![]() |
MATERI TARBIYAH MANIFESTASI KESEMPURNAAN DAN KETINGGIAN 'UBUDIYAH Bag.II |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/1619; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/07nov95/1080 Bismillaahirrahmaanirrahiim MANIFESTASI KESEMPURNAAN DAN KETINGGIAN 'UBUDIYAH Bag.II Alhamdu lillahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na'udzu hillahi min syuruuri anfusinaa Asyhaadu allaa ilaaha illallahu, wa asyhaadu anna muhammdaan 'abduhu wa rasuluh Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalihii wa ashhabihi aj'main Ammaa ba'du, uushiikum wa nafsii bitaquwallahi faqad faazalmuttaquun Manifestasi kesempurnaan dan ketinggian 'ubudiyah kepada Allah ini ialah menegakkan seluruh kewajiban yang harus ditegakkan manusia. Atau dengan kata lain menunaikan hak-hak dan kewajiban manusia. 1.) Hak Allah 2.) Hak kedua orang tua 3.) Hak suami istri 4.) Hak kaum kerabat 5.) Hak tetangga 6.) Hak kerja dan usaha 7.) Hak sesama Muslim 8.) Hak warga negara 9.) Hak negara 10.) Hak kemanusiaan dan sesama manusia 2.) HAK KEDUA ORANG TUA Hak kedua orang tua ialah, mentaati, menafkahi, melayani, mencintai keudanya sebagaimana kedua orang tua tersebut melakukan hal itu ketika anak nya kecil. Kemudian bergaul dengan keduanya dengan baik. Sedangkan hak ibu lebih besar dari hak bapak. Karena ibu lebih payah dan berat dalam mengurus anak. Ia mengandung anaknya, melahilrkan, menyusui dan mengasuhnya. Kedua orang tua harus diutamakan daripada yang lainnya; seperti anak, istri, suami, teman dan lain-lainnya. Rasulullah SAW menerangkan adanya penyelewengan di kalangan ummah Islam sebelum terjadi qiamat, di mana seseoarng lebih menguta makan teman-temannya daripada kedua orang tuanya. Rasulullah SAW bersabda: "Dari Abu Hurairah ra, katanya, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW bertanya, "Siapakan yang lebih berhak bagiku akan berbuat baik kepadanya?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibumu". Kemudian siapa? Jawab Rasulullah SAW, "Ibumu". Kemudian siapa lagi? Jawab Rasulullah SAW, "Ibumu". Kemudian sesudah itu siapa lagi? Jawab Rasulullah SAW, "Bapakmu". [HR. Muslim] Dan hak-hak ini harus tetap dilaksanakan dalam ketentuan-ketentuan Allah. Berbuat baik kepada kedua orang tua yang musyrik juga kita diharus kan. Kecuali jika mereka menyuruh sesuatu yang bertentangan dengan Islam. "Dari Asma', ia berkata, "Aku mengunjungi ibuku. Dan ia masih dalam keadaan musyrik. Kemudian aku meminta fatwa kepada Rasulullah SAW, aku berkata, "Aku telah mendatangi ibuku dan ia suka sekali, apakah aku meneruskan hubunganku dengan ibuku?" Jawab Rasulullah SAW,"Te ruskan hubunganmu dengan ibumu." [HR. Syaikhan] "Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik- baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali- kali mengatakan perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, "Wahai Rabb-ku, kasihanilah mereka keduanya, sebagai mana mereka berdua mendidik aku waktu kecil." [QS. Al-Isra':23-24] "Seorang laki-laki berkata, "Ya Rasulullah SAW, adakah sesuatu kebaikan yang dapat aku persembahkan kepada kedua orang tuaku sepeninggal mereka berdua?" Jawab Rasulullah SAW, "Ya, menshalatkan keduanya, memohonkan ampun keduanya, menepati janji keduanya setelah keduanya meninggal, me- nyambung tali keluarga yang tidak disambung keduanya dan menghormati teman-teman keduanya." [HR.Abu Dawud] Dan hak kedua orang tua yang lain ialah, kerelaan kedua orang tua. Karena itu kita harus berbuat sesuatu yang menjadikan keduanya ridha. Tirmidzi mengeluarkan satu hadits: "Ridha Rabb ada dalam ridha kedua orang tua dan kemarahan Rabb ada dalam kemarahan orang tua." wassalaamu'alaikum wr.wb --------------------Insya Allah bersambung................................ *) Al-Islam Seri 03, Sistim Akhlak Sa'id Hawwa ------------ tarbiyah@isnet.org