MATERI TARBIYAH
KARAKTERISTIK PEJUANG AQIDAH (9)



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/2252; Att: is-mod, is-lam, mus-lim



     *** Karakteristik Pejuang Aqidah (9) ***

*6. Al-Shabr dan Al-Tsabat*
Shabar adalah menahan diri atas sesuatu yang tidak di-
sukai. Ia merupakan kemerdekaan jiwa dari segala macam
pengaruh syahwat. Dengan keshabaran orang mampu menga-
tasi segala siksaan dan penderitaan. Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, bershabarlah  kamu  dan
 kuatkanlah keshabaranmu dan tetaplah bersiap siaga."
 (QS. Ali Imran: 200)

Keshabaran merupakan warisan kepemimpinan manusia. Fir
man Allah:

"Dan Kami jadikan diantara mereka pemimpin-pemimpin ya
 ng memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mere-
 ka shabar." (QS. Sajadah: 24)

Seorang pejuang Aqidah harus memiliki  keshabaran  dan
ketetapan. Kesejatian seorang Mujahid terlihat pada sa
at terjadinya krisis dan kegoncangan. Ia tidak  merasa
lemah dan sedih. Jiwanya selalu tegar dan tidak  kenal
menyerah. Seorang Mu'min hakiki akan selalu tersenyum,
baik pada senang, susah, menang ataupun pada saat ter-
jadi goncangan. Imam Hasan al-Banna berkata,  " Antara
kemenangan dan kekalahan ada shabar sesaat."

Keshabaran dan nafas panjang dua hal yang harus dimili
ki para da'i. Rasulullah SAW selama 13 tahun di Makkah
menyeru manusia supaya memeluk Dien Allah. Beliau diba
las dengan keingkaran dan tantangan yang mengakibatkan
ia menerima berbagai siksaan dan penindasan.

Shabar itu ada dua macam:shabar kecil,yaitu shabar ter
hadap sesuatu yang tidak disukai dan shabar besar, yai
tu shabar terhadap sesuatu yang dicintai.

Tetapi keshabarn ini tidak boleh disalah-artikan.Dalam
masa kegelapan dan kelemahan ini orang sering mengarti
kan shabar sebagai menyerah terhadap  kezhaliman  yang
menimpanya, tidak mau melakukan tindakan pembelaan,mes
ki hak-haknya dirampas dan harga dirinya diperkosa. I-
ni jelas bukan keshabaran yang dimaksud.Malah sikap se
perti ini dicap oleh Allah sebagai zhalim linafsih (me
nganiaya diri) dan akan ditimpa kehinaan dan siksaan.
Firman Allah:

"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan Malaikat  da
 lam keadaan menganiaya diri sendiri ( kepada mereka )
 Malaikat bertanya, "Dalam keadaan bagaimana kami ini?
 Mereka menjawab, "Adalah kami orang-orang yang tertin
 das di bumi." Para Malaikat berkata, " Bukankah  bumi
 Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi
 itu?" Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam,  dan
 Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS> an -
 Nisa': 97)

Allah, dalam al-Qur'an, memuji sekelompok manusia yang
membela diri dari kezhaliman.Bahkan disebutnya sebagai
ciri Mu'min. Firman Allah:

"Dan orang-orang yang jika mereka ditimpa kezhaliman ,
 mereka membela diri." (QS. al-Syura: 39)

Keshabaran hakiki ialah yang tumbuh dari kemampuan dan
kerelaan, bukan dari kelemahan dan keterpaksaan.

-- Insya Alloh, bersambung --
        Karakteristik Pejuang Aqidah: Daar al-Da'wah
------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.