Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pentingnya Integrasi Ruang Belajar – Ruang Kerja dalam Menjawab Tantangan Skill Gap

Prof. JJ: “Industri berubah cepat, dan perubahan ini adalah keniscayaan. Perguruan tinggi harus adaptif terhadap transformasi tersebut,”

Universitas Hasanuddin menegaskan komitmennya menghadirkan sumber daya manusia unggul dan kompetitif melalui ekosistem pendidikan yang terhubung dengan dunia kerja. Hal ini disampaikan Rektor Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., saat menjadi narasumber pada kegiatan Diseminasi Publik Paket Stimulus Ekonomi – Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian RI, di Hyatt Place Hotel Makassar, Jumat (05/12).

Dalam presentasinya mengenai “Model Belajar-Bekerja–Berkelanjutan untuk Mencetak Tenaga Kerja Kompetitif”, Prof. JJ menguraikan bagaimana transformasi besar dalam dunia kerja yang saat ini terjadi. Digitalisasi, otomasi, dan kecerdasan buatan mengubah kebutuhan tenaga kerja, serta menuntut perguruan tinggi untuk melakukan penyesuaian besar dalam kurikulum dan pola pembelajaran.

Data menunjukkan 33% pekerja mengalami mismatch vertikal, sementara 30% pengusaha mengaku kesulitan menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Tantangan ini harus dijawab dengan program konkret yang mampu menjembatani kebutuhan industri dan kompetensi lulusan

“Industri berubah cepat, dan perubahan ini adalah keniscayaan. Perguruan tinggi harus adaptif terhadap transformasi tersebut,” jelas Prof JJ.

Kondisi saat ini harus dikelola secara serius melalui penciptaan program yang mampu menghubungkan ruang belajar di kampus dan ruang kerja di industri. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi aktif antara pemerintah, pelaku industri, dan perguruan tinggi untuk membangun ekosistem yang lebih kuat dan adaptif.

Sebagai bentuk komitmen, Prof JJ menyebutkan, Unhas telah menyiapkan paket khusus penguatan kemampuan mahasiswa, salah satunya melalui implementasi Kurikulum K23. Kurikulum ini menyatukan ruang belajar dan ruang kerja secara terintegrasi agar mahasiswa tidak menunggu lulus untuk mengenal dunia profesional.

“Kurikulum K23 di Unhas hadir melalui Mata Kuliah Penguatan Kompetensi atau MKPK, yang berorientasi pada pengalaman nyata di lapangan. K23 Unhas menggabungkan manfaat pengetahuan teoritis dan kompetensi praktis,” tambah Prof JJ.

Penerapan Kurikulum K23 di Unhas diharapkan dapat menjadi model integratif yang efektif dalam memperkuat kompetensi lulusan secara berkelanjutan. Melalui kurikulum ini, proses belajar dirancang selaras dengan kebutuhan dunia kerja sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman nyata dan keterampilan relevan.

Diseminasi Publik Paket Stimulus Ekonomi – Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi bertujuan memperkuat implementasi program pemagangan sebagai bagian dari Paket Stimulus Ekonomi pemerintah. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya pemerataan kesempatan pemagangan di Indonesia Timur, mengingat Makassar memiliki potensi besar sekaligus tantangan terkait kesenjangan akses magang.

Dalam upaya untuk mendorong pemagangan yang berkualitas, melalui kebijakan paket stimulus ekonomi tahun 2025 (8+4+5 Program) Pemerintah telah menginisiasi program bantuan pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi. Program ini semula ditargetkan 20.000 orang peserta, kemudian berdasarkan arahan Presiden, program pemagangan menjadi program prioritas dan ditingkatkan targetnya untuk tahun 2025 menjadi 100.000 orang penerima.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, perbankan, hingga asosiasi industri, untuk memperkuat kolaborasi dan menciptakan sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem pemagangan yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain Rektor Unhas, hadir narasumber lainnya seperti Plt. Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas dan Pengembangan Ekosistem Ketenagakerjaan, Kemenko Perekonomian, hingga Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Ketenagakerjaan. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman

Pentingnya Integrasi Ruang Belajar - Ruang Kerja dalam Menjawab Tantangan Skill Gap
Pentingnya Integrasi Ruang Belajar - Ruang Kerja dalam Menjawab Tantangan Skill Gap

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia