Universitas Hasanuddin menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Palestina untuk Indonesia Mr. Zuhair Al Shun bersama Walikota Alkhalil (Hebron), Palestina, Mr Tayseer Abu Sneineh yang didampingi pejabat kota Hebron Mr. Mohammad Kamal Zeerhouseni dan Mr Belal Almuhtaseb.
Kehadiran Dubes Pelastina dan Walikota Hebron di Makassar ini dalam rangka memenuhi undangan Rektor Unhas, sebagai kunjungan balasan yang telah dilakukan oleh Rektor Unhas dan rombongan pada awal Mei lalu. Dalam kesempatan itu, Walikota Hebron memberikan kuliah umum yang bertajuk “Alkhalil, The City of Ibrahim, The Grandfather of All Prophets. The City of World Heritage In Danger,” di ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas. Kuliah umum tersebut dihadiri ratusan dosen dan mahasiswa yang memenuhi ruang Senat.
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menyatakan kebanggaan dan rasa terima kasihnya atas kunjungan balasan tersebut. Menurutnya, kehadiran Dubes Palestina, Wali Kota Hebron dan pejabat setempat ke Unhas adalah suatu kehormatan dan momen berharga bagi Unhas.
Prof Dwia kembali menegaskan, Unhas siap membantu Palestina dengan menyediakan beasiswa bagi calon mahasiswa Palestina yang ingin melanjutkan pendidikan di Unhas. Rektor Unhas selaku Ketua Forum Indonesia juga siap memfasilitasi kerja sama pemberian beasiswa kepada mahasiswa asal Palestina, khususnya di kota Hebron, dimana univerisitas-universitas besar Palestina terletak di kota Alkhalil atau kota yang diberkati.
“Ini adalah kesempatan yang luar biasa bersama Bapak Duta Besar Palestina dan Walikota Hebron. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan kami beberapa bulan lalu, dimana kami menawarkan kerja sama. Salah satunya dengan memberikan beasiswa kuliah di Unhas dengan dukungan Baznas. Saya juga mewakili Presiden Forum Rektor Indonesia juga menawarkan beasiswa kuliah kepada mahasiswa Palestina untuk belajar di universitas lain di Indonesia,“ ungkap Prof Dwia di hadapan Dubes Palestina, Wali kota dan pejabat Hebron.
Dalam sambutannya Rektor Unhas juga memperkenalkan profil Unhas kepada tamu terhormat tersebut, di antaranya Unhas mengelola 15 fakultas dan satu sekolah Pascasarjana, yang di dalamnya terdapat sekitar 37 ribu mahasiswa yang tersebar di berbagai program studi.
Prof Dwia juga menyampaikan, Unhas memiliki Rumah Sakit Pendidikan, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, hutan pendidikan, Marine Station di pulau Baranglompo, pusat teknologi di Fakultas Teknik, dan lainnya. Unhas juga menjadi salah salah satu perguruan tinggi terbaik urutan ke-8 nasional di Indonesia.
Walikota Hebron Mr Tayseer Abu Sneineh menyatakan terima kasih besarnya atas sambutan dan penerimaan Rektor Unhas dan jajarannya, beserta orang Indonesia pada umumnya yang telah banyak membantu negara dan penduduk Palestina. Baginya, kerja sama dan bantuan orang Indonesia adalah sesuatu yang sangat berharga yang patut disyukuri oleh warga Palestina.
Dalam paparannya Abu Sneineh memperkenalkan kota Hebron yang merupakan kota berperadaban kuno yang telah diakui UNESCO sebagai kota warisan dunia. Hebron adalah kota bisnis dan perdagangan di Palestina yang memiliki industri handcraft dan keramik yang terbaik di Palestina. Hebron juga memiliki banyak mahasiswa yang belajar di berbagai universitas di dunia. Namun, menurut Walikota Hebron tersebut, anak-anak yang berangkat kesekolah di kota masih harus diperiksa oleh pihak keamanan Israel.
Kota Hebron, kata Abu Sneineh, secara keamanan dan militer telah terbagi dua bagian, Hebron 1 dikuasai pemerintah Palestina dan Hebron 2 yang dikuasai dan dibawah kendali penuh pemerintah Israel. Meskipun wilayah Hebron terbagi dua bagian, Wali kota Abu Sneneh memimpin kota Hebron secara keseluruhan.
Menurutnya, penduduk Palestina yang menjadi warga kota Hebron tidak mengalami perpecahan. Mereka sebagai orang Palestina masih bersatu dan tidak terpecahkan oleh intervensi keamanan dan militer Israel di wilayah Hebron 2 .
“Kami sebagai pemerintah kota Hebron sangat memperhatikan sekali warga Hebron, tanpa membedakan penduduk kami yang hidup di Hebron 1 atau pun Hebron 2. Semuanya kami ayomi dengan baik. Kami sebagai pemerintah kota Hebron juga berusaha untuk bekerja sama dengan tetangga-tetangga dan negara Islam lainnya untuk tetap memajukan dan mempertahankan kota Hebron walaupun penjajahan di Palestina belum akan selesai dalam waktu dekat. Kami tidak akan pernah patah semangat dan tetap pada prinsip kami bahwa penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskanh,” ungkap Wali kota Hebron.
Kegiatan kuliah umum ini berlangsung dalam bahasa Arab Palestina yang diterjemahkan oleh salah seorang sarjana asal Makassar yang pernah kuliah di Yordan, Muzzakar. Kuliah umum ini juga diisi oleh Mr Belal Almuhtaseb selaku staf pejabat Wali kota untuk melengkapi persentasi Walikota Hebron.(*)
Liputan: Hidayat Doe
Foto: Dody Pratama