Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Dihadapan 2.500 Mahasiswa Unhas, Menhan: Jangan Biarkan Potensi Ancaman Berkembang Tanpa Respon

Rektor Prof JJ: “Kehadiran Menteri Pertahanan Telah Lama Dinantikan Unhas,”

Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Syafrie Sjamsoeddin menegaskan masa depan ketahanan nasional bertumpu pada kualitas intelektual dan karakter generasi muda. Sebagai perguruan tinggi, Unhas bukan sekedar institusi pendidikan, melainkan simbol persatuan Indonesia Timur yang harus dijaga melalui komitmen, disiplin, dan integritas.

Hal ini disampaikan dalam kuliah umum yang berlangsung di Baruga A.P Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa (09/12).

Dihadapan 2.500 mahasiswa dan dosen, Syafrie Sjamsoeddin menyampaikan, Unhas merupakan kampus pejuang yang selama ini melahirkan para pemimpin berkapasitas tinggi. Karakter disiplin, ketegasan moral, serta sikap anti-anarkisme yang harus terus dijaga menjadi pondasi utama dalam membangun ketangguhan nasional.

Menhan Syafrie mendorong mahasiswa untuk mencari pengetahuan yang luas, menemukan terobosan baru, dan memanfaatkan seluruh fasilitas kampus yang lengkap sebagai laboratorium pembentukan kapasitas. Kampus sebagai pusat pengetahuan memiliki peran strategis dalam mendorong lahirnya terobosan yang dapat memperkuat pertahanan dan kesejahteraan bangsa.

“Kemampuan bertahan menjadi pengetahuan penting bagi seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa. Situasi global yang dinamis menuntut generasi muda untuk tidak membiarkan potensi ancaman berkembang tanpa respon. Semangat mahasiswa harus kokoh, Kita menghadapi musuh dalam selimut, sehingga kewaspadaan dan karakter menjadi benteng utama,” jelas Syafrie Sjamsoeddin

Dalam paparannya, Syafrie juga memberi apresiasi terhadap kontribusi sivitas akademika Unhas yang secara aktif terlibat dalam misi kemanusiaan di berbagai daerah bencana. Menurutnya, pengiriman tim relawan merupakan cerminan dan bukti bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pengabdian nyata.

Tidak lupa, dirinya juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk tidak menyimpang dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memastikan bahwa ilmu yang diperoleh di kampus dapat diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya berbicara tentang kontribusi pendidikan tinggi dalam ketahanan nasional, dirinya juga menguraikan landasan konseptual pertahanan negara sebagaimana diatur dalam Pasal 30 UUD 1945. Filosofi ini melahirkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), sebuah konsep yang menempatkan rakyat sebagai bagian integral dalam menjaga kedaulatan bangsa dan menghadapi berbagai ancaman.

Dirinya menyampaikan bahwa kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini berada dalam keadaan terjaga dan terkendali. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa stabilitas ini harus dirawat secara kolektif melalui partisipasi seluruh elemen bangsa, termasuk perguruan tinggi sebagai pusat pencetak pemimpin masa depan.

Sebagai penutup, Syafrie menyampaikan optimismenya terhadap masa depan Unhas sebagai pusat lahirnya pemimpin bangsa. Ia berharap nilai-nilai perjuangan, disiplin, dan semangat persatuan terus terjaga, sehingga Unhas dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu pondasi strategis persatuan dan ketahanan Indonesia dari wilayah timur.

Sebelumnya, dalam sambutannya Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. menyambut hangat kehadiran Menhan.

“Kehadiran Bapak Menteri telah lama kami nantikan. Kami berharap mahasiswa memperoleh inspirasi dan motivasi dari kuliah umum hari ini,” kata Prof. JJ.(*/mir)

Editor : Ishaq Rahman

Dihadapan 2.500 Mahasiswa Unhas, Menhan Jangan Biarkan Potensi Ancaman Berkembang Tanpa Respon
Dihadapan 2.500 Mahasiswa Unhas, Menhan Jangan Biarkan Potensi Ancaman Berkembang Tanpa Respon
Dihadapan 2.500 Mahasiswa Unhas, Menhan Jangan Biarkan Potensi Ancaman Berkembang Tanpa Respon

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia