MATERI TARBIYAH
TELAAH KITAB - PASANG SURUT GERAKAN ISLAM



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/112; Att: is-mod, is-lam

Nomor: tarbiyah/28jun94/112
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang

Assalamu'alaikum wa rahamtullah wa barakatuh

Sebagai upaya peningkatan tarbiyah Islamiyyah di antara kita, peranan buku-buku
Islam dan buku-buku harakah Islamiyyah amatlah perlu sekali bagi kita guna
menambah wawasan dan cakrawala pandang kita. Berikut ini adalah sebuah telaah
buku karangan Dr. Yusuf Qardawi, oleh seorang akhwat.

*****************************************************************************
       TELAAH KITAB
P A S A N G   S U R U T   G E R A K A N    I S L A M
                   (suatu study ke arah perbandingan)
*****************************************************************************

Umat Islam kembali terhenyak. Di Bosnia ratusan ribu orang dibunuh
dalam keadaan tanpa daya, jutaan dipaksa pergi mengungsi tak tentu arahnya.
Untuk kesekian kalinya umat Islam ditohok komitmen ukhuwwah Islamiyyahnya yang
selalu didengung-dengungkan sebagai ikatan yang paling kuat di muka bumi ini.
Ada apa dengan umat Islam?

Satu hal, kekuatan Islam selalu berbanding lurus dengan kesehatan
gerakan Islam. Dalam sejarah Islam, nyata terlihat peran dan fungsi gerakan
Islam sebagai pemandu umat menuju hidup Islami. Disamping itu, gerakan Islam
yang tumbuh di saat-saat umat menghadapi kondisi kritis, banyak berperan dalam
membendung arus perusakan Islam dan umatnya yang tak henti dilakukan oleh
musuh-mush Islam. Mereka laksana kesatuan prajurit yang bekerja di saat-saat
prajurit lain tertidur.

Buku ini mencoba untuk mencari tahu dan menggali apa yang menyebabkan
umat Islam pada umumnya dan pergerakan Islam khususnya mengalami kemunduran di
berbagai bidang. Diilhami oleh penulis-penulis sebelumnya (Dr. Nu'man dan Dr.
Muhsin), Dr. Yusuf Qardhawi membagi kajiannya dalam dua bahasan. Pertama, apa
yang menyebabkan kemunduran umat Islam, dan kedua, bagaimana langkah-langkah
perbaikan yang harus dilakukan.

Kemunduran Umat
---------------

Permasalahan yang dihadapi umat Islam kini bukan hanya sekedar masalah
kelemahan yang muncul diberbagai bidang, tapi lebih merupakan lenyapnya
kesadaran, hilangnya cita-cita serta semangat yang menjadi ruh umat sebelumnya.
Ringkasnya umat Islam telah melupakan Allah, sehingga Allah melupakan mereka
(lihat QS. 59:19).

Disamping adanya rintangan dari luar (seperti Yahudi dan Nashoro)
penulis juga menganalisa tubuh gerakan Islam itu sendiri. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh para pendukung gerakan Islam dalam memaksimalkan
potensi dan peluang yang ada, di antaranya: lemahnya kritik ke dalam. Gerakan
Islam bukan milik perorangan, tapi milik umat Islam secara keseluruhan dan juga
milik generasi Islam selanjutnya. Mereka berhak mengetahui seluk-beluk kekuatan
gerakan Islam dan titik kelemahannya sebagai suatu pelajaran berharga.

Penulis mendeteksi ada sebagian pengikut gerakan Islam yang takut
membuka kritik ke dalam. Mereka beranggapan kritik merupakan tindakan pengacau.
Mereka juga takut untuk mengkritik pendapat para pemimpin gerakan Islam,
khawatir dianggap suka menuduh/berdiri di pihak musuh untuk melawan mereka.
Semestinya tidak demikian. Abul A'la Al Maududi misalnya, sebagian tulisannya
menerima kritikan dari Abu Hasan An Nadwi. Tapi hal itu tidak membuat Maududi
merasa sesak. Ada pula sebagian lain yang takut kalau lawannya mempergunakan
kritik ke dalam ini untuk mengacau gerakan Islam dan tokoh-tokohnya, lalu lawan
itu mengumpulkan titik-titik kelemahannya, kemudian ditampilkan menurut
konsepsi lawan denga dibesar-besarkan tanpa menyebut sumber aslinya. Alasan ini
menurut penulis tidak dapat dijadikan "hujjah" untuk menghilangkan kepentingan
kritik dan saran. Adanya kritik lisan malah menjaga gerakan Islam tetap berada
di rel yang tepat.

Ada sebagian anggota gerakan yang sering berpaling dari pemikiran yang
tegas berlaku. Dia merasa sempit karena adanya golongan yang berfikir bebas
dengan tendensi pembaharuan mereka. Tidak heran jika seorang da'i yang cukup
alim seperti Dr. Mustafa As Siba'i mendapat perlakuan di atas, hanya disebabkan
beliau menamakan keadilan UU Islam dengan Sosialisme Islam. Padahal ini adalah
ijtihad beliau.

Langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan
----------------------------------------------

Dalam bagian lain penulis menyodorkan beberapa langkah yang dipandang
cukup layak untuk menjadi obat bagi lesu dan melemahnya gerakan Islam
menghadapi tantangan dan ancaman masa kini:

==> Pertama, memberikan kesadaran bahwa mereka adalah tumpuan harapan masa
depan. Karena itu mereka harus mempunyai catatan kegiatan yang telah dilakukan
baik mengenai keberhasilan ataupun kegagalan yang dialami. Karena kegagalan
gerakan Islam, bukan berarti habis peranannya. Sebagaimana dikatakan Har Gibb,
seorang orientalis,

"Gerakan Islam biasanya bergerak cepat dan mencengangkan. Ia muncul dengan
tiba-tiba, sebelum pengamat mengetahui gejala-gejalanya. Hal ini menjadikan
pengamat maju mundur (ragu-ragu). Gerakan Islam tidak pernah berkurang kecuali
krisis kepemimpinan. Yang diperlukan adalah tampilnya Salahuddin yang baru."

==>Kedua, berusaha mendekatkan kelompok-kelompok Islam yang bekerja untuk
kejayaan Islam. Tujuan utamanya adalah  menampakkan titik-titk kesepakatan yang
harus dilakukan bersama dan menutup jalur perpecahan yang memungkinkan
timbulnya perselisihan. Anjuran untuk bekerja secara kolektif, teratur dan
terencana tidak berarti menyia-nyiakan usaha di luar kerja kolektif. Karena
mungkin mereka bisa memberikan suatu pengabdian untuk Islam melalui lembaga
atau institusi masing-masing.

Disamping itu, Dr. Yusuf Qardhawi juga menyajikan 20 prinsip usaha
pengarahan untuk gerakan Islam, di antaranya:
- merubah sikap suka berdebat menjadi suka bekerja,
- merubah sikap suka provokasi (suka bicara berkobar-kobar) menjadi sikap
  penyajian ilmiah (sistem pengkajian),
- merubah sikap bangga diri menjadi sikap introspeksi,
- dan lain-lain.
Dan jangan lupa, gerakan Islam akan berhasil bila didukung oleh seluruh massa
Islam, dengan Islam dan untuk Islam.

Secara singkat, kelemahan gerkan Islam terdapat pada semua segi dan
sangat menyeluruh, tidak hanya pada gerakan Islam, tapi melanda seluruh umat
Islam. Karena itu penulis menegaskan bahwa perbaikan itu harus dimulai dari
diri sendiri (individu), baru kemudian mengajak orang lain. Walaupun begitu,
tanda-tanda kemenangan akan lebih besar bila kita tidak berputus asa dari
rahmat Allah. Wallahu a'lam bish shawwab.

Itut Seventina Agustin, Jakarta.
******************************************************************************

Semoga ada manfaatnya. Wa billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Akhukum fid-dienillah
Agus Widodo
arw2706@zeus.tamu.edu



------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.