Universitas Hasanuddin melalui Subdirektorat Pembelajaran Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat (PBPM) melaksanakan Training of Trainer (ToT) bagi Calon Dosen Pendamping Kuliah Kerja Nyata (DPK-KKN) Gelombang 114. Kegiatan berlangsung di Aula Gedung Ipteks, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa (20/05).
Kepala Subdit PBPM, Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, ST., MT., IPU., CSRS., CRMP., menjelaskan bahwa KKN harus ditempatkan sebagai bagian dari strategi transformasi kampus yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi menghadirkan dampak.
“Pengabdian tidak dimulai saat mahasiswa tiba di desa, tetapi sejak kita menyiapkan mereka di kampus. KKN sebelum berdampak di lapangan, sejatinya sudah berdampak dalam cara berpikir dan bertindak,” jelas Dr. Syarifuddin.
Seluruh proses KKN dikelola melalui aplikasi SIM KKN, mulai dari penempatan, pemetaan kebutuhan, hingga pelaporan dan hilirisasi inovasi mahasiswa. Hilirisasi menjadi bagian penting dalam pelaksanaan, yakni proses menjadikan temuan lapangan sebagai produk nyata yang berdampak luas dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) Unhas, Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si., Ph.D., menekankan pentingnya perubahan paradigma pendidikan dari model konvensional menjadi transformatif.
Kampus harus menjadi pusat solusi. Dalam ekosistem pendidikan baru, dosen dan mahasiswa bukan hanya pelaku akademik, tetapi juga duta inovasi sosial. Melalui KKN, kampus belajar untuk beradaptasi, berjejaring, dan berdampak di tengah masyarakat.
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K). Dalam sambutannya menegaskan, arah transformasi pendidikan tinggi saat ini tidak hanya semata akademik, melainkan harus menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Transformasi pendidikan tinggi yang berdampak adalah ketika kampus hadir bukan hanya untuk mengajar, tetapi menjawab kebutuhan riil masyarakat. KKN harus berbasis pada realitas lokal yang menuntut solusi, bukan sekadar kegiatan rutinitas,” jelas Prof Ruslin.
ToT ini bertujuan memberikan gambaran awal kepada para dosen mengenai berbagai model KKN transformatif yang relevan dengan paradigma pendidikan tinggi saat ini. Dengan demikian, para pendamping tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga mampu menempatkan KKN sebagai sarana strategis dalam membentuk mahasiswa yang adaptif, solutif, dan berdampak di masyarakat.
KKN Gelombang 114 dirancang berbasis kebutuhan nyata mitra. Lebih dari 696 desa/lurah telah mengajukan diri sebagai lokasi, dengan fokus tematik pada isu-isu strategis seperti Pemberdayaan Masyarakat, Literasi Perpusnas, Teknologi Tepat Guna, Kesehatan, dan tema-tema lainnya.
Mitra strategis yang terlibat meliputi PT Vale Indonesia, PT Semen Tonasa, Kalla Group, Bank BCA, Perpusnas, PT Mars Symbioscience, dan berbagai instansi lainnya. Selain itu, program ini juga bersinergi dengan agenda nasional Kemendiktiristek melalui skema KKN Kebangsaan, yang menempatkan Unhas sebagai aktor penting dalam pembangunan berbasis pengabdian lintas wilayah.
Kegiatan ToT ditutup dengan foto bersama seluruh peserta dan pemateri, sebagai simbol kesiapan kolektif menyambut pelaksanaan KKN Gelombang 114 yang akan dimulai Juni 2025 mendatang.
Melalui kegiatan ini, Unhas kembali menegaskan bahwa pengabdian bukan hanya cita-cita akademik, tetapi arah strategis institusi. Kampus Berdampak adalah kampus yang menjawab, menyatu, dan mengakar di tengah masyarakat bahkan sebelum langkah pengabdian itu dimulai.(*/kkn/mir)
Editor : Ishaq Rahman