pengopersian pada suatu daerah tertentu.

 

Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam perencanaan system atau proses desain adalah: (1) Defenisi masalah, (2) Kebutuhan atau tujuan yang hendak dicapai dengan perbaikan desain, (3) Spesifikasi alternative penyelesaian masalah, (4) Evaluasi alternatif penyelesaian masalah dan (5) Pemilihan alternative yang terbaik.

 

 

 

 

 

 

 

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1. Ruang lingkup teknik transportasi

 

 

 

 

 

Adapun rencana kajian kami adalah “Penentuan standar optimum tingkat pemanfaatan dermaga pelabuhan di Indonesia Timur “. Dermaga merupakan salah satu prasarana utama pelabuhan, tanpa dermaga fungsi utama pelabuhan sebagai tempat perpindahan muatan tidak akan terjadi. Sedang pelabuhan adalah salah satu komponen penting dalam system transportasi laut yang membutuhkan investasi yang besar dibanding komponen  system transportasi lainnya ( yaitu kapal dan rencana operasi).

 

Karena pelabuhan merupakan komponen penting, maka dibutuhkan perencanaan kapasitas pelabuhan dalam hal ini dermaga yang baik. Kapasitas dermaga yang baik adalah kapasitas yang memberikan keuntungan besar kepada pemilik pelabuhan dan memberikan kepuasan kepada pemakai pelabuhan. Hal ini sulit dicapai karena kepuasan pemakai biasanya memerlukan ongkos yang besar sedang ongkos yang besar merupakan hal yang dihindari oleh pemilik pelabuhan.

 

Penentuan standar optimum tingkat pemanfaatan dermaga ini dibutuhkan untuk memberi pedoman kepada pemilik/pengelolah pelabuhan  tentang kapan dan berapa kapasitas pelabuhan yang seharusnya disiapkan.

 

Dari uraian diatas kami simpulkan bahwa kajian kami adalah nyata karena melalui pengamatan/penelitan (mengamati berapa kapasitas yang dibutuhkan dan berapa kapasitas yang disiapkan) , dalam lingkup teknologi karena mempunyai kegiatan manusia yang efisien dan bertujuan, efisien karena dapat menunjukkan hasil terbaik (kapasitas terbaik), bertujuan karena dapat memberikan solusi (bagi pemakai atau  pengguna dan pemilik pelabuhan) ,  termasuk dalam bidang transportasi karena menyangkut perencanaan kapasitas  komponen sistem transportasi laut yaitu  pelabuhan, dimana dalam lingkup teknik transportasi masuk dalam kategori satu yaitu perencana system.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

1.Morlok, Edward K. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit             Erlangga.Jakarta 

2.The Liang Gie.1996. Pengantar Filsafat Teknologi. Penerbit Andi. Yogyakarta

3.Jujun S.Suriasumantri. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah pengantar popular. Penerbit Pustaka

   Sinar Harapan .Jakarta.