![]() |
MATERI TARBIYAH SHIFAT SHOLAT RASULULLOOH MUHAMMAD S.A.W. (19) |
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah Number: isnet/2045; Att: is-mod, is-lam, mus-lim Nomor: tarbiyah/04aug95/918 Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu 'alaikum wr.wb. Shifat sholat 19 (Lafal arabic ditulis berdasarkan CARA MEMBACA/BUNYI BACAAN mengikuti aturan /Tajwid dalam METODA IQRO-Indonesia: MOHON DIKOREKSI KESALAHAN-KESALAHANNYA) ....[.....]....--> keterangan dalam [..] menunjukkan dalam riwayat/hadiest lain. TASYAHHUD PERTAMA Setelah selesai dari raka'at kedua, lalu beliau duduk untuk tasyahhud. Kepada orang yang sholatnya belum betul, beliau s.a.w. bersabda: Apabila kamu duduk di TENGAH-TENGAH sholat (tasyahhud awal), maka ber-thuma'ninah-lah dan bentangkan paha kirimu, lalu bertasyahhud-lah. (Abu Dawud dan Baihaqi). Dari Abi Humaid Assa'idi. Ia berkata : Saya lihat Rosulullooh s.a.w. apabila bertakbir,...............,dan apabila duduk di akhir raka'at yang kedua, ia duduk atas kakinya yang kiri dan ia dirikan yang kanan; dan apabila duduk di raka'at yang akhir, ia kedepankan kaki kirinya dan dirikan yang lain, dan ia duduk atas pinggulnya. (Bukhori). Abu Huroiroh ra. berkata: Kekasihku, Rosulullooh s.a.w. telah melarangku untuk duduk seperti duduknya anjing. (Ath-Thoyalisi, Ahmad dan Ibnu Syaibah). Diriwayatkan bahwa : Apabila beliau s.a.w. duduk di dalam tasyahhud, maka beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas pahanya [dalam riwayat lain: lututnya] yang sebelah kanan dan meletakkan telapak tangan kirinya di atas pahanya [dalam riwayat lain: lututnya] yang seb elah kiri. (Muslim dan Abu 'Uwanah). Rosulullooh s.a.w. meletakkan ujung sikunya yang sebelah kanan di atas pahanya yang sebelah kanan. (Abu Dawud dan Nasa'i --->sahih). Beliau s.a.w. melarang seorang laki-laki yang duduk bersandar kepada tangannya yang sebelah kiri di dalam sholat. Beliau s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya sholatnya itu adalah sholat orang yahudi. (Baihaqi dan Hakim --->sahih). Dalam lafzh lain beliau s.a.w. bersabda : Janganlah engkau duduk seperti ini. Sesungguhnya duduk yang seperti itu adalah duduknya orang-orang yang disiksa. (Ahamd dan Abu Dawud). Dalam riwayat lain beliau s.a.w. bersabda : Duduk seperti itu adalah duduknya orang-orang yang dimurkai. (Abdurrazaq disahihkan oleh Abdul-Haq). Dari Ibnu Umar: bahwasanya Rosulullooh s.a.w. apabila duduk tasyahhud, ia letak tangannya yang kiri atas lututnya yang kiri dan yang kanan atas yang kanan, dan ia genggam lima puluh tiga (53)* dan ia isayarat dengan jari telunjuknya [dalam riwayat lain: dan ia genggam se mua jarinya dan ia isyarat dengan (jari) yang mengiringi ibu jari]. (Muslim). * genggam lima puluh tiga (53) itu satu cara menghitung di sisi orang arab dengan menggenggam jari yang hasilnya ialah tergenggam semua jari, kecuali telunjuk untuk isyarat. Isyarat telunjuk yang dimaksud menurut riwayat Wa'il bin Hujr bahwa Rosulullooh menggoyang-goyangka dia dan menurut riwayat Ibnu Zubair bahwa Rosulullooh s.a.w. isyarat (menunjukkan jari) tetapi tidak menggoyang-goyangnya. Jadi menurut penulis Bulughul M arom, Wa'il melihat sewaktu Rosulullooh s.a.w. menggoyang dan Zubair melihat waktu Rosulullooh s.aw. tidak menggoyangnya. Sehingga bilamana ada yang menggoyang dan ada yang tidak, biarkan saja. Kata Al-Albani, hadits yang menerangkan bahwa beliau s.a.w. tidak menggerak-gerakkan jarinya, isnadnya tidak tetap (Lih. dho'if Abi Dawud 175). Selanjutnya dikatakan bahwa jelaslah bahwa menggerak-gerakkan jari di dalam tasyahhud itu adalah sunnah yang t etap dari Rosulullooh s.a.w. Apabila beliau s.a.w. menunjuk dengan jarinya (telunjuknya), maka beliau meletakkan ibu jarinya di atas jari tengahnya. (Muslim dan Abu 'Uwanah). Kadangkala beliau s.a.w. membuat lingkaran dengan keduanya (ibu jari dan jari tengahnya). (Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah; Ibnu Hibban --->sahih). Beliau menggerak-gerakkan jarinya (telunjuknya) sambil berdo'a dengannya. (Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah; Ibnu Hibban --->sahih). Kata Imam Thohawi kata YAD'U BIHAA =BERDOA DENGANNYA menunjukkan bahwa hal itu dilakukan adalah di akhir sholat. Kata Al-Albani, bahwa di dalamya justru terdapat sebuah dalil yang menunjukkan bahwa adalah sunnah untuk meneruskan memberi isyarat dan mengge rak-gerakkan telunjuknya sampai salam. Ini adalah Imam Ahmad. Rosulullooh Muhammad s.a.w. melebarkan telapak tangannya yang sebelah kiri di atas lututnya yang sebelah kiri dan menggenggam jari jemari telapak tangannya yang sebelah kanan semuanya, lalu menunjuk kearah kiblat dengan jarinya yang berada setelah ibu jar i (telunjuk) sambil mengarahkan pandangannya kepadanya. (Muslim, Abu 'Uwanah dan Ibnu Khuzaimah). Sesungguhnya ia lebih keras bagi setan daripada besi, yakni telunjuk. (Ahmad, Al-Bazzar, Abu Ja'far Al-Bukhtari dan Abul Ghoni Al-Maqdisi --->hasan; Ar-Rubani dan Baihaqi). Para sahabat Nabi s.a.w., sebagian mereka mengambil atas sebagian yang lain, yakni isayarat dengan jari di dalam berdo'a. (Ibnu Abi Syaibah --->hasan). Rosulullooh s.a.w. melakukan hal itu di dalam dua tasyhhud semuanya. (Nasa'i dan Baihaqi --->sahih). Beliau s.a.w. melihat seorang laki-laki berdo'a dengan dua jarinya. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: Satu-satu, lalu ia menunjuk dengan telunjuknya. (Ibnu Abi Syaibah dan An-Nasa'i disahihkan Hakim dan disepakati Adz-Dzahabi). KEWAJIBAN TASYAHHUD PERTAMA DAN PENSYARI'ATAN BERDO'A DI DALAMNYA Rosulullooh s.a.w. membaca At-Tahiyyah didalam SETIAP DUA RAKA'AT. (Muslim dan Abu 'Uwanah). Rosulullooh s.a.w. bersabda: Apabila kamu duduk di dalam setiap dua raka'at, maka ucapkanlah attahhiyaatu...,dan hendaklah salah seorang di antara kamu memilih do'a yang paling dikaguminya. Kemudian, berdo'alah kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Agung dengan do'a-do'a itu. (Nasa'i, Ahmad dan Thobroni --->sahih). Ucapkanlah attahhiyaat di dalam setiap duduk. (Nasa'i --->sahih). Rosulullooh Muhammad s.a.w. mengajarkan at-tasyahhud kepada mereka (sahabat) sebagaimana beliau s.a.w. mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada mereka. (Bukhori dan Muslim). Apabila beliau s.a.w. lupa membacanya di dalam dua raka'at pertama, maka beliau melakukan sujud sahwi. (Bukhori dan Muslim). MACAM-MACAM BACAAN AT-TASYAHHUD Walloohu a'lamu bish-showaab. Insya Allah bersambung. Billaahi taufiq wal hidayah Wassalamu 'alaikum wr.wb.. chalid thalib ------------ tarbiyah@isnet.org