Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Teknik menyelenggarakan webinar series bertajuk “Top Scientist Webinar Series 7” dengan mengusung tema “Zero Carbon and Green Buildings for Better Environments”. Kegiatan menghadirkan dua narasumber yakni Professor Deo. K Prasad (UNSW Sydney Australia) dan Prof. Zhonghua Gou (Wuhan Universtiy, China), berlangsung mulai pukul 09.30 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (30/10).
Dekan FT Unhas Prof. Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, M.T., mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang bersedia membagikan informasi dan pengalaman kepada para peserta. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga memberikan penjelasan singkat terkait Fakultas Teknik dan capaian-capaiannya.
“Tahun ini menurut SCImago Institution, Engineering (Teknik), Unhas peringkat 1 nasional dan 453 dunia. Ini menunjukkan langkah nyata FT Unhas yang terus memaksimalkan kinerja dalam berbagai hal, terutama publikasi. Webinar ini diharapkan semakin meningkatkan kolaborasi Unhas dengan banyak mitra lainnya,” jelas Prof. Arsyad.
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D. Beliau mengatakan topik yang dibahas sangat menarik dan semakin menambah informasi dan pengetahuan para peserta, khususnya para engineer dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Lebih lanjut, beliau juga mengatakan bahwa seyogyanya Unhas memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan seperti ini dalam upaya mengoptimalkan kemitraan, sebagai upaya internasionalisasi Unhas. Dirinya berharap, kegiatan ini dapat menghasilkan satu kolaborasi lainnya seperti riset dan publikasi.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber. Professor Deo. K Prasad sebagai salah satu pemateri menyampaikan pandangannya mengenai “Towards Zero Carbon Environment”. Dirinya mengatakan konsep bangunan ramah lingkungan atau green building concept dimaknai dengan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan hingga kenyamanan yang semuanya berpegang kepada kaidah berkesinambungan.
Lebih lanjut, Prof. Deo juga menambahkan bangunan hijau juga harus dimulai dengan penggunaan lahan yang sesuai dengan tata ruang kota dan merupakan daerah peruntukan. Selain itu, Green Building juga memperhatikan sampai taraf pengoperasian hingga dalam pemeliharaannya. Manfaat pembangunan green building akan berdampak aspek lingkungan, manfaat ekonomi, manfaat sosial.
“Dalam menghadirkan pembangunan berkelanjutan, aspek nol menjadi bagian yang perlu diperhatikan. Untuk itu, diperlukan strategi guna mengurangi operasi nol karbon. Misalnya emisi CO2 yang dipancarkan oleh pemanas ruangan, pendinginan ruang, listrik maupun peralatan lainnya dapat dikurangi dengan efisiensi energi terbarukan,” jelas Prof. Deo.
Pada kesempatan tersebut, para peserta antusias memberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber. Kegiatan yang dipandu oleh Prof. Ir. Baharuddin, S.T., M.Arch., Ph.D., (Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi FT Unhas) selaku moderator berlangsung lancar dengan jumlah peserta kurang lebih 100 berakhir hingga pukul 16.00 Wita. (*/mir)
Editor: Ishaq Rahman, AMIPR