Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan kegiatan benchmarking ke Universitas Diponegoro (Undip) guna memperdalam pemahaman dan implementasi UI GreenMetric World University Rankings.
Pertemuan benchmarking ini berlangsung pukul 10.00 WIB di Ruang Rapat Direktorat Keuangan, Akuntansi, dan Perpajakan, Gedung Widya Puraya Lantai Union, Universitas Diponegoro, pada Senin (15/12)
Kunjungan ini difokuskan pada penggalian praktik terbaik (best practices), strategi pengelolaan, manajemen dan representasi data, kebijakan keberlanjutan, serta implementasi program unggulan GreenMetric di lingkungan universitas.
Rombongan Unhas diterima oleh Direktur Reputasi, Kemitraan, dan Konektivitas Global Undip (Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU), didampingi Wakil Direktur, Dessy Ariyanti, ST., MT., PhD.
Dalam paparannya, Dessy Ariyanti, menjelaskan aspek-aspek yang penting dalam penilaian dan pencapaian peringkat GreenMetric. Reviewer akan menilai berdasarkan kondisi terintegrasi, bukan hanya indikator.
“GreenMetric bukan hanya soal mengerjakan indikator, tetapi bagaimana data tersebut merepresentasikan kondisi kampus yang sesungguhnya sehingga memberikan gambaran yang utuh dan lebih baik,” jelas Dessy.
Undip juga memaparkan sejumlah praktik unggulan, di antaranya penguatan representasi data infrastruktur hijau seperti vertical garden, integrasi mata kuliah berbasis Sustainable Development Goals (SDGs), serta konsistensi kebijakan internal yang mendukung agenda keberlanjutan.
Undip dinilai mampu menjadi rujukan, tidak hanya dari sisi inovasi, tetapi juga dari aspek tata kelola, pengamanan data, dan kesinambungan program.
Dalam kegiatan ini, Tim GreenMetric Unhas dihadiri oleh perwakilan dari beberapa divisi, yakni Divisi Energy and Climate Change, Divisi Water, Divisi Transportation, serta Divisi Education. Kehadiran lintas divisi ini dimaksudkan agar pembelajaran yang diperoleh dapat diterapkan secara terintegrasi di lingkungan Unhas.
Perwakilan Tim GreenMetric Unhas, Dr. Ir. H. Farouk Maricar, menyampaikan bahwa benchmarking ini memperkuat keyakinan bahwa Unhas telah memiliki banyak inovasi keberlanjutan, namun tetap perlu membuka ruang belajar dari berbagai perguruan tinggi.
“Undip memberikan banyak contoh konkret yang relevan untuk diadaptasi. Apa yang kami pelajari di sini tidak hanya dapat diterapkan di tingkat kampus, tetapi juga berpotensi dikembangkan dalam konteks kawasan dan kota berkelanjutan,” kata Farouk.
Melalui kegiatan ini, Unhas berharap dapat memperkaya strategi implementasi UI GreenMetric, memperkuat manajemen dan representasi data, serta mendorong pengembangan program keberlanjutan yang lebih berdampak dan berkelanjutan di masa mendatang. (/dhs)
Editor : Ishaq Rahman






