Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FKM Unhas Gelar Konferensi Internasional Bahas Inovasi Global untuk Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat

Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “The 2nd International Conference on Safety and Public Health”. Kegiatan dengan tema “Global Research and Innovation For Safety and Public Health” tersebut berlangsung mulai pukul 08.30 Wita di Ballroom Unhas Hotel, Kampus Unhas Tamalanrea,Makassar, Rabu (15/10).

Hadir sebagai keynote speaker Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Dr. Benyamin P. Oktovianus, Sp.P, FISR) dan Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Muhammad Idham, M.KKK).

Adapun narasumber lainnya yakni Prof. Orawan Kaewbooncho (Mahidol University), Prof. Dino Pisaniello, Ph.D. (University of Adelaide), Dr. Ismaniza Ismail, Ph.D. (University Teknologi MARA), Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D (University of Hasanuddin).

Dekan FKM, Prof. Sukri Palluturi, SKM., M.Kes., MSc.PH, Ph.D., mengatakan bahwa tema tahun ini menyoroti pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks.

“Tema ini menyoroti tanggung jawab kita untuk merespons tantangan yang kompleks dan terus berkembang dalam kesehatan dan keselamatan masyarakat melalui kolaborasi, inovasi, kesetaraan, serta semangat perdamaian,” ungkap Prof. Sukri.

PAda era global yang semakin terhubung, kesehatan dan keselamatan komunitas tidak dapat dipisahkan dari komunitas lainnya. Tantangan seperti munculnya penyakit menular, keselamatan di tempat kerja, perubahan iklim, serta ketimpangan akses kesehatan menunjukkan, dunia perlu membangun solidaritas dan keadilan yang lebih kuat.

“Upaya kolaboratif lintas sektor dan lintas negara menjadi kunci dalam menciptakan sistem kesehatan masyarakat yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Prof. Sukri.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan bahwa secara berkelanjutan, Unhas terus memberikan dukungan dan kontribusi terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Unhas menegaskan komitmen tersebut melalui kelompok riset tematik yang fokus pada kebijakan kesehatan dan penelitian kesehatan masyarakat. Unhas terus menghasilkan rekomendasi berbasis riset yang dapat langsung diterapkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Agenda penting lain adalah pentingnya memperluas perhatian riset kesehatan pada sektor maritim yang menjadi ciri khas Indonesia sebagai negara kepulauan.

“Kita adalah negara maritim, tetapi hanya sedikit yang tahu menyelam. Kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai nelayan, sangat penting untuk diperhatikan. Saya berharap ada langkah nyata dan berkelanjutan dalam melindungi kesehatan para pekerja laut, karena mereka adalah garda terdepan dalam menjaga sumber daya maritim bangsa,” tambah Prof JJ.

Prof. JJ menambahkan bahwa pekerja di sektor maritim kerap menghadapi risiko kesehatan dan keselamatan yang tinggi. Oleh karena itu, ia mengajak para akademisi untuk mengembangkan riset global bagi masyarakat umum terkhusus pada kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir.

Gubernur Sulawesi Selatan (yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan, dr. Muhammad Ichsan Mustari) menyampaikan apresiasi atas kontribusi Unhas dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan penelitian.

“Kami berharap hasil konferensi ini dapat dihilirasi untuk menjawab persoalan di masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan keselamatan publik. Unhas sebagai perguruan tinggi unggulan Sulsel diharapkan terus menghadirkan riset yang nyata manfaatnya bagi masyarakat luas,” jelas Ichsan.

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Benyamin P. Oktovianus, Sp.P, FISR, yang bertindak sebagai Keynote Speaker, memaparkan kebijakan dan arah pembangunan kesehatan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah saat ini tengah menjalankan tiga agenda besar transformasi kesehatan, yaitu:

  1. Transformasi layanan primer – memperkuat layanan kesehatan di tingkat masyarakat dengan memperluas akses puskesmas dan pelayanan promotif-preventif.
  2. Transformasi layanan rujukan – membangun sistem layanan rumah sakit yang efisien dan berkeadilan di seluruh daerah.
  3. Transformasi sistem ketahanan kesehatan – meningkatkan kapasitas dalam menghadapi krisis kesehatan, termasuk pandemi dan bencana.

“Ke depan, sistem kesehatan Indonesia harus lebih adil, kuat, dan berkelanjutan. Peran bapak dan ibu sekalian, para akademisi dan peneliti, sangat berpengaruh dalam mendukung transformasi ini,” jelas Dr. Benyamin.

Ia juga mengungkapkan capaian pemerintah dalam program pemeriksaan kesehatan gratis yang telah menjangkau lebih dari 41 juta masyarakat, dengan dukungan lebih dari 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia.

“Harapan kami, kolaborasi riset seperti yang dilakukan Unhas hari ini dapat memperkuat sistem kesehatan nasional dan menjadi motor perubahan menuju Indonesia yang sehat dan sejahtera,” tutupnya.

Dijadwalkan setelah paparan materi dari para narasumber, kemudian dilanjutkan dengan presentasi paper dari para peserta. Kegiatan dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (16/10). (*/da/mir)

Editor : Ishaq Rahman

FKM Unhas Gelar Konferensi Internasional Bahas Inovasi Global untuk Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat
FKM Unhas Gelar Konferensi Internasional Bahas Inovasi Global untuk Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat
FKM Unhas Gelar Konferensi Internasional Bahas Inovasi Global untuk Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia