Hari ini, Selasa (14/11), Unhas kembali menggelar prosesi pengukuhan guru besar di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, yaitu:
1. Prof. Dr. Faisal Abdullah , S.H., M.Si., DFM., sebagai guru besar di bidang Sistem Ketatanegaraan Indonesia Fakultas Hukum, dengan judul pidato pengukuhan: "Eksistensi Hak Angket dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia".
2. Prof. Dr. Ir. H. Syafruddin Syarif, M.T., sebagai guru besar bidang Sistem Operasi Komputer Fakultas Teknik, dengan judul pidato pengukuhan: "Peranan Sistem Operasi Mobile terhadap Efektifitas Komunikasi yang Dinamis".
Dengan pengukuhan kedua profesor ini, total jumlah penerima jabatan guru besar di Unhas sebanyak 372 orang.
Dalam pidatonya, Profesor Faisal Abdullah mengatakan bahwa penggunaan hak angket DPR merupakan bentuk mekanisme _checks and balances_ antara lembaga negara yang satu dengan yang lain. Namun penggunaan hak angket tersebut harus tetap mematuhi ketentuan peraturan undang-undang yang berlaku. “Hak angket DPR terhadap KPK tidak memiliki dasar hukum, yang berarti tidak diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga apabila terus dipaksakan maka penggunaan angket tersebut bukan hak konstitusi atau hak hukum, tetapi hak kekuasaan yang tentu bertentangan dengan hukum," kata Professor Faisal.
Sementara itu, Profesor Syafruddin Syarif mengatakan bahwa sistem operasi mobile merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pemanfaatan handphone atau smartphone bagi dunia pendidikan dan keluarga yang dapat bekerja secara multitasking dan dapat digunakan untuk berkomunikasi, mobile-learning, internet dan system pengendalian perangkat elektronik. Dalan pidatonya, Syafruddin merekomendasikan pemerintah agar dapat membuat coding sistem operasi mobile sendiri yang dihasilkan dari CoT JK Center Fakultas Teknik Unhas.
Acara penerimaan jabatan guru besar ini dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, para Dewan Profesor, Ketua dan Anggota Senat Akademik, Majelis Wali Amanat, para dekan dan ketua departemen di lingkungan Unhas, serta para tamu undangan eksternal.
Dalam sambutannya, Rektor Dwia menyambut bahagia dan berbangga dengan acara pengukuhan kedua guru besar ini. Prosesi ini semakin menegaskan bahwa Unhas pada tahun 2017 ini adalah perguruan tinggi di Indonesia yang paling banyak menghasilkan jabatan akademik profesor, yaitu sebanyak 20 guru besar. “Alhamdulillah, dengan sistem pengelolaan (administrasi akademik) yang terbaru, dalam tahun ini kita menghasilkan 20 guru besar yang tertinggi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia,” ucap rektor dalam sambutan singkatnya di sesi akhir acara penerimaan sekaligus pengukuhan guru besar tersebut.(*)
Laporan Hidayat Doe (Humas Unhas)