Jose Manuel Barroso akhirnya tampil juga di Baruga Andi Pangerang Petta Rani Kampus Unhas Tamalanrea, Kamis (26/1/2017) petang. Mengusung orasi bertajuk ‘’From ASEAN to Regional and Global Governance’’, mantan Perdana Menteri Portugal tersebut tampil memukai dalam orasi yang berdurasi 45 menit.
Rektor Unhas Prof.Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. yang mengantar orasi Jose Manuel Barroso mengatakan, Unhas sangat beruntung menerima kunjungan seorang yang pernah menerima Nobel Prize tahun 2012.
‘’Untuk mendatangkan seseorang peraih hadiah nobel diperlukan waktu sedikitnya dua tahun,’’ ujar Dwia Aries Tina Pulubuhu sebelum Jose Manuel Barroso memberikan orasinya yang kemudian dirangkaikan dengan tanya jawab dengan peserta.
Ia berbicara panjang lebar mengenai perdamaian, konflik, dan demokrasi dipandu oleh Agussalim, salah seorang Dosen Hubungan Internasional Fisip Unhas. Menteri Luar Negeri Portugal tahun 1992-1995 itu mengatakan, ASEAN adalah kumpulan negara yang banyak memberi inspirasi kepada negara-negara lain dengan keberagamannya. Kelompok negara ini harus bekerja sama dengan negara lain agar bisa berkembang berlandaskan persaudaraan dan perdamaian.
Menjawab pertanyaan salah seorang peserta prihal terpilihnya Donald Trum sebagai Presiden Amerika Serikat, Barroso secara berkelakar mengatakan, bahwa dirinya bukanlah seorang Amerika. Dia lebih merdeka dengan posisinya sekarang sebagai seorang kampus yang lepas dari persoalan politik.
‘’Saya dapat melakukan apa pun yang ingin dilakukan berdasarkan kemanusiaan dan perdamaian sebagai orang kampus yang tidak kenal politik dan propaganda,’’ ujar penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2012 tersebut dalam orasi yang dihadiri pejabat sipil dan TNI-Polri, para dosen, dan mahasiswa dengan total peserta sekitar 1.500 orang itu.
Ia menyebutkan, kita harus melihat ke depan, seperti apa Amerika di bawah kepemimpinan seorang Trump yang berlatar belakang bisnis murni.Amerika sudah kehilangan komitmennya terhadap persaudaraan,
Barroso tiba di Kampus Unhas pukul 14.00 di bawah hutan rintik-rintik diantar Direktur Kemitraan Unhas Dr.Iqbal Djawad. Rektor Unhas Prof.Dr.Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. menyambut tamunya itu dengan mengalungkan sarung sutera kepada Barroso di pinggir gedung Fisipol Unhas. Di ruang VIP Fisip, tamu yang pernah terlibat dalam Revolusi Bunga di Portugal pada tahun 1974 tersebut menikmati suguhan kue khas Bugis Makassar. (*).