Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Red Campus Talk #155: Kenal Dekat Prodi Ilmu Sejarah, Prodi Sastra Daerah, dan Prodi Sastra Indonesia Unhas

Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Red Campus Talk. Kegiatan disiarkan langsung melalui akun instagram @hasanuddin_univ yang dimulai sejak pukul 16.00 Wita pada Selasa (8/3).

Pada edisi #155 kali ini, Red Campus Talk memillih tema “Lihatlah ke Belakang, Bahasa Mempersatukan Kita” untuk mengenal Prodi Ilmu Sejarah, Prodi Sastra Daerah, dan Prodi Sastra Indonesia.

Kegiatan menghadirkan narasumber, yakni Dr. Ilham, S.S., M.Hum. (Ketua Departemen Ilmu Sejarah), Prof. Dr. Gusnawaty, M.Hum., (Ketua Departemen Sastra Daerah), dan Dr. Munira Hasjim, S.S., M.Hum. (Ketua Departemen Sastra Indonesia).

Pada kesempatan awal, Dr. Ilham menjelaskan bahwa di prodi ilmu sejarah mahasiswa akan memiliki pengetahuan dan wawasan terhadap dunia sejarah di Indonesia, khususnya di kawasan Timur Indonesia. Kurikulum pembelajaran ditunjang dengan kualitas pendidikan prodi yang telah mendapatkan pengakuan akreditasi internasional oleh AUN-QA.

“Sebagai penunjang pembelajaran tersebut, Prodi Ilmu Sejarah dilengkapi dengan beberapa fasilitas, seperti laboratorium koleksi digital, ruang audio visual, jurnal ilmiah, dan ruang pamer untuk menampilkan benda-benda koleksi atau peninggalan yang dapat dimaanfaatkan oelh mahasiswa sebagai rujukan dalam rekonstruksi sejarah,” jelas Dr. Ilham.

Sedangkan Prodi Sastra Daerah dijelaskan oleh Prof. Dr. Gusnawaty, M.Hum., yang memaparkan tentang fokus kajian yang akan dipelajari oleh mahasiswa. Beliau menuturkan bahwa mahasiswa akan diajak untuk mampu mengkaji tentang bahasa lokal, yakni Bahasa Bugis dan Bahasa Makassar.

“Mahasiswa akan mengkaji kesusastraan, manuskrip lontara, kajian naskah, atau petuah-petuah Bugis jaman dulu, kearifan lokal, tafsir teks, dan tradisi masyarakat dari berbagai zaman. Lulusan diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi yang berkaitan dengan norma, kemudian dapat dikaji secara kearifan lokal dengan menggunakan pendekatan budaya,” jelas Prof. Gusnawaty.

Sementara, Dr. Munira Hasjim memperkenalkan Prodi Sastra Indonesia yang mengemban visi untuk menjadi pusat pengkajian bahasa dan budaya Indonesia yang unggul tahun 2023. Hal tersebut sebagai target untuk kembali membuktikan diri dalam mewujudkan pelaksanaan program pendidikan yang berkualitas dengan pencapaian akreditasi.

“Pencapaian tersebut diselaraskan dengan terjalinnya kerja sama yang dibangun oleh pihak prodi dan fakultas bersama pihak pemerintah maupun bersama Lembaga Bahasa dalam mengkaji setiap permasalahan Bahasa Indonesia, dengan menjunjung slogan oleh badan Bahasa untuk mengutamakan Bahasa Indonesia,” jelas Dr. Munira.

Edisi Red Campus Talk berlangsung secara interaktif oleh para narasumber dengan menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh penonton di kolom komentar, dipandu oleh Rifai (Student Volunteer Unhas) selaku host.

Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 17.00 Wita dan diikuti secara langsung oleh kurang lebih 100 followers instagram hasanuddin_univ. (*/dhs)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content