Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Webinar Diaspora Series 1: FIB Unhas Bahas Masyarakat Multikultural

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Penguatan Identitas Primordial: Tantangan Pada Masyarakat Multikultural”. Kegiatan ini merupakan Webinar Diaspora Series 1 sebagai bagian dari program World Class University Universitas Hasanuddin.

Kuliah umum ini terlaksana atas kerjasama antara FIB Unhas Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), dan Institut de Recherche sur l’Asie du Sud-Est Contemporaine Research Institute on Contemporary Southeast Asia (IRASEC).

Kegiatan berlangsung pada pukul 15.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (03/09).

Kuliah umum menghadirkan Andar Nabowo, DEA., Ph.D. Cand., dari Ecole Normale Superieure De Lyon, France sebagai pemateri yang membahas munculnya primordialisme dalam masyarakat multikultural Prancis dan Indonesia.

Mengawali kegiatan, Dekan FIB Unhas, Prof. Dr. Akin Duli, M.A. menyampaikan bahwa kuliah umum ini dalam rangka menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya kepada mahasiswa FIB Unhas sebagai bahan diskusi yang berkaitan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Diharapkan kuliah umum ini menjadi peluang dan ruang menimba ilmu pengetahuan dengan beragam kebudayaan. Sehingga, mahasiswa dapat meningkatkan keilmuan yang dimiliki khususnya terkait pembahasan dalam kuliah umum,” jelas Prof. Akin.

Kuliah umum secara resmi dibuka oleh, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Sp.MK, Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa Unhas sangat mendukung dan mengapresiasi seluruh kegiatan yang diselenggarakan walaupun masih terlaksama secara virtual.

Prof. Nasrum berharap, melalui kuliah umum ini kedepannya dapat menghasilkan karya inovasi yang dikembangkan dalam bentuk kolaborasi hasil riset. Dikhususkan pada kajian riset ilmu sosial yang saat ini masih terbilang rendah.

“Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan hasil riset tersebut. Sebagai kontribusi hasil kajian yang dapat memberi sumbangsih dalam kesejahteraan masyarakat,” kata Prof. Nasrum.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Andar Nabowo, DEA., Ph.D., Cand. dari Ecole Normale Superieure De Lyon, France. Dalam materinya, secara umum membahas kebudayaan Perancis dan Indonesia yang memandang sekularisme dan kebebasan berpendapat terhadap ikatan sosial berupa norma dan adat istiadat serta kepercayaan atau keyakinan seorang individu.

Kuliah umum FIB Unhas dipandu oleh Ilham Daeng Makkelo selaku moderator dan berlang lancar dengan diikuti oleh kurang lebih 450 peserta kuliah umum. (*/dhs).

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia English

Skip to content