MATERI TARBIYAH
AHLUL BAIT (6)



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/1402; Att: is-mod, is-lam, mus-lim

Nomor: tarbiyah/29oct94/574
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Assalamu'alaikum wr.wb.
                                         6 - 6     70 baris



                      AHLUL BAIT DAN WALA


     "Sesungguhnya wala kamu hanyalah Allah, RasulNya,
      dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat
      dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada
      Allah).  Dan barang siapa mengambil Allah, RasulNya,
      dan orang-orang yang beriman menjadi walanya, maka
      sesungguhnya hizbullah itulah yang PASTI menang "
      (Al Maidah:54-55)


   Wala, wali, bermakna penolong, penerima loyalitas, sesuatu
kepada siapa kita menyerahkan pengabdian.  Al wala adalah tem-
pat dimana kita menggantungkan harapan, menumpahkan rasa sedih
dan gembira, memohon pertolongan dan perlindungan.  Tempat di-
mana tawa dan tangis, senyum dan air mata kita sebarkan.  Dalam
gerak itu kita berjalan, dalam komunitas itu kita hidup, dalam
dinamikanya kita menyumbangkan kelebihan dan memperbaiki keku-
rangan.  Maka sebaik-baiknya wala adalah Allah, RasulNya dan
orang-orang yang beriman.  Maka barang siapa yang berwala kepada
ini jaminan Allah adalah kemenangan.  Menang dalam fase di dunia
adalah kemuliaan, dalam fase di akhirat adalah jannah.

   Al wala adalah inti aqidah islamiah dan dasar yang mengikat
akhlaq islami.  Dia merupakan perwujudan syahadah, persaksian
yang menolak semua ilah (yang diikuti) kecuali Allah, Tuhan
dengan segala asmaul husnaNya.

   Dalam titik pemahaman aqidah ini, maka gugurlah dalam hati
seorang Muslim semua ilah; tidak ada tuhan bikinan manusia lalu
mereka tunduk kepadanya, tidak ada hawa nafsu yang menguasai
hati.  Dalam posisi ini seorang Muslim akan menjadi makhluk yang
merdeka bebas dari jerat-jerat hawa nafsu syahwat, bebas dari
belenggu harta atau tahta, karena seluruh relung hatinya, semua
pekat merah darahnya hanyalah untuk Allah dan RasulNya.  Tidak
ada lagi sisa-sisa loyalitas untuk yang lain, tak ada lagi ciri
pengabdian ganda dan double standard.  Baginya yang ada hanya
mono loyalitas untuk Allah, RasulNya dan orang-orang yang
beriman.

   Dalam posisi ini, seorang Muslim tidak berdiri di awang-awang,
atau memihak golongan atau aliran. Tempat berdirinya jelas dan
bahkan sangat jelas. Dia berdiri dengan sepenuh pemihakkan.
Tuhannya hanya Allah dan diennya hanya Islam. Tuhan yang lain
hanyalah makhluk yang tak patut disembah, agama yang lain adalah
jalan hidup yang tak pantas diikuti.  Ummat Islam hanya satu
jama'atul Muslimin, yang mesti segera diwujudkan eksistensinya.
Hanya Allah Tuhan sekalian alam, hanya Allah Tuhan seluruh manusia,
yang tak beranak dan diberanakkan, dan dia hanya menyembah Allah.
Hanya islam agama yang diridhaiNya, dan agama yang lain hanya akan
mengantarkannya ke dalam neraka jahanam.  Maka setiap kata-kata
yang meluncur dari lidahnya adalah tanda-tanda pemihakkan, setiap
gerak yang keluar hanyalah bukti loyalitas, setiap pemikiran yang
tersebar hanyalah penjelas betapa benarnya Allah dan RasulNya.

   Inilah seorang Muslim yang berakhlaq islami, dia memihak kepada
Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman dengan sepenuh pemi-
hakkan, dengan segenap loyalitas.  Dia tidak netral atau berfihak
hanya kepada golongannya.  Rasa cintanya tidak hanya terbatas
pada sebagian sahabat awallun Muslimin lalu menolak yang lainnya.
Tetapi rasa cinta mereka mengalir hangat kepada yang lain, kepada
sahabat yang terbukti tingkat keimanannya, dia tidak memilah-milah
soal ini.  Mereka mencintai ahlul bait melebihi cinta mereka kepada
keluarga mereka sendiri, serta mereka juga mencintai para salafus
shaleh yang ikhlash, mereka bercinta karena wala kepada Allah.
Karenanya bagi mereka tak pernah ada suuni atau syi'ah, yang ada
hanya jama'atul Muslimin, yang segera akan merebut hegemoni dan
menetapkan khilafah islamiyah 'alamiyah, insya Allah.
Hanya hizbullah saja yang PASTI menang.

Hasbunallah wa ni'mal wakiil.


Wassalam,
abu zahra


------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.