MATERI TARBIYAH
MUSLIM SEBAGAI INDIVIDU BAGIAN II



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/42; Att: is-mod, is-lam

Nomor: tarbiyah/24oct95/1046
Bismillaahirrahmaanirrahiim

                 -MUSLIM SEBAGAI INDIVIDU BAGIAN II-

assalaamu'alaikum wr.wb

ENAM: Harus mengimani dan meyakini bahwa manusia itu bisa dan boleh mencapai
kebaikan dan kejahatan melalui daya usaha, ikhtiar, dan kehendaknya. Namun
pada hakikatnya kita tdklah dapat mencapai kebaikan kecuali dg taufik dan
pertolongan Allah. Demikian pula kita tdk akan terjerumus kedalam kejahatan
kecuali dg kehendak Allah. Semuanya ini dalam lingkaran izin dan kehendak
Allah. Dalam masalah ini Allah berfirman:
"dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepa-
da jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah
orang yg mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yg mengoto-
rinya."
(Asy Syams: 7-10)

dan firman Allah lagi:
"Tiap2 diri bertanggung jawab atas apa yg telah diperbuatnya"
(Al Muddatstsir: 38)2

TUJUH: Harus mengimani dan meyakini bahwa pensyariatan undang2 adalah hak
mutlak
bagi Allah. Syariat dan undang2 Allah ini tdk boleh dilewati & dilanggar.
Satu2nya yg harus dilakukan Muslim adalah melakukan ijtihad utk mengeluarkan
hukum2 dari nas2 syariat Allah dalam lingkungan yg dibenarkan oleh syariat
itu sendiri. Allah berfirman:
"Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada
Allah. (Yang mempunyai sifat2 demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya
lah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali."
(Asy Syuura:10)

DELAPAN: Harus mempelajari & berusaha utk mengetahui nama2 & sifat2 yg layak
bagi Allah. Abu Hurairah telah meriwayatkan hadits yg mana Rasulullah s.a.w.
telah bersabda:
"Allah mempunyai 99 nama. seratus kurang satu, tdk seorangpun yg menghapal-
nya kecuali ia akan masuk surga. Allah itu ganjil (yakni tidak genap) dan
Allah menyukai perkara yg ganjil (tidak genap)."
(Hadits diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

SEMBILAN: Harus berfikir ttg makhluk ciptaan ALlah dan bukan berfikir ttg zat
Allah. Ini kita lakukan karena tunduk dan patuh kepada perintah Rasululllah saw

sebagaimana tersebut dalam sabdanya:
" Berfikirlah ttg kejadian ciptaan Allah dan jangan kamu berfikir ttg zat
Allah karena kamu tdk dapat mentakdirkan (menentukan zat) Allah sebenarnya."
(Hadits diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam "Al-Hilyah" dan al-Asbihani dlm
"At-Targhib Wat-Tarhib" Al-Hafiz as-Sakhawi berkata: Semua sanad bagi hadits
ini da'if namun apabila dihimpunkan hadits ini menjadi "kuat." Walau bagai-
manapun makna hadits ini diriwayatkan oleh sebuah hadits Shahih Muslim (
lihat Al-Maqasid Al-Hasanah, Hadits no. 342)

SEPULUH: Mengenai sifat2 Allah, tlh banyak ayat2 Quran yg menunjukkan sifat2
Allah dan kesempurnaan sifat Uluhiyah-Nya. Diantara ayat2 yg menunjukkan
wujudnya Allah SWT itu ada ayat2 yg menunjukkan sifat Qidam (sedia) dan Baqa'
(kekal) bagi Allah. Adapula ayat2 yg menunjukkan bhw ALlah itu tdk sama dg
makhluk ciptaan-Nya, ayat2 yg menafikan wujudnya anak, bapak, sesuatu yg menye-
rupai dan bandingan bagi Allah. Adapula ayat yg menunjukan bhw Allah berdiri
sendiri tdk bergantung kepada makhluk-Nya, malah makhluk ciptaan-Nya itulah yg
berhajat kepada-Nya. Ada juga ayat2 yg menunjukkan kekuasaan Ilmu Allah yg
mencakup segala sesuatu, ayat2 yg menunjukkan iradah (kehendak) Allah yg me-
ngatasi segala iradah makhluk ciptaan-Nya dan ada ayat2 yg menunjukkan bhw
Allah bersifat hayat (hidup) yg kamil (sempurna). Masih banyak terdapat
ayat2 yg menunjukkan sifat2 dan kesempurnaan Allah yg tdk putus2 dan tdk di-
ketahui hakikatnya oleh akal manusia. Kita tdk membataskan pujian kita kepa-
da Allah sebagaimana Allah telah memuji diriNya.

SEBELAS: Mesti berkeyakinan bhw pendapat para salafus saleh lebih utama utk di-
ikuti supaya dapat menyelesaikan masalah2 yg berhungan dg ta'wil, pembekuan
nas dan menyerahkan perkara2 seperti ini kepada ilmu dan pengetahuan Allah.
Kita juga harus berkeyakinan bahwa penta'wilan yg dibuat oleh golongan khalaf
(yg datang kemudian) TIDAK BOLEH dijadikan sebab kepada perselisihan yg
berkepanjangan antara golongan khalaf dan lainnya baik di masa lampau maupun
saat ini.

DUA BELAS: Harus mengabdikan diri hanya kepada Allah semata, tdk menyekutukan
Allah dg sesuatu.
Pengabdian diri kepada Allah ini kita lakukan karena menyambut
seruan ALlah yg disampaikan melalui rasul yg menyeru masing2 supaya mengab-
dikan diri kepada Allah semata dan tdk tunduk kepada selain Allah. Allah
tlh berfirman:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya [827]. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
(QS 16:36)

TIGA BELAS: Kita hendaklah takut kepada Allah semata dan tdk takut kepada
selain dari Allah. Ketakutan kita kepada Allah seharusnya mendorong kita men-
jauhkan diri dari perkara2 yg dimurkai dan diharamkan Allah. Allah telah ber-
firman:
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak
nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
(QS 67:12)
Firman Allah lagi:
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut
kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-
orang yang mendapat kemenangan
(QS 24:52)

EMPAT BELAS: Kita harus senantiasa mengingat ALlah dan berdzikir menyebut
namaNya. Kita diam tak bertutur karena berfikir dan kita bertutur karena
berdzi-
kir. Berdzikir mengingat Allah adalah obat paling mujarab utk jiwa kita. Zikir
merupakan senjata ampuh dalam menghadapi serangan2 zaman, cobaan2 kehidupan dan
lika-likunya. Inilah yg diperlukan oleh manusia masa kini.
Allah telah berfirman:
(yaitu) orang-orang yg beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan me-
ngingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram (QS 13:28)
Firman Allah lagi:
Barangsiapa yg berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (AlQuran)
Kami adakan baginya syaithan (yg menyesatkan) maka syaithan itulah yang
menjadi teman yg selalu menyertainya (QS 43:36)

Dr. Brail tlh menerima hakikat ini, dimana beliau telah mengatakan: "Seorang
yg berpegang teguh dg agama tdk akan mengidap penyakit jiwa."
Caringi, seorang ahli jiwa juga pernah mengatakan: "Dokter2 ilmu jiwa menge-
tahui bhw iman yg kuat dan pegangan yg teguh kepada agama sdh cukup utk meng-
hilangkan perasaan keluh kesah, ketegangan saraf, dan menyembuhkan penyakit.

wassalaamu'alaikum wr.wb
akhukum fillah
---Dodi
(Insya Allah akan bersambung)

P.S. utk posting2 yg akan datang akan dibahas ttg Menjadi Muslim dari Segi
Ibadah, Menjadi Muslim dari Segi Akhlak, Menjadi Muslim dari Segi Hidup
Berumahtangga, dst...


------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.