Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Gerakan Unhas Mengaji dan Shalat Berjamaah (GUMSB). Kegiatan berlangsung mulai pukul 16.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (4/4),
Pada pekan pertama puasa Ramadhan ini, Fakultas Peternakan Unhas bertindak selaku penyelenggara (host). GUMSB dipandu oleh Dr. Ir. Yusran, ST. M.Si., selaku moderator. Kegiatan diawali dengan pembacaan Al-Qur’an dan Sari Tilawah, Surat An Nahl (16) ayat 89- 93, oleh Ustadz Syahruddin Kasim, S.Si. M.Pd.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc., menyampaikan bahwa kehadiran GUMSB merupakan agenda positif pembelajaran akidah untuk pembentukan karakter sivitas akademika Unhas, dan secara khusus bagi jamaah GUMSB.
“Kegiatan kita hari Ini adalah sesuatu hal positif, apalagi dalam bulan suci Ramadhan. Merupakan salah satu perbuatan yang baik sebagai amalan kita dalam menunggu waktu berbuka puasa,” kata Prof. Lellah.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Ketua Dewan Profesor Unhas, Prof. Dr. Ir. Mursalim. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa umat muslim memiliki pedoman Al-Qur’an yang akan membawa hidup yang lebih terarah dan berada di jalan yang benar.
“Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan yang akan menjadi syafaat bagi pembacanya, sehingga melalui GUMSB Unhas ini menjadi tempat kita menambah ilmu untuk memperbaiki diri dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an,” kata Prof. Mursalim.
Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber Ustadz Zulfahmi Alwi, Ph.D., yang memberikan materi tentang “Relevansi Al-Qur’an terhadap Permasalahan Multidimensional Peradaban Manusia”. Beliau menuturkan bahwa topik tersebut seharusnya telah diketahui dan dipahami oleh setiap umat muslim.
“Karena ketika umat muslim tidak bisa memahami tema ini, dan menganggap bahwa Al-Qur’an tidak bisa menjadi solusi terhadap suatu permasalahan multidimensional yang dihadapi, maka kita sebagai umat muslim tidak memahami kesempurnaan dari ajaran Islam,” jelas Ustadz Zulfahmi.
Lebih lanjut, Ustadz Zulfahmi mengatakan bahwa tidak sedikit di antara umat muslim memiliki slogan-slogan Islami yang kuat, tetapi mereka belum tentu mampu untuk menjelaskan arti dan maknanya. Bahkan, ditakutkan tidak berbanding lurus dengan slogan yang diyakini.
“Untuk itu kita perlu menyamakan persepsi dengan prinsip dasar kita sebagai umat muslim, keyakinan kita bersama bahwa Al-Qur’an sebagai solusi terhadap permasalahan itu bisa kita jelaskan. Bukan hanya diungkapkan secara verbal dan disampaikan sesuai dengan keyakinan dimiliki, Untuk itu dibutuhkan sebuah penjelasan secara komprehensif,” tambah Ustadz Zulfahmi.
Setelah menyampaikan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. GUMSB diikuti secara interaktif oleh kurang lebih 500 peserta dan berlangsung lancar hingga pukul 18.00 Wita. (*/dhs).
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR