![]() |
MATERI TARBIYAH AKHLAQ HUBUNGAN DENGAN NON MUSLIM Bag. II |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/2078; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/17nov95/1097 Bismillaahirrahmaanirrahiim AKHLAQ HUBUNGAN DENGAN NON MUSLIM Bag. II Assalaamu'alaikum wr.wb Satu pertanyaan yang mengganggu sejumlah orang dan kadangkala didiskusikan secara terbuka adalah "Bagaimana kita dapat menunjukkan keramahan, kasih sayang, dan perlakuan yang baik kepada non-Muslim karena Allah SWT sendiri melarang Muslim untuk mengambil orang-orang yang tak beriman sebagai teman, sekutu, dan pendukung seperti yang tercantum dalam QS 5:51-52(54-55)?" Jawaban untuk ini adalah bahwa ayat-ayat ini bukanlah tanpa syarat yang bisa diterapkan kepada setiap Yahudi, Kristiani, atau non-Muslim lain tanpa pandang bulu. Menerapkan ayat-ayat ini dengan tanpa syarat adalah kontradiktif dengan ajaran Quran untuk mengasihi dan berbuat ramah kepada orang-orang yang berperilaku baik dan cinta damai dari semua agama. Penerapan yang tanpa syarat juga bertentangan dengan ayat-ayat yang memperbolehkan seorang pria Muslim menikahi wanita dari golongan Ahli Kitab yang mana Allah berfirman mengenai pernikahan: ... dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.. (QS 30:21). Ayat-ayat dalam QS 5:51-52(54-55) diturunkan berkenaan dengan mereka yang memusuhi dan memerangi Muslim dan Islam. Muslim dilarang untuk membantu dan menjadi teman mereka.(QS 3:118-119). Oposisi mereka terhadap Allah bukan hanya dalam masalah keimanan saja, namun telah menjadi sikap permusuhan terhadap Islam dan kaum Muslimin (QS 60:1). Dengan orang-orang semacam ini, persahabatan dan persekutuan adalah dilarang. Meskipun demikian, Islam tidak menghilangkan harapan bahwa suatu hari akan terjadi rekonsiliasi. Islam menganjurkan Muslim untuk berharap akan adanya keadaan yang lebih baik dan peningkatan hubungan seperti yang Allah firmankan: Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 60:7) Di dalam hadits juga disebutkan bahwa kita seharusnya membenci musuh kita dengan tidak terlalu dalam, karena siapa tahu di masa depan mereka akan menjadi teman-teman baik kita. Pelarangan berteman dengan musuh-musuh Allah lebih utama lagi ketika mereka lebih kuat dari Muslim; mereka juga telah menghilangkan harapan serta menciptakan ketakutan di kalangan kaum Muslimin. Dalam situasi seperti ini, hanya kaum munafik lah yang berteman dan mendukung mereka. (QS 5:55, QS 4:138-139). Sampai di sini, mungkin di antara kita ada yang bertanya, bagaimana hukumnya seorang Muslim meminta bantuan dari non-Muslim dalam masalah2 yang tak berhu- bungan dengan masalah agama? Untuk masalah ini kita harus mengerti bahwa tak ada bahayanya bila Muslimin, pada tingkat pribadi maupun pemerintah, meminta pertolongan dari non-Muslim dalam hal-hal teknikal yang tak ada hubungannya dengan masalah agama---misalnya dalam masalah kedokteran, teknik, pertanian, dll. Pada saat yang sama, tentunya kaum Muslimin sangat diharapkan utk mandiri dalam lapangan-lapangan tsb. Kita melihat bahwa Rasulullah SAW sendiri pernah mempekerjakan Abdullah bin Uraiqit, seorang polytheist, untuk menjadi penunjuk jalan sewaktu berhijrah dari Makkah ke Madinah. Jadi, kita boleh meminta tolong kepada non-Muslim dengan syarat bahwa mereka dapat dipercaya. Selain itu, Muslim diperkenankan untuk memberikan hadiah kepada non-Muslim dan menerima hadiah dari mereka. Rasulullah SAW pernah menerima hadiah-hadiah dari raja-raja non-Muslim; sementara Umm Salmah, istri Rasul pernah memberikan hadiah sutera kepada seorang Najashi. Sebagai penutup, Islam menghormati seseorang karena orang tersebut adalah manusia. Suatu ketika sebuah prosesi penguburan lewat di hadapan Rasulullah SAW dan beliau pun berdiri. Salah seorang sahabah berkata, "Ya Rasulullah SAW, Ini adalah penguburan seorang Yahudi". Rasulullah saw menjawab, "bukankah dia itu jiwa juga?". Di dalam Islam, setiap manusia memperoleh tempat dan kehormatan. Billahit Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saudaramu dalam Islam Sumber: Yusuf Al-Qaradawi. "The Lawful And The Prohibited In Islam". American Trust Publications. Indianapolis. ------------ tarbiyah@isnet.org