Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Teknik Biomolekuler Berhasil Ungkap Informasi Ilmiah Dasar

Penggunaan teknik biomolekuler dalam bidang parasitologi dan entomologi di dunia dan di Indonesia pada khususnya, telah berhasil mengungkap berbagai informasi ilmiah dasar, sekaligus memiliki dampak penanggulangan berbagai penyakit berbasis vektor.

‘’Informasi tersebut dapat membantu pemetaan sebaran parasit (surveilans), penegakan diagnosis, pengembangan upaya penatalaksanaan penyakit yang berbasis bukti (evidence based control programme),’’ kata Prof.dr.Syafruddin, Ph.D. ketika menyampaikan orasi ilmiah penerimaan jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Parasitologi pada Fakultas Kedokteran Unhas, di Ruang Senat Unhas Kampus Tamalanrea, Senin (4/4/2016).

Pria kelahiran Makassar 16 Mei 1960 tersebut mengatakan, implikasi yang paling penting, khususnya pada penatalaksanaan malaria adalah kemampuan mendeteksi penyakit tersebut pada kegiatan surveilans yang membawa konsekuensi apakah kasus positif Polymerase Chain Reaction (PCR) yang tidak disertai gejala klinis malaria perlu diobati atau tidak.

Dalam orasinya yang bertajuk ‘’Kemunculan Parasit dan Nyamuk Malaria Resistan Ganda: Analisis Molekuler dan Implikasinya pada Penatalaksanaan Penyakit Tular Vektor’’,  ayah empat anak (istri Dra.Siti Mainingsih, M.Sc.) yang menamatkan pendidikan S-3 di Toyama Medical and Pharmaceutical University, Jepang (1992) itu mengatakan, penggunaan teknik biomolekuler pada bidang parasitology dan entomologi di Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian yang dia lakukan hingga saat ini mengungkapkan, beberapa nyamuk ‘’Anopheles’’, nyamuk ‘’Aedes’’ telah membawa Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) yang berkaitan dengan resistensi terhadap insektisida dieldrin dan pirethroid. Kemunculan dan penyebaran SNP-SNP tersebut pada populasi ‘’Anopheles’’ dan ‘’Aedes’’ dikaitkan dengan meningkan penggunaan insektisida, baik yang khusus digunakan untuk menanggulangi nyamuk tersebut atau yang sebenarnya digunakan untuk tujuan lain, misalnya untuk pertanian.

‘’Resistensi Anopheles oconitus terhadap insektisida dieldrin di Jawa Tengah misalnya, disebabkan oleh paparan dieldrin dan nyamuk Anopheles oconitus yang menggunakan daerah persawahan sebagai tempat bertelurnya (breeding site),’’ kata  lulusan Fakultas Kedokteran Unhas tahun 1985 tersebut.

Alumni SMA Negeri 1 Makassar (1977) ini menyebutkan,  pada beberapa studi epidemiologis penyakit malaria dan dengue, ‘’kami telah membuktikan bahwa penentuan sebaran penyakit malaria dengan teknik mikroskopis jauh lebih rendah dibandingkan teknik penggandaan DNA melalui PCR’’.

Syafruddin mengatakan, karena nyamuk resistan insektisida muncul dan menyebar secara cepat ke suatu daerah, sejak beberapa tahun lalu berkembang suatu upaya penggunaan obat pengusir nyamuk ruangan (spartial repellent) guna menanggulangi fenomena resistan tersebut. Obat pengusir nyamuk ruangan ini diharapkan dapat mencegah kontak antara manusia dengan vektor tanpa terjadi suatu proses adaptasi.

‘’Paradigma baru ini telah diujicoba di Indonesia dan hasil-hasil sementara menunjukkan hasil yang menggembirakan saat angka kejadian malaria dapat diturunkan sampai dari 50%,’’ kata Syafruddin yang mengungkapkan hasil penelitiannya tahun 2014.

Lulusan SMP Negeri 6 Makassar tahun 1974 ini menyimpulkan, penerapan biomolekul pada berbagai lini penatalaksanaan penyakit, baik infeksi maupun non-infeksi perlu dilakukan di Indonesia melalui integrasi semua potensi dan sumberdaya yang ada dalam bidang ilmu dasar dan kedokteran klinik.

‘’Sehingga, dihasilkan suatu data penyakit yang lebih sahih serta upaya penanggulangan yang lebih berbasis bukti. Pada gilirannya akan memajukan pengetahuan.tentang penyakit tertentu serta kemajuan ilmu kedokteran itu sendiri,’’ kunci Syafruddin dalam sidang yang dipimpin Ketua Senat Akademik (SA) Prof. Dr H.M.Tahir Kasnawi, S.U., didampingi Sekretaris SA Prof.Dr. Ir.Moh.Restu, M.P. dan dihadiri sejumlah anggota SA dan undangan. (mda).

 

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content