![]() |
MATERI TARBIYAH AS-SUNNAH (2) |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/30; Att: is-mod, is-lam Nomor: tarbiyah/05jul94/192 Bismillaahirrahmaanirrahiim > Assalamu alaikum WW Setelah definisi As-Sunnah dalam bagian I maka pada bagian ini ingin saya sampaikan beberapa pengertian tentang istilah-istilah hadist. 1. MARFU' Satu hadist yang diriwayatkan dari Nabi saw. oleh seorang rawi kepada rawi lainnya sampai kepada ulama mudawwin seperti Bukhari, Muslim , Ahmad, Abu Daud dan lainnya dinamakan HADIST MARFU', yakni hadist yang riwayatnya diangkat sampai kepada Nabi saw. Kalau ada perkataan Ahli Hadist bahwa hadist itu dirafa'kan oleh sahabat Nabi, seperti Ibnu Umar umpamanya, maka maksudnya bahwa Ibnu Umar katakan Hadist itu dari Nabi saw. bukan dari fatwanya sendiri. 2. MAUSHUL Hadist yang sanadnya sampai kepada Nabi saw. dengan tidak putus dinamakan Maushul atau Mut-tashilus-sanad, yakni yang sanadnya tidak putus. Apabila ulama berkata sebagai contoh bahwa Tirmidzi washalkan hadist itu, artinya Tirmidzi bawakan hadist tsb. dengan sanad yang tidak putus. 3. MAUQUF Fatwa sahabat atau anggapan sahabat sendiri yang diriwayatkan kepada kita dinamakan Mauquf ya'ni terhenti sampai sahabat, tidak sampai kepada Nabi saw. Haidstnya dinamakan Hadist Mauquf. Misalnya suatu hadist diwaqafkan oleh Tirmidzi berarti bahwa Tirmidzi menunjukkan bahwa hadist tersebut sanadnya hanya sampai pada sahabat. 4. MURSAL Apabila seorang tabi'i yang tentunya tidak bertemu Nabi saw. mengatakan telah bersabda Nabi saw........ maka yang ia riwayatkan itu Hadist Mursal, yakni yang dilangsungkan kepada Nabi saw. dengan tidak pakai perantara sahabat. 5. MUDALLAS Jika seorang berkata bahwa Hadist ini dari si-A atau si-A ber- kata: si-B ucapkan......tidak pakai "kepada saya", maka perkataan-per- kataan itu tidak menunjukkan dengan tegas bahwa si-A atau si-B telah menyampaikan secara langsung kepadanya, karena bisa jadi dengan perantaraan seorang yang tidak terkenal. Hadist dengan riwayat yang tidak tegas dinamakan MUDALLAS. 6. MAQ-THU' Hadist yang sanadnya hanya sampai kepada seorang Thabi'i atau sebawahnya dinamakan Maqthu'. 7. MUNQATHI' dan MUDLAL Jika dalam satu sanad gugur seorang rawi (lain dari sahabat) atau gugur dua orang rawi yang tidak berdekatan maka disebut Munqathi', dan jika yang gugur itu dua rawi yang berdekatan (tidak berselang) disebut Mudlal. 8. MUDL-THARIB Jika hadist diriwayatkan oleh seorang rawi dengan satu rangkaian dan bunyi yang hampir sama tetapi ma'na yang berbeda disebut Mudl-tharib (bergoncang karena tidak tetap) sehingga membingungkan yang mana yang bisa dipakai. 9. MA'LUL, MU'ALLAL, MU'TAL Yakni hadist-hadist yang ada cacadnya yang hanya bisa diketahui oleh ahli Hadist yang mahir. 10. MU'ALLAQ Hadist yang diriwayatkan dengan tidak memakai sanad. Mu'allaq ini terkadang tidak disebutkan sanadnya karena ingin singkat (padahal sanadnya ada), tetapi terkadang memang diriwayatkan begitu saja. 11. MAUDLU' DAN MATRUK Hadist yang disanadnya ada seorang PENDUSTA, dinamakan HADIST MAUDLU', PALSU ATAU LANCUNG; atau yang dibuat oleh orang-orang lalu mereka katakan sebagai sabda Nabi. Hadist yang disanadnya ada seorang TERTUDUH SEBAGAI PENDUSTA dinamakan HADIST MATRUK, yang ditinggalkan, yang tidak diambil, yang dibuang. 12. SYAHID DAN MUTABI' Jika suatu Hadist diriwayatkan dari Nabi saw., misalnya dari jalan Ibnu Abbas, kemudian ada hadist lain yang sama ma'nanya dari Nabi saw. dari jalan sahabat yang lain maka disebut Syahid (penyaksi) dan lainnya Mutabi'yakni yang mengikuti atau mengiringi. 13. MA'RUF DAN MUNKAR Jika didalam satu urusan ada dua hadist yang lemah sanadnya yang satu lebih lemah dari yang pertama maka yang pertama disebut MA'RUF dan yang lebih lemah disebut MUNKAR. Juga disebut Munkar bilamana diantara sanadnya ada seorang yang terkenal banyak salahnya. 14. MUTAWATIR Hadist yang diriwayatkan oleh banyak sanad dan banyak jalan. MASYHUR : hADIST yang diriwayatkan oleh minimal 3 sanad. 'AZIZ : hadist yang diriwayatkan oleh 2 orang sanad. GHARIB : hadist yang diriwiyatkan oleh 1 orang sanad. Juga secara umum hadist Masyhur, 'Aziz dan Gharib disebut juga Hadist Ahad. 15. HADIST QUDSI Hadist yang didalamnya Nabi saw. mengatakan bahwa Allah berfirman ........ Kedudukan hadist sama dengan istilah-istilah diatas. 16. DLA'IF Hadist dla'if, ialah perkataan yang dikatakan dari Rasulullooh saw. tetapi tidak memenuhi syarat-syarat SHAHIH DAN HASAN. dENGAN KATA LAIN tidak dapat dipakai sebagai DALIL karena tidak bisa dipercaya bahwa perkataan tsb, disabdakan oleh Nabi saw.. seperti MAUDLU, MUNKAR. 17. SHAHIH DAN HASAN Rawi-rawinya harus bersifat: - tidak terkenal sebagai pendusta - tidak dituduh sebagai pendusta - tidak banyak salahnya - tidak kurang telitinya - tidak fasiq - tidak ragu-ragu - tidak ahli bid'ah - tidak kurang kuat hafalannya - tidak sering menyalahi rawi-rawi yang kuat - tidak tidak terkenal (Rawi yang terkenal ialah seorang yang dikenal oleh DUA orang ahli Hadist di zamannya). Kemudian ditambah dengan syarat-syarat: - urutan rawi-rawinya jelas. - rawi-rawi itu semuanya sudah baligh dan beragama Islam. - Hendaklah hadist yang memenuhi persyaratan-persyaratan diatas tidak berlawanan dengan hadist shahih lainnya yang lebih kuat dari padanya, terutama tidak bertentangan dengan AYAT QUR'AN. Bilamana semuanya terpenuhi disebut Hadist Sahih. Kalau per- syaratannya kurang sedikit tetapi tidak fatal disebut HASAN. DIKUTIP DARI BULUGHUL MARAM. 1993. Insya Allah bermanfaat bagi kita bersama. Amin ya Rabbal Aalamin. Billahi taufiq wal hidayah WW. chalid talib > > <><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> > <><> GANTI SUBJECT MAIL INI KALAU MAU MEREPLY <><><> > <><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> > _________________________________ > ymuru@cc.titech.ac.jp > ------------ tarbiyah@isnet.org