Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan webinar nasional dengan tema “BUMN, Keuangan Mikro dan Pertumbuhan Ekonomi”. Kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-72 FEB berlangsung pukul 08.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (20/10).
Hadir sebagai narasumber adalah Erick Thohir, B. A., M.BA., (Menteri BUMN RI), Bahlil Lahadalia, S.E., (Kepala BKPM RI), M. Fankar Umran, S.E., M.BA (Dirut BRI Insurance), Dr. Rizal. E. Halim (Ketua BPKN) dan Prof. Dr. Nursini, MA (Guru Besar FEB Unhas).
Mengawali kegiatan, Dekan FEB Unhas Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, S.E., M.Si., CIPM., menyampaikan terima kasih atas kesediaan para narasumber untuk berbagi wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman terkait tema pembahasan.
Kegiatan ini menjadi kontribusi FEB Unhas dalam menghadirkan solusi melalui diskusi terhadap permasalahan ekonomi bangsa yang saat ini mulai untuk dibenahi pada masa era normal baru.
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada FEB yang kembali menghadirkan forum mendiskusikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa kenormalan baru.
Unhas terus melakukan berbagai transformasi sebagai respon terhadap dinamika perkembangan internal dan perubahan eksternal lingkup nasional maupun global, hal ini dibuktikan dari upaya Unhas yang terus melakukan pembenahan untuk menjamin mutu dan kualitas pendidikan yang diberikan.
“Unhas yang awalnya berstatus satker lalu bertransisi menjadi BLU dan kemudian ini terus ditingkatkan sehingga saat ini Unhas telah berstatus PTN-BH. Ini juga tentunya didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing,” jelas Prof Nasrum.
Saat ini, Unhas memiliki 15 Fakultas dan satu sekolah Pascasarjana dengan lebih 1.600 pengajar dari berbagai jenjang pendidikan. Untuk SDM Unhas yang berkualitas dibuktikan dengan capaian Unhas sebagai Perguruan Tinggi ke-7 terbaik secara nasional, dimana posisi SDM berada pada peringkat pertama.
Usai pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari para narasumber.
Bahlil Lahadalia, S.E., (Kepala BKPM RI)., sebagai salah satu narasumber menjelaskan tentang “Sinergitas Kebijakan Investasi dan Pemberdayaan UMKM dalam Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Bahlil menuturkan dampak pandemi Covid-19 sangat besar, salah satunya pada pranata kehidupan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua turun sebesar 5,32%, Foreign Direct Investment (FDI) global diprediksi turun 30-40% dan 7 juta tenaga kerja Indonesia mengalami dampak, baik pemutusan hubungan kerja, dirumahkan, dan sebagainya.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan 120 juta dari 133 juta angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor UMKM baik formal maupun informal. Selain itu, 98,7% dari total unit usaha di Indonesia atau sekitar 64,2 juta unit usaha di Indonesia oleh UMKM.
“UMKM memiliki peran dan kontribusi besar dalam meningkatkan perekonomian nasional. 61,7% dari PDB Indonesia disumbang oleh UMKM dengan mayoritas 37,77% berada di usaha mikro,” jelas Bahlil.
Narasumber lain, M. Fankar Umran, S.E., M.BA (Dirut BRI Insurance) menjelaskan tentang “Peran Lembaga Keuangan Dalam Mendorong Pertumbuhan Usaha Mikro”.
Fankar menuturkan usaha mikro merupakan jenis usaha dengan beberapa ciri, antara lain: milik orang perorangan, aset dibawah 50 juta, dan omset pertahun dibawah 300 juta. Karakteristik antara lain keterbatasan akses pada lembaga keuangan, hingga kemampuan akses pada teknologi yang terbatas.
“Ada beberapa tantangan dalam pembiayaan usaha mikro seperti kondisi geografis yang menyebabkan sulit dijangkau oleh lembaga keuangan, literasi keuangan yang rendah, adanya keterbatasan sumber daya berupa dana dan Infrastruktur, biaya transaksi tinggi hingga bisnis model yang dinamis,” jelas Fankar.
Setelah seluruh narasumber menyampaikan pandangannya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari peserta yang mengikuti kegiatan.
Kegiatan yang diikuti kurang lebih 150 peserta berlangsung lancar dan dijadwalkan berakhir pukul 12.00 Wita.(*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR