Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Tingkatkan Pemahaman Informasi, Unhas Kerja Sama Kompas Selenggarakan Seminar Literasi Digital

Universitas Hasanuddin kerja sama Kompas dan PT.Pertamina menyelenggarakan seminar literasi digital dengan tema “Labirin Informasi : Tersesat atau Melesat?”. Kegiatan yang bertujuan memberikan pemahaman dan kepedulian berkaitan dengan informasi digital tersebut berlangsung pukul 10.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Senin (19/12).

Hadir sebagai narasumber yakni Dian Hapsari Firasati (Manager CSR PT.Pertamina), Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes.m Ph.D., Sp.BM (K) (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Antonius Tomy Trinugroho (Wakil Redaktur Pelaksana Kompas) dan Yosep Wihelnus Nabu (Head of Product Development).

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes.m Ph.D., Sp.BM (K). Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ruslin menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan dan kolaborasi Kompas dan PT. Pertamina dalam memberikan informasi dan pemahaman berkaitan dengan perkembangan informasi digital yang saat ini banyak beredar dimasyarakat.

Dirinya mengharapkan, melalui seminar literasi digital tersebut akan berdampak positif terhadap upaya mencerdaskan bangsa melalui penyebaran informasi yang tepat dan akurat. Pada kesempatan tersebut, Prof. Ruslin yang juga sebagai salah satu narasumber memberikan pandangannya berkaitan dengan “Post Truth & Tantangan Menemukan Kebenaran Informasi”.

Prof. Ruslin mengatakan, ada beberapa tantangan menemukan informasi era digital saat ini seperti adanya banjir informasi yang sangat cepat, tidak mengetahui informasi yang benar dan salah, dari, informasi yang ditemukan kurang dipercaya, sulit menemukan yang dicari hingga penyebaran berita hoax. Menurutnya, ada beberapa langkah antisipasi yang bisa dilakukan salah satunya dengan meningkatkan literasi digital, keterlibatan aktif pemerintah, akademisi hingga media.

“Era post truth merupakan situasi di mana fakta yang objektif kalah berpengaruh dibanding emosi atau keyakinan seseorang. post truth di media sosial, fakta objektif kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik karena lebih kuat emosi dan keyakinan pribadi. Untuk itu, pentingnya literasi digital untuk menghindari penyebaran berita yang tidak benar,” jelas Prof. Ruslin.

Setelah membuka kegiatan dan menyampaikan materinya, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi para narasumber lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. (*/mir)

Editor : Supratman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content