![]() |
MATERI TARBIYAH DUA PULUH FENOMENA KEKUFURAN YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN Bag.ke-1 |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/726; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/18jan96/1217 Bismillaahirrahmaanirrahiim DUA PULUH FENOMENA KEKUFURAN YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN Bag.ke-1 Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Alhamdu lillahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na'udzu hillahi min syuruuri anfusinaa Asyhaadu allaa ilaaha illallahu, wa asyhaadu anna muhammdaan 'abduhu wa rasuluh Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalihii wa ashhabihi aj'main Ammaa ba'du, uushiikum wa nafsii bitaquwallahi faqad faazalmuttaquun Dua puluh hal cipta karsa, dan karya manusia yang justru membatalkan keimanannya, pada syahadatain dan menjerumuskannya menjadi kafir. 1. BERTAWAKKAL DAN BERGANTUNG PADA SELAIN ALLAH. Berdasarkan firman Allah: "Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar-benar orang yang beriman." [Al-Maidah: 23] "Sesungguhnya Allah telah tolong kamu di beberapa banyak tempat dan pada peperangan Hunain, tatkala kamu sombong dengan banyaknya kamu, tetapi tidak berfaedah bagi kamu sedikitpun, dan (jadi) sempit bagi kamu bumi yang luas itu, kemudian kamu berpaling sambil mundur." [At-Taubah: 25] Dalil ni berpedoman pada pengertian LAILAHAILALLAH yang maknanya antara lain tidak akan melakukan permohonan untuk kete- tenangan dan kekuatan selain kepada Allah SWT. Tawakkal bukan berarti meninggalkan kerja. Bahkan Allah SWT menyuruh kita untuk bekerja, tetapi kita dilarang menggan- tungkan hidup kita pada pekerjaan itu. Allah telah menyuruh mem persiapkan perlengkapan perang, tetapi Allah juga menyuruh kita untuk menggantungkan segala kehidupan kita hanya kepada-Nya. Allah menyuruh kita bekerja dan berusaha, tetapi Ia juga menyu- ruh kita beriman bahwa Dialah yang memberi rezeki. Dia menyuruh kita berobat, tetapi dengan syarat kita berkeyakinan bahwa yang menyembuhkannya hanyalah Allah SWT. Ringkasnya, barangsiapa yang berkerja, berusaha dan berikhtiar dengan tidak bertawakkal dan bergantung pada Allah, ia telah merusak syarat tadi. Seba- liknya orang yang bertawakkal dan bergantung kepada Allah, tapi tanpa daya usaha, juga ia telah merusak salah satu syarat tadi. Dari sini dapat diandaikan suatu perbedaan antara orang kafir dan orang mukmin. Orang kafir, ia membanting tulang dan mengerahkan segala tenaga dan berusaha, orang mukmin juga memban ting tulang dan mengerahkan segala tenaga serta berusaha, tetapi orang-orang kafir, ia tidak menggantungkan harapannya kepada Allah, bahkan ia menggantungkan pada usahanya. Sebaliknya seo- rang muslim di samping usahanya tersebut ia menggantungkan sega- la harapannya kepada Allah SWT. Bergantung dengan SEBAB dan melupakan bahwa yang mengi- zinkan SEBAB itu berproses adalah Allah adalah maskiat. Bergan- tung pada SEBAB dan disertai keyakinan bahwa SEBAB-SEBAB itu ti- dak ada hubungannya dengan Allah adalah SYIRIK yang dapat meng- hancurkan SYAHADATAIN. Dalam al-Qur'an banyak disebutkan ten- tang masalah ini yang antara lain seperti dalam firman-Nya: "Maka bukanlah kamu bunuh mereka, tetapi Allah yang bu- nuh mereka; dan tidak engkau melempar waktu engkau melem par, tetapi Allah yang melempar." [Al-Anfal: 17] "Tetapi kemenangan itu tidak ada melainkan dari fihak Allah Yang gagah, Yang bijaksana." [Ali Imran: 126] "Sesungguhnya Allah, Ia-lah Pemberi rezeki, Yang mempu- nyai kekuasaan, Yang sangat teguh." [Adz-Dzariat: 58] "Dan apabila aku sakit, maka Ia sembuhkan daku." [Asy-Syu'ara: 80] "Tidakkah engkau lihat bahwa Allah telah turunkan air dari langit, lalu jadialh bumi (ini) hijau segar? Se- sungguhnya Allah, Halus, Amat mengetahui." [Al-Hajj: 63] Kita harus menyakini bahwa Allah menjadikan sebab musa- bab di dunia ada fungsinya (peranan atau tugasnya) dan harus per caya bahwa Allah-lah yang menjadikan semua itu. Allah berfirman: "Allah itu Pembikin tiap-tiap sesuatu; dan Ia Pemelihara ata tiap-tiap sesuatu." [Az-Zumar: 62] Barangsiapa yang mengingkari sebab-sebab dan menganggap tidak ada gunanya adalah KAFIR, sebaliknya yang meyakini bahwa sebab-sebab itu memiliki pengaruh sendiri adalah SYIRIK. (InsyaAllah bersambung) Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh ------------ tarbiyah@isnet.org