Universitas Hasanuddin menjalankan misi kemanusiaannya melalui pengiriman Tim Bantuan Medis ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh. Tim diberangkatkan pada Selasa (2/12) dan mendapat apresiasi langsung dari Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dalam rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dalam pertemuan koordinasi ini, Wakil Menteri Kesehatan, dr. Benjamin Paulus Octavianus, Sp.P(K), menyampaikan apresiasi kepada Tim Medis Universitas Hasanuddin atas dedikasi, profesionalisme, serta respon cepat dalam penanganan kesehatan pada bencana banjir dan longsor di Aceh.
“Kehadiran tim medis Unhas sangat membantu proses penyelamatan jiwa, layanan kesehatan darurat, hingga pemulihan masyarakat terdampak,” kata dr. Benjamin.
Dari wilayah terdampak, dr. Muhammad Phetrus Johan, M.Kes., Ph.D., Sp.OT, Subsp. Onk.Ort. (K), melaporkan setibanya di lokasi bencana, tim mendapati sebagian besar warga mengalami luka-luka ringan hingga sedang, gangguan saluran pernapasan, serta masalah pencernaan akibat minimnya air bersih.
“Pelayanan kesehatan tertentu yang membutuhkan alat khusus, seperti hemodialisa, juga mengalami hambatan karena banyak mesin rusak dan pasokan listrik belum stabil,” lapor dr. Muhammad Phetrus.
Kelompok rentan, anak-anak, lansia, dan ibu hamil mengalami stres serta trauma, sehingga membutuhkan layanan kesehatan dan pendampingan psikososial yang lebih intensif.
“Di lapangan, tim medis menghadapi sejumlah tantangan berat. Akses menuju beberapa titik masih terputus akibat jalan rusak dan jembatan yang putus, sementara logistik medis dan ketersediaan bahan bakar masih terbatas di tengah meningkatnya jumlah pasien setiap hari,” jelas dr. Muhammad Phetrus.
Kondisi komunikasi dan listrik yang belum sepenuhnya pulih semakin menyulitkan koordinasi di lapangan. Pada beberapa wilayah, ketersediaan air bersih pun masih belum memadai sehingga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.
Di tengah situasi darurat, tim medis tetap mengutamakan aspek keselamatan petugas.
“Kami menggunakan APD lengkap, bekerja secara shift, dan melakukan briefing keamanan secara berkala. Pergerakan tim dikoordinasikan bersama BPBD, TNI/Polri, pemerintah daerah, serta Pusat Operasi Darurat Kesehatan. Kami memastikan area kerja aman dari risiko banjir susulan dan longsor,” jelas dr. Phetrus.
Kontribusi Tim Medis Unhas di Aceh menjadi bagian penting dari upaya nasional dalam mempercepat penanganan kesehatan pascabencana, sekaligus mempertegas peran Universitas Hasanuddin dalam misi kemanusiaan di berbagai daerah. (/*dhs)
Editor : Ishaq Rahman






