Australia-Indonesia Center menghadirkan salah satu skema hibah dalam program Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) yakni Young People and Development Rapid Research (YPD-RR) dengan tema “Human Capital Development in South Sulawesi”. Kegiatan sosialisasi berlangsung pukul 13.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (30/06).
Koordinator Riset PAIR Dr. Nana Saleh memberikan gambaran umum tentang AIC-PAIR kepada para peserta sebagai pengantar. Beliau mengatakan, program ini hadir untuk menjadi wadah kolaborasi antara para peneliti Indonesia dan Australia dari berbagai disiplin ilmu untuk menjawab berbagai persoalan pembangunan. Saat ini, fokus penelitian pada pembangunan jalur kereta api sepanjang 145 Km yang menghubungkan Makassar dan Parepare.
Terkait hibah YPD-RR, Dr. Nana mengatakan program dilakukan secara tertutup dan hanya melibatkan atau terbuka bagi para peneliti dari empat universitas yakni Universitas Melbourne, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Hasanuddin dan Universitas Indonesia.
Skema hibah YPD-RR adalah bagian dari inisiatif PAIR dengan berfokus pada tema kaum muda dan pembangunan Sulawesi Selatan yang merupakan kelompok demografis terbesar di Indonesia. Program ini hadir dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang mencakup enam bidang utama yakni kesehatan, transportasi, komoditas, logistik dan rantai pasok, ekonomi digital serta pariwisata.
“Hibah YPD-RR terbatas pada riset dengan fokus kajian di Sulawesi Selatan dan terbuka untuk peneliti dari semua disiplin ilmu yang berbasis di empat universitas. Setiap proposal projek yang diajukan akan berfokus pada analisis peluang pendidikan atau kesenjangan keterampilan, termasuk kebutuhan industri pada salah satu sektor yang dipilih,” jelas Dr. Nana
Pada kesempatan yang sama, Manajer Program PAIR Dr. Leonardo Pegoraro menyampaikan secara detail terkait YPD-RR. Dimana, skema ini memberikan proyek penelitian maksimal 30.000 dollar Australia per proyek dengan total dana tersedia 300.000 dollar Australia dengan durasi maksimal penelitian empat bulan.
Leonardo mengatakan skema YPD-RR berfokus pada agenda pengembangan SDM yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia dengan membantu identifikasi kesenjangan keterampilan dan kebutuhan pembangunan diberbagai sektor.
Berbagai riset ini bertujuan memberikan analisis tentang pekerjaan, peluang pendidikan dan kesenjangan keterampilan serta persyaratan yang akan membantu menentukan bagaimana angkatan kerja Sulsel dapat memenuhi kebutuhan industri.
Bagi para peneliti Unhas yang tertarik, dapat memilih salah satu dari enam bidang yang ditawarkan. Proposal penelitian paling lambat dikumpulkan pada Rabu (14/07) mendatang melalui email pair@australiaindonesiacenter.org. Untuk selanjutnya dilakukan proses evaluasi, pelaksanaan perjanjian proyek hingga mulainya kegiatan penelitian.
Kegiatan sosialisasi skema hibah YPD-RR yang diikuti oleh para peneliti Unhas dan tiga universitas Indonesia maupun Australia lainnya berlangsung lancar hingga pukul 15.00 Wita. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR