Forum Rektor Indonesia (FRI) menggelar sebuah deklarasi penting di Kampus Universitas Hasanuddin. Deklarasi ini, yang dibacakan langsung oleh Ketua FRI 2023-2024, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menjadi suara bersama untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai di Indonesia.
Pembacaann Deklarasi berlangsung di Ballroom Unhas Hotel and Convention, Makassar, Sabtu (03/02).
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. JJ, menyampaikan bahwa Deklarasi ini merupakan langkah konkret dalam menyikapi dan mengantisipasi pentas demokrasi, serta sebagai upaya persiapan menghadapi pemilu yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan penuh kegembiraan.
“Dengan mengeluarkan deklarasi ini, Universitas Hasanuddin bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) menegaskan komitmen mereka terhadap pelaksanaan pemilu yang aman, damai, dan demokratis,” jelas Prof. JJ.
Dirinya juga menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi proses demokrasi, menciptakan atmosfer yang kondusif, dan memberikan dukungan maksimal bagi keberhasilan penyelenggaraan pemilu.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., membacakan deklarasi ini sebagai langkah nyata dalam menyerukan pemilu yang damai guna mensukseskan pesta demokrasi yang semakin mendekat. Dalam pernyataan sikapnya, FRI dengan tegas menolak segala bentuk upaya provokasi yang berpotensi memecah belah persaudaraan dan merugikan pesta demokrasi.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Nurhasan menyampaikan bahwa seruan untuk pemilu damai adalah bentuk dukungan konkret dari perguruan tinggi dalam menjaga persatuan dan kesatuan di bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Deklarasi ini, yang mencakup lima poin penting, turut ditandatangani oleh 13 rektor dari berbagai perguruan tinggi ternama.
Adapun isi atau poin-poin pernyataan sikap dalam deklarasi yang digelar Forum Rektor Indonesia yakni:
1.Mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
2.Menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi.
3 Bersama-sama menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024.
4.Warga negara yang mempunyai hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan tidak golput. Kita harus menghargai perbedaan pilihan setiap orang.
5.Kampus bukan tempat memecah belah, sebaliknya kampus menjaga kondusifitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya Pemilu yang jujur, adil, aman, dan damai. (*/dhs)
Editor : Ahmad

