![]() |
MATERI TARBIYAH TIDAK BERPENDIRIAN |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/1619; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/25jul94/305 Bismillaahirrahmaanirrahiim TIDAK BERPENDIRIAN (Telaah Al-Hajj:11) Dan di antara manusia ada yang beribadah kepada ALlah di tepian saja; maka bila ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu; dan bila ditimpa suatu musibah, maka ia langsung berbalik ke belakang. Rugilah dia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (Al-Qur'an, surat Al-Hajj:11) Ikhwan/akhwat fiLlah, Assalamu'alaikum, Kiranya tepatlah sub thema yang diberikan dalam Terjemah Al- Qur'an (Dep. Agama) terhadap kelompok ayat ini, yaitu: Celaan terhadap orang-orang yang tidak berpendirian. Memang dalam ayat ini ALlah SWT mencela hamba-hambanya, yang merupakan makhluk ciptaan-NYA, mengabdi kepadaNya hanya sekedarnya, tidak dengan sepenuh keyakinan, setengah hati, bahkan cenderung ragu-ragu. Ada dua ciri dasar mereka yang beribadah tanpa keyakinan. Pertama, bila ALlah mendatangkan kebaikan-kebaikan padanya, tetaplah mereka dalam keadaan itu. Artinya segala ni'mat, kebai kan, kesenangan keuntungan yang berlipat ganda; tidak menjadikan nya syukur ni'mat dengan meningkatkan kualitas ibadahnya, melain kan biasa-biasa saja, tetap tidak ada maknanya. Kedua, bila ALlah mendatangkan musibah, untuk menguji keimanan mereka, maka hati dan jiwa mereka menjadi kecil dan kerdil. Mereka menjadi kecut dan meragukan kekuasaan ALlah dan akhirnya hati mereka pun ber paling (kufur) dari ALlah. Selanjutnya, ALlah menegaskan bahwa orang-orang yang sedemi kian ini adalah orang-orang yang rugi, baik di dunia maupun di akhirat. Contohnya adalah para munafiqqin di jaman RasuluLlah. Apabila tentara muslimin memperoleh rampasan perang (Ghanimah) yang banyak, mereka ikut senang dan tak segan-segan untuk minta bagian. Tapi jika diajak untuk turut serta dalam berperang, mereka enggan dan mengemukakan berbagai alasan yang begini dan begitu. Berat hati mereka untuk meluangkan sedikit tenaga dan pikiran bagi kepentingan ummat. Sayyid Quthb dalam bukunya "Ma'alim fit Tariq" (Milestone) mengatakan bahwa cukuplah kita meneladani generasi pertama muslimin. Kualitas ibadah mereka tak lekang karena panas, tak lapuk karena hujan. Mereka ikhlas untuk mengikuti RasuluLlah ke beberapa medan perang dengan perlengkapan yang sangat minim, demi tegaknya kalimat "Tauhid". Mereka siap untuk maju ketengah-tengah musuh, walaupun jumlah musuh lebih besar. Dan apabila mereka dihadapkan pada suatu tantangan yang ringan maupun seberat apa pun, selalu menempatkan posisinya dalam barisan terdepan. Mereka siap menyediakan diri mereka untuk ditembus anak panah musuh, asalkan RasuluLlah tak tergores luka, dan dien ALlah dapat tegak di muka bumi. RasuluLlah dan para sahabat benar-benar mengabdikan diri mereka sepenuhnya kepada ALlah Rabbul Izzati dalam tiap masa dan ketika. Baik masa kesusahan dan kesedihan ataupun ketika berada dalam kejayaan dan kemenangan. Semoga ALlah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk meneladani Sang Uswatun-Hasanah dan para sahabatnya. Wassalamu'alaikum Abu Akhyar Rujukan: 1. Al Quran & Terjamahnya (Depag RI) 2. Quthb, S., "Ma'alim fit Tariq" keyword: tak berpendirian, ibadah musiman, telaah 22:11 ------------ tarbiyah@isnet.org