![]() |
MATERI TARBIYAH KEBEBASAN |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/1218; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/17oct95/1005 Bismillaahirrahmaanirrahiim ******** Kebebasan (*) *********** Dalam masyarakat kafir banyak slogan2 kebebasan didengungkan. Dalam masyarakat komunis negaralah yang paling banyak melakukan ke- bebasan ini sekehendaknya. Sedangkan dalam sitem demokrasi, selalu di- agungkan slogan kebebasan rakyat dan negara. Manusia menginginkan lebih banyak kebebasan dalam ekonomi, politik, prilaku, perbuatan dan jiwa. Sehingga mereka menginginkan kehidupan binatang dijadikan seba- gai tujuan tertinggi mereka. Akibatnya mereka berbugil sebagaimana binatang berbugil dan saling bersetubuh seperti binatang kawin dengan betinanya. Aspirasi dan cita-citanya seratus persen bersifat kebina- tangan. Masyarakat Islam sama sekali bertentangan dengan masyarakat kafir tersebut. Slogannya adalah 'ubudiyah lillaah (beribadah kepada Allah). Ikatan primordianya, baik dalam tingkat bangsa ataupun negara, adalah Islam. Ketentraman dan ketenangan serta cita-cita pribadi dan masyara- kat Muslim terletak pada penghambaan diri kepada Allah semata, dengan menta'ati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dalam bidang politik, sosial, ekonomi atau moral. Ikatan masyarakat Muslim tegak di atas dasar iman kepada Allah SWT. Karena itu masyarakat Muslim hanya tunduk kepada undang-undang penghambaan dan memandang 'ubudiyah ini sebagai kewajibannya serta hak Allah yang menciptakannya. Masyarakat Muslim memandang 'ubudiyah sebagai perwujudan praktis manusia yang bersyukur kepada Allah SWT yang telah menundukkan alam ini untuk kemaslahatan manusia. Disinilah letak persimpangan jalan antara Muslim dan Kafir. Orang kafir mengeksploitasi alam dan memanfa- atkannya dengan melupakan Penciptanya. Sedangkan seorang Muslim senan- tiasa memelihara hakikat ini. Karena itu apabila ia makan, minum, ber- pakaian, sehat dan sakit tetap ingat akan hakikat ini. Jadi kebebasan dalam masyarakat Muslim adalah kebebasan Muslim dalam menerapkan Islam, kebebasannya dalam mengalahkan orang-orang yang menyeleweng dari Islam, kebebasannya dalam menundukkan manusia kepada kekuasaan Allah dan kebebasannya dalam menjadikan manusia yang tidak menghamba- kan diri kepada Allah tidak meni'mati kebebasan, kecuali yang di izin- kan Allah. Sebab, Dia adalah Penguasa alam dan manusia. Firman Allah : "Dan hendaklah kamu menyembah-Ku, ini adalah jalan yang lurus" (Q.S.Yasin : 61) Dengan demikian, selama manusia konsekuen dengan slogan 'ubudiyah hanya kepada Allah, maka ia akan memiliki kemerdekaan dan kebebasan sempurna. Seseorang tidak boleh masuk ke rumahnya tanpa seizinnya. Firman Allah : "Janganlah kamu masuk rumah yang bukan rumahmu sehingga kamu meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya" (Q.S. An-Nur : 27) Seorang Muslim tidak akan melewati batas terhadap tubuh, jiwa, harta dan harga dirinya. Ia bebas berbicara dan menolak perkataan salah, meski keluar dari seorang kepala negara. Siapapun boleh me- milih pemimpin kaum Muslimin yang dikehendakinya. Tetapi ia harus iltizam (bertekad) dengan taat kepada orang yang menjadi pemimpinnya, sekalipun ia tidak memilihnya, selama kepemimpinannya sah menurut syara'. Maka kebebasan berpolitik, berpendapat, berijtihad, berbicara, berusaha dan bertindak dijamin bagi setiap Muslim. Ia, dalam masyarakat Islam, mendapatkan kebebasan sempurna selama ber- iltizam dengan kebenaran, dan keadilan, yang kedua-duanya merupakan perintah Allah, dan tidak keluar dari keduanya. Tegasnya selama ia beriltizam dengan 'ubudiyah lillaah dan berdisiplin Ilahiyah. Itulah berkenaan dengan seorang Muslim yang berada dalam masyarakat Islam. Adapun selain Muslim yang tinggal di negara Islam, selama ia beriltizam dengan perjanjian, ia memiliki kebebasannya yang sempurna sesuai dengan perjanjian yang berlaku. Jika ia menyeleweng dari perjanjian maka resikonya ditanggung sendiri. Sungguh sangat jauh PERBEDAAN pengertian kebebasan, yang benar, jelas dan lurus menurut pandangan kaum MUSLIMIN dengan pengertian kebebasan yang terselubung, LIBERAL dan merusak, menurut pandangan orang-orang KAFIR. -----end----- (*) Sumber : Buku "Al-Islam" Sistem Akhlaq - seri 03 Karya Ustadz Sa'id Hawwa. (hal 201-204) _________________________________ bbwasian@swansea.ac.uk ------------ tarbiyah@isnet.org