![]() |
MATERI TARBIYAH H A J J I - Tinjauan Analisis (part 1) |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/501; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/15oct94/542 Bismillaahirrahmaanirrahiim Dengan Nama Allah Maha Pemurah dan Penyayang Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh ****************************************************************** H A J J I - Tinjauan Analisis (part 1) ****************************************************************** Source: Al-Islam: Tindak Lanjut Syahadatain by Shikh Sa'id Hawwa ==>Hajji adalah sejumlah simbol yang terbentuk dari pelbagai amalan. Simbol penyerahan manusia kepada Allah, jika telah sampai perintah Allah kepadanya melalui RasulNya. Karena itu, dalam melaksanakan perintahNya ia tidak melihat lagi hikmah dan ma'nanya. Thawaf, wuquf, sa'i, mencukur rambut dan amalan-amalan hajji lainnya, merupakan simbul penyerahan tanpa syarat manusia Muslim kepada perintah Allah. Ia adalah simbol kesinambungan ummat ini dengan bapaknya, Ibrahim a.s., karena kita menghidupkan syi'ar-syi'arnya dan ber-thawaf di 'rumah' yang dibangunnya. Hajji adalah simbol persatuan ummat Islam, tanpa memandang ras, warna kulit dan kebangsaan. Karena dasar persatuan kaum Muslimin adalah aqidah, agama dan syar'at Islam. ==>Hajji adalah manifestasi prinsip-prinsip Islam. Manifestasi ukhuwah Islamiyah, dimana manusia merasakan secara nyata bahwa ia adalah saudara bagi setiap Muslim di dunia. Manifestasi persamaan antar berbagai bangsa dan suku. Hajji adalah manifestasi firman Allah: "Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal......" (QS: Al Hujurat:13) Di dalam hajji terwujud "ta'aruf akbar" antar bangsa-bangsa di dunia. Hajji merupakan manifestasi kesetiaan seluruh kaum Muslimin terhadap satu kekuasaan politik. ==>Hajji adalah "madarasah", tempat penggemblengan yang mengantarkan manusia Muslim ke peringkat yang lebih tinggi. Dengan Hajji ia dapat belajar, berusaha sambil bersabar. Sebab, jihad yang paling utama adalah "hajji mabrur". Dengan hajji, hidup selalu dalam suasana "ibadah". Bersikap ramah dan kasih sayang kepada sesama Mu'min. Mengendalikan emosi dan nafsunya. Memahami arti kebisingan dan kekerasan. Memahami hakekat "ubudiyah" kepada Allah. "Berinfaq fi sabilillah" tanpa imbalan. Mengagungkan sesuatu yang diagungkan Allah dan merendahkan sesuatu yang direndahkan Allah. Serta dapat mengerti cara memperlakukan musuh terhadap orang-orang yang memusuhi Allah dan mendukung orang yang mendapat dukungan Allah. ==>Hajji dapat membangkitkan berbagai perasaan dan sikap dalam jiwa manusia. Membangkitkan rasa kasih terhadap kaum Muslimin, membantu kepedihan mereka, merasakan sikap generasi Islam pertama yang pernah hidup di tempat ini dan penindasan terhadap mereka karena aqidah yang dipegangnya. ==>Di dalam setiap amalan hajji terkandung berbagai pelajaran dan ma'na. Jika manusia menyadari, hajji akan melahirkan gagasan-gagasan "Rabbani", peningkatan akhlaq Islami dan semangat ketauladanan yang lebih tinggi terhadap Rasulullah SAW. "Arafah" adalah tempat berkumpulnya manusia sebelum melaksanakan "thawaf rukun". Semua orang yang berniat hajji berkumpul di padang Arafah. Secara serentak dan bersamaan, mereka memulai keberangkatan untuk mengagungkan Ka'bah. Kemudian menuju "Muzdalifah" dalam keadaan telah bertaubat dan berserah diri. Mereka menuju Ka'bah dengan jiwa bersih. Dari "Muzdalifah" mereka berangkat menuju "Mina" untuk melempar "Jumrah" sebelum "thawaf", sebagai pernyataan bahwa musuh Allah adalah musuh mereka. Kemudian memotong Qurban sebagai tanda syukur kepada Allah atas kurnia Nya dalam menghalalkan binatang ternak kepada mereka. Lalu bercukur rambut sebagai persiapan "Thawaf" dengan jiwa bersih, pakaian suci dan penampilan bagus. Setelah itu mereka menuju Makkah dan berthawaf di sekeliling Ka'bah sambil mengagungkannya karena Allah telah mengagungkannya. Allah berfirman: "Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka itu timbul dari ketetapan hati." (QS: Al Hajj: 32) Kemudian "Sa'i" antara Shafa dan Marwah sebagaimana pernah dilakukan ibu mereka, Hajar yang shalihah pada hari permulaan Baitullah dibangun. Keluar dari perjalanan ini manusia menjadi seperti dilahirkan kembali. Seterusnya mereka kembali lagi ke Mina untuk melempar "Jamrah" sebagai pernyataan permusuhan total terhadap syetan untuk selama-lamanya. ***************************************************************************** (bersambung) Wabillahi taufiq wal hidayah Wassalamu'alaikum warahmatullah wa barakatuh Saudaramu se-Islam Agus Widodo arw2706@zeus.tamu.edu _________________________________ arw2706@tamsun.tamu.edu ------------ tarbiyah@isnet.org