MATERI TARBIYAH
Rasuulu Qudwatunaa => Rasulullah SAW Teladan Kami (6)



Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/2482; Att: is-mod, is-lam, mus-lim

Nomor: tarbiyah/20oct94/553
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Saudara/ri yang dikasihi dan dimuliakan,
Alhamdulillah, Allah 'Azza wa Jalla masih memberikan nikmat dan hidayah-Nya
berupa iman dan Islam yang sangat kita cintai ini. Alhamdulillah, betapa
dengan iman ini, alam sekitar kita menjadi teman kita dalam bertasbih,
memuji-muji kebesaran Allah Ta'ala pada pagi dan petang. Matahari, bulan,
bintang, dan seluruh alam semesta begitu tunduk dan patuh dalam mematuhi
perintah dan aturan ALlah Ta'ala. Sungguh angkuhlah manusia yang nggak mau
sujud kepada Tuhan-Nya!!

Alhamdulillah, pagi ini setelah absen beberapa hari, insya Allah, saya akan
mencoba meneruskan kajian tentang makna ikrar kita:

-----------------------------------------------------
Rasuulu Qudwatunaa => Rasulullah s.a.w. Teladan Kita >
-----------------------------------------------------

Kali ini saya akan menayangkan salah satu aspek dari kehidupan Rasulullah
s.a.w. yang penting untuk kita teladani, yakni "Kezuhudan Rasulullah".
Aspek ini saya anggap penting sekali mengingat status kita di dunia ini yang
sering melupakan kita. Yakni sering dunia ini melupakan kita akan misi kita
yang sebenarnya. Nah, dengan tayangan ini mudah-mudahan kita bisa belajar
bagaimana Rasulullah s.a.w. bersikap terhadap dunia ini.

2. Kezuhudan Rasulullah
-----------------------

Mari kita petik riwayat Abdullah bin Mas'ud.

"Suatu ketika aku datang mengunjungi Rasulullah, ketika itu beliau baru saja
bangun dari tidurnya, maka aku berkata kepadanya: 'Ya Rasulullah! bagaimana
kalau aku ingin memberi tuan kasur untuk terhindar dari himpitan yang tak sedap
dipandang itu?' Rasulullah menjawab: 'Apa artinya aku dan dunia ini, aku dan
dunia bagaikan seorang musafir yang berteduh di bawah pohon melepaskan lelah
kemudian pergi meninggalkannya untuk selamanya.' Beliau sering berdo'a:
'Ya Allah, jadikanlah rizqi keluarga Muhammad sekedar memenuhi kebutuhannya.' "

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisya r.a. dia berkata:

"Rasulullah tidak makan roti gandum selama tiga hari berturut-turut sejak
beliau datang dari Madinah sampai beliau kembali."

Ahmad meriwayatkan dari Anas r.a. dia berkata:

"Fathimah r.a. memberikan kepada Nabi s.a.w. sekerat roti gandum, kemudian
beliau berkata kepada putrinya itu: 'Ini adalah makanan pertama yang ayah makan
sejak tiga hari ini."

Subhanallah!!

Sifat zuhud inilah yang mendorong Rasulullah s.a.w. untuk melaksanakan
segala perintah-Nya, karena janji Allah yang beliau yakini, seperti dalam
firman-Nya:

"Dan akhirat adalah lebih baik bagimu dari pada dunia."
(QS. Ad-Dhuha : 4)

"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami
berikan kepada golongan-golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan
dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan adalah lebih
baik dan lebih kekal."
(QS. Thoha : 131)


Ini bukan berarti bahwa Rasulullah s.a.w. dengan sifat zuhud dan
kesederhanaannya itu hendak melepaskan diri dari keluarga dan kesenangan hidup
dunia yang Allah sediakan buat hamba-hamba-Nya, karena beliau juga melarang
sahabatnya yang ingin hidup membujang dan yang anti kemewahan hidup.

Apa hikmah yang perlu kita ambil dari sifat ini?

------------------------------
insya Allah bersambung ke tayangan berikutnya...

Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Saudaramu dalam Islam,
Abu Abdullah


------------
tarbiyah@isnet.org



Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.